Teori Konvergensi 2 Manfaat Penelitian

24 tujuan, baik itu tujuan kelompok atau tujuannya pribadi, maka kondisi tersebut memungkinkan kelompok tersebut mengalami perpecahan. Dalam pemahaman yang demikian, dapat dipahami bahwa setiap unsur dalam dinamika sebuah kelompok saling mempengaruhi. Kepemimpinan yang baik, adanya tujuan bersama atau tujuan pribadi yang sama tentu saja tidak cukup untuk mempertahankan sebuah kelompok. Namun lebih dari itu suasana kelompok yang mendukung sangat diperlukan untuk membangun kelompok yang sehat dan efektif. Setiap unsur-unsur dalam sebuah dinamika kelompok pasti terdapat dalam sebuah kelompok baik dalam bentuk kelompok formal atau tidak formal serta apakah kelompok itu kelompok yang efektif atau kelompok yang tidak efektif. Jika setiap unsur dalam dinamika sebuah kelompok dalam kondisi yang positif maka hubungan atau kelompok tersebut pun menjadi sebuah kelompok yang efektif dan memberikan nilai positif kepada setiap orang yang ada di dalamnya.

3. Teori Konvergensi

Teori ini merupakan salah satu teori yang mengkritisi model komunikasi linear satu arah, yang pada zamannya sangat banyak diteliti oleh ahli-ahli komunikasi seperti Shannon dan Weaver, Schramm, dan juga oleh David K. Berlo yang memandang bahwa individu merupakan sebuah entitas yang mandiri, terpisah dari lingkungannya. Teori konvergensi ini sendiri dicetuskan oleh ahli filsafat Charles Sanders Peirce, yang kemudian dalam ranah ilmu komunikasi dipopulerkan oleh Lawrence Kincaid 1979. Universitas Sumatera Utara 25 Model komunikasi ini menyatakan bahwa sebuah sistem terdiri dari beberapa anggota yang saling tergantung satu dengan yang lain, dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana komunikasi tersebut berlangsung. Dalam model komunikasi ini informasi dan pemahaman bersama tentang satu hal merupakan komponen dasar dari suatu komunikasi. Hal ini karena komunikasi merupakan sebuah proses yang terjadi di antara dua atau lebih manusia, yang masing-masing memiliki tujuan dan latar belakang yang berbeda. Pemahaman penting dari teori ini adalah bahwa sebuah komunikasi tidak dapat diteliti secara mutlak tanpa pemahaman dari tujuan dari sebuah sistem sosial RogersRogers, 1976: 62. Model ini juga sering disebut sebagai model komunikasi sirkuler, di mana hubungan dari dua atau lebih individu yang merupakan proses yang kompleks, berlanjut tidak bisa berubah dengan sendirinya, hal inilah yang menyebabkan komunikasi selalu berkembang dari waktu ke waktu. Suatu model komunikasi tidak lengkap kalau hanya menganjurkan analisis pada seorang partisipan untuk memahami pesan. Komunikasi selalu merupakan tindakan bersama dalam berbagi informasi antara dua atau lebih orang. Dengan kata lain selalu mengandung hubungan-hubungan. Jaringan komunikasi terdiri dari individu-individu yang saling berhubungan melalui proses arus informasi. Model ini digambarkan sebagai lingkaran yang tumpang tindih, yang menggambarkan bahwa dalam sebuah komunikasi terjadi sebuah proses yang menuju satu titik di mana setiap anggota mencapai suatu kesepahaman tentang pesan masing-masing konvergen. Sekalipun pemahaman bersama merupakan Universitas Sumatera Utara 26 tujuan dari model komunikasi, hal tersebut tidak pernah bisa dicapai secara sempurna karena berbagai perbedaan informasi yang dimiliki masing-masing individu. Namun konvergen tidak selalu berarti sepakat, hal tersebut bisa berarti bahwa kedua pihak memiliki pemahaman lebih baik satu sama lain, terlepas dari apakah mereka sepakat atau tidak terhadap suatu hal Ardianto Q-Anees, 2007:28.

4. Jaringan Komunikasi