77
orang yang dia pandang memiliki kesamaan, yang mau memberi dukungan, sikap positif, dan keterbukaan ketika ia berkomunikasi dengan orang tersebut.
IV.4 Rangkuman
Mahasiswa Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan angkatan 2005 memiliki kedekatan yang kuat satu dengan yang lain di dalam hal interaksi
hubungan antarpribadi. Hampir semua mahasiswa saling mengenal dan berinteraksi dengan mahasiswa yang lain tanpa merasakan kecanggungan.
Kedekatan itu sendiri dirasakan karena faktor tuntutan tugas yang diberikan oleh dosen atau asisten laboratorium, yang mana tugas tersebut tidak dapat dikerjakan
sendiri-sendiri, disamping karena kuatnya pengaruh dari para senior yang menuntut mereka saling membantu satu dengan yang lain.
Seperti umumnya komunitas mahasiswa lainnya yang terdiri dari berbagai perbedaan, kelompok mahasiswa ini pun demikian. Namun didapati bahwa hal
tersebut dapat diminimalisir oleh pengaruh atau otoritas dari dosen dan asisten praktikum, bahkan lebih luas lagi oleh budaya yang terbentuk di tengah-tengah
mereka. Namun kedekatan secara pribadi di antara mereka tidak serta merta juga
terjadi dalam hal pengerjaan tugas, secara khusus dalam pengerjaan tugas praktikum. Terjadi pengelompokan-pengelompokan di dalam komunitas ini, di
mana hal itu dipengaruhi sebagian oleh faktor kesamaan-kesamaan yang dimiliki seperti latar belakang agama, sekalipun hal-hal tersebut dapat juga tidak terjadi
selama seseorang atau beberapa orang lebih memandang kepada tujuan utamanya,
Universitas Sumatera Utara
78
dalam hal ini sebagai mahasiswa tentunya tujuan utamanya adalah untuk menyelesaikan studinya sebaik mungkin.
Kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam komunitas mahasiswa Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan angkatan 2005 pada umumya
dibentuk atas dasar kesamaan-kesamaan homophily, dan pada umumnya hal tersebut mempengaruhi interaksi mereka satu dengan lainnya. Namun demikian,
tidak halnya dengan jaringan komunikasi di antara mereka, dalam hal ini merupakan jaringan mengenai tugas praktikum. Karena kelompok sosial tidak
serta merta menjadi klik dalam sebuah jaringan komunikasi. Karena jaringan komunikasi sering sekali sulit untuk dilihat secara kasat mata, melainkan harus
melalui pengamatan dan pencarian data yang mendalam. Sekalipun tugas praktikum yang seharusnya memberi tekanan dorongan
bagi mahasiswa untuk aktif, namun dalam kenyataannya tidak semua mahasiswa mau mengerjakannya sendiri, selain karena banyaknya tugas yang menuntut
mereka untuk berbagi tugas. Di dalam kondisi seperti ini muncullah opinion- opinion leader dalam komunitas ini, yang menjadi tempat bagi individu lainnya
untuk bertanya mengenai masalah tugas praktikum, baik itu pria yang lebih dominan ditanya mengenai bahan, dan wanita mengenai literatur.
Adanya perbedaan-perbedaan dan terbentuknya kelompok-kelompok sosial di dalam kelompok mahasiswa Departemen Ilmu Hama yang dilatarbelakangi oleh
kesamaan-kesamaan mendorong munculnya orang-orang yang berperan sebagai bridge jembatan untuk menjembatani hubungan antar klik yang satu dengan klik
yang lain. Dalam jaringan komunikasi ini bridge yang ada berperan sebagai
Universitas Sumatera Utara
79
individu yang menjembatani anggota dari kliknya untuk berhubungan dengan anggota klik yang lain, serta menjembatani anggota dari klik yang lain kepada klik
di mana dia sendiri menjadi anggota di dalamnya. Sementara itu di tengah-tengah komunitas yang cukup akrab ini, ada saja
mahasiswa-mahasiswa yang tidak memiliki komunikasi atau memiliki komunikasi sangat sedikit dengan individu lain dalam sistem ini jaringan komunikasi,
sehingga dia menjadi terpencil dari sistem ini isolate. Dalam jaringan komunikasi ini, adanya orang yang berperan sebagai pemencil ini, disebabkan
karena kurangnya minatnya untuk mengerjakan tugas praktikum yang diberikan oleh dosen atau asisten praktikum.
Universitas Sumatera Utara
80
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan