LATAR BELAKANG Rasionalitas Pemilihan Opinion Leader Dalam Kegiatan Praktikum (Studi Kasus Tentang Jaringan Komunikasi di Kelompok Mahasiswa Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian USU)

8 BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Mengatakan manusia sebagai makhluk sosial homo socius tidaklah berlebihan tetapi sangat tepat. Devito mengatakan ada beberapa alasan bagi individu untuk membangun hubungan dengan orang lain, yaitu untuk mengenal diri sendiri, untuk mengenal dunia di luar dirinya, untuk membangun dan memelihara hubungan yang berarti, mengubah sikap dan perilaku, untuk bermain dan menghibur, dan untuk memperoleh bantuan Devito, 1986;14 . Sementara itu Abraham Maslow mengatakan ada lima alasan seseorang ketika membangun hubungan dengan orang lain, yaitu: kebutuhan fisiologis, keselamatan, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri Robbins, 2003;387. Terlepas dari apakah seseorang mengetahui adanya teori-teori yang dikemukakan oleh dua ahli tersebut, setiap individu mulai dari kecil hingga dewasa, bahkan sampai usia lanjut pada umumnya memiliki naluri untuk membangun hubungan dengan orang lain dengan berbagai alasan, apakah itu untuk mencari kesenangan, mencari bantuan, keinginan merasa dibutuhkan, dan berbagai alasan lainnya. Setiap individu memiliki peran yang berbeda-beda dalam kehidupannya; mungkin dalam sebuah keluarga ia memiliki peran sebagai orangtua yang harus mengayomi dan mengarahkan anak-anaknya agar ia berhasil melakukan perannya sebagai orang tua yang baik, dalam lingkungan masyarakat mungkin sebagai anggota masyarakat yang harus mengerjakan perannya sebagai warga yang baik, Universitas Sumatera Utara 9 tetapi bila di lingkungan kantor mungkin ia berperan sebagai seorang pimpinan yang dituntut untuk memberi arahan untuk banyak orang demi kemajuan atau tercapainya tujuan organisasi di mana dia bekerja. Demikianlah setiap orang memiliki lebih dari satu peran, dan dengan adanya peran itu ia dituntut untuk membangun hubungan sebanyak mungkin dengan orang lain dalam rangka untuk mencapai tujuan-tujuan yang dimilikinya sesuai dengan peranan yang dimainkannya. Setiap orang pada umumnya memilih orang-orang lain untuk dijadikan teman di dalam berbagi peran yang dimilikinya, dan pada umumnya setiap orang mendasari pemilihan atas orang-orang yang berinteraksi dengannya dengan faktor kesamaan yang dimiliki, baik itu kesamaan dalam ketertarikan akan bidang tertentu, kesamaan cara pandang, umur, agama, status sosial dan ekonomi, dan lain-lain. Dan ketika beberapa orang yang memiliki tujuan yang sama dan latar belakang yang ‘sama’ saling berinteraksi, maka terbentuklah sebuah kelompok kecil yang di dalamnya setiap orang saling berinteraksi dan membuka diri dalam sebuah komunikasi antarpribadi yang dekat dan ‘hangat’. Dalam sebuah hubungan antarpribadi secara khusus yang dibangun atas dasar adanya tujuan tertentu, setiap hal biasanya dikerjakan secara bersama sekalipun tetap dikoordinir oleh seseorang yang secara sadar atau tidak disadari telah menjadi pemimpin di dalam kelompok tersebut. Baik itu dalam hal tugas, atau dalam hal-hal yang lain. Pemimpin dalam kelompok tersebut pada umumnya berubah sesuai dengan hal-hal yang dikerjakan, mungkin dalam bidang yang satu seseorang lebih Universitas Sumatera Utara 10 dipercaya untuk memimpin sesuai dengan kecakapan yang dimilikinya, sementara untuk bidang yang lain, orang lain mungkin memiliki kapabilitas yang lebih daripada dirinya, sehingga orang lain itulah yang dipilih untuk menjadi pemimpin dalam bidang yang lain tersebut. Dengan hal itu hubungan setiap orang dalam kelompok menjadi lebih kuat satu dengan yang lain, karena pada akhirnya setiap anggota akan memiliki peran masing-masing yang berbeda sesuai dengan kemampuannya. Dan pada akhirnya akan memperkuat hubungan di antara mereka. Sebuah komunitas akan terbentuk dari kumpulan kelompok-kelompok yang memiliki interest kepentingan yang sama, yang oleh sebagian ahli dikatakan diikat oleh geografis lokasi tertentu, dimana setiap orang dapat mengetahui kondisi yang lain berdasarkan informasi yang diperoleh dari orang- orang tertentu yang dekat dengannya; apakah itu seseorang tersebut berasal dari kelompok kecil yang menjadi orang yang terdekat atau kepada orang yang bukan anggota kelompok namun menjadi orang yang dipercaya dalam hal-hal tertentu. Sama halnya dengan apa yang terjadi di dalam kelompok kecil, seseorang yang menjadi tempat setiap orang bertanya dan meminta informasi akan berganti seiring dengan berubahnya topik atau hal-hal yang dibutuhkan. Seiring dengan kompleksnya hubungan yang terjadi dalam suatu komunitas, maka tanpa disadari terbentuk sebuah jaringan komunikasi; di mana kelompok-kelompok saling berinteraksi satu sama lain oleh karena adanya kebutuhan atau tujuan bersama. Sama halnya dengan yang telah diuraikan sebelumnya, dunia mahasiswa yang kompleks juga salah satu dari contohnya. Setiap mahasiswa yang tergabung Universitas Sumatera Utara 11 dalam satu program studi yang sama secara khusus dalam angkatan yang sama juga pasti mengalami kompleksitas dari sebuah komunikasi akibat adanya tujuan tertentu yang mereka secara keseluruhan ingin capai; baik itu untuk memperoleh ilmu atau memperoleh gelar tetentu. Secara sadar atau tidak sadar setiap mahasiswa akan membentuk kelompok-kelompok yang dapat mendukung mereka dalam mencapai tujuan mereka. Namun tanpa disadari mereka juga akan berhubungan dengan orang- orang di luar kelompok mereka dalam beberapa hal, yang seringkali hal tersebut merupakan sesuatu yang terjadi tanpa disadari oleh setiap orang di dalam kelompok. Demikianlah halnya kondisi yang terjadi di berbagai universitas termasuk Universitas Sumatra Utara. Dengan banyaknya hal-hal yang harus dilakukan- dengan waktu yang sangat singkat, baik itu tugas mata kuliah atau tugas praktikum, dengan waktu kuliah yang cukup padat dan sistem perkuliahan yang menuntut mahasiswa untuk menyelesaikan perkuliahannya dengan cepat dan dengan banyaknya tugas-tugas yang lebih menuntut mahasiswa mengerjakannya secara mandiri maupun secara berkelompok, hal itu semakin mendorong terciptanya suatu komunikasi yang kompleks di antara mahasiswa, baik itu dalam kelompok kecil maupun dalam jumlah yang lebih besar. Kompleksitas komunikasi yang terjadi di tengah-tengah kehidupan mahasiswa seringkali membawa pertanyaan ke dalam benak kita seperti bagaimana komunikasi yang kompleks bisa terjadi di tengah-tengah banyaknya perbedaan-perbedaan yang ada seperti perbedaan latar belakang sosial, ekonomi Universitas Sumatera Utara 12 dan budaya, serta perbedaan agama; alasan apa yang ada di balik keinginan seseorang atau sekelompok mahasiswa untuk berkomunikasi dengan kelompok atau mahasiswa lain, apa alasan dibalik pemilihan orang-orang yang menjadi teman kelompok, apa yang menjadi alasan dibalik pemilihan orang-orang yang menjadi sumber informasi bagi sekelompok mahasiswa yang berada di luar kelompok tersebut. Faktanya sangat sulit membangun komunikasi dengan orang-orang yang memiliki begitu banyak perbedaan, pada umumnya orang-orang berada dalam kelompok yang sama disebabkan adanya kesamaan yang mereka miliki. Sangat jarang ditemukan ada suatu kelompok di mana anggota-anggotanya tidak memiliki beberapa persamaan baik itu status sosial, suku, agama, gaya hidup, tingkat intelegensi, dan lain lain. Sama seperti yang terjadi di seluruh departemen dan fakultas yang ada di Universitas Sumatra Utara demikian jugalah halnya terjadi di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian. Dengan banyaknya beban mata kuliah yang dibawa oleh setiap mahasiswa, ditambah banyaknya tugas praktikum yang hampir sama banyaknya bahkan kadang lebih banyak daripada tugas mata kuliah sekalipun beban SKS-nya jauh lebih sedikit, mendorong setiap mahasiswa untuk lebih banyak berinteraksi satu dengan yang lain, dan pada akhirnya juga mengakibatkan kompleksnya komunikasi di antara mereka yang juga secara pasti akan mengakibatkan kompleksnya jaringan komunikasi di antara mahasiswa tersebut. Universitas Sumatera Utara 13

I.2 PERUMUSAN MASALAH