Pendekatan Kelompok Pendekatan-Pendekatan dalam Pengambilan Kebijakan

1.7.1.2. Perumusan Kebijakan

Pendefinisian Masalah Defining Problem Menurut Winarno, mengenali dan mendefinisikan suatu masalah merupakan langkah yang paling fundamental dalam perumusan kebijakan 10

1.7.2. Pendekatan-Pendekatan dalam Pengambilan Kebijakan

. Agar dapat merumuskan kebijakan dengan baik, maka masalah-masalah publik harus harus didefinisikan dengan baik, karena pada dasarnya kebijakan publik dibuat untuk memecahkan masalah yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu, seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh kebijakan publik dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat akan menjadi pertanyaan yang menarik dalam evaluasi kebijakan publik. Kegagalan suatu kebijakan publik sering disebabkan aleh kesalahan-kesalahan para pembuat kebijakan dalam mendefinisikan suatu masalah. Jadi pendefinisian suatu masalah merupakan langkah yang sangat krusial dalam perumusan suatu kebijakan. Di dalam peerumusan kebijakan inilah dicarikan berbagai alternatif kebijakan yang nantinya akan di bahas lebih mendalam dan mendetail pada agenda setting.

1.7.2.1. Pendekatan Kelompok

Menurut James A. Anderson pendekatan kelompok secara garis besar menyatakan bahwa pembuatan kebijakan pada dasarnya marupakan hasil dari perjuangan antar kelompok-kelompok dalam masyarakat 11 10 Budi Winarno, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Yogyakarta: Media Presindo, 2002. . Suatu kelompok merupakan kumpulan individu-individu yang diikat oleh tingkah laku dan 11 James A. Anderson, Public Policy-Making, New York: Holt Rine Hart and Winstone, 1984. Universitas Sumatera Utara kepentingan yang sama, mereka mempertaruhkan dan membela tujuan-tujuan dalam persaingan dengan kelompok lain. Bila suatu kelompok gagal dalam mencapai tujuan-tujuan mereka melalui tindakan- tindakan sendiri, maka mereka biasanya mengunakan politik dengan mengusahakan proses pembuatan kebijakan publik baru untuk mempertahankan kepentingan kelompoknya. Di dalam rangka mempengaruhi kebijakan, kelompok- kelompok kepentingan barang kali menggunakan berbagai macam sumber, misalnya: uang, prestise, informasi, perhatian media massa, kepemimpinan, dan keahlian-keahlian pengelolaan politik lainnya. Dengan demikian, kebijakan- kebijakan publik akan mengarah pada kepentingan kelompok besar yang berpengaruh, baik secara ekonomis maupun non ekonomis dan akan semakin jauh dari kepentingan kelompok kecil. Menurut Winarno, pendekatan kelompok mempunyai anggapan dasar bahwa interaksi, dan perjuangan antar kelompok merupakan kenyataan dari kehidupan politik 12 Kebijakan publik pada suatu waktu merupakan equilibrium yang dicapai dalam perjuangan kelompok. Equilibrium ini ditentukan oleh pengaruh relatif dari kelompok kepentingan yang diharapkan akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam proses pembuatan kebijakan publik. Besar kecilnya pengaruh kelompok- kelompok tersebut ditentukan oleh jumlah kekayaan, kekuatan organiosasi, . Individu-individu hanya akan memiliki arti penting jika ia merupakan partisan dalam atau menjdi wakil kelompok-kelompok. Hanya melalui kelompoklah individu-individu berusaha mendapatkan pilihan-pilihan politik yang mereka inginkan. 12 Budi Winarno, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Jakarta: Media Presindo, 2002. Universitas Sumatera Utara kepemimpinan, akses terhadap para pembuat kebijakan, dan kohesi dalam kelompok. Selanjutnya Winarno menyatakan bahwa kehidupan politik dilihat sebagai perjuangan antar kelompok-kelompok dalam sistem politik. Para pembuat kebijakan dipandang sebagai pihak yang secara spontan menanggapi tekanan- tekanan kelompok, tawar-menawar, perundingan, dan kompromi antara tuntutan- tuntutan yang berbeda dari kelompok-kelompok yang berpengaruh dalam politik 13

1.7.2.2. Pendekatan Elit