2. Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas data untuk mengetahui apakah instrument tersebut telah reliabel dengan
melihat nilai Cronbach’s Alpha. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pngukuran
tersebut diulang. Suatu kuesioner dikatakan jika Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa data penelitian dinyatakan reliabel.
Tabel 5.6. Uji Reliabilitas Variabel
Variabel Cronbach’s
Alpha Batas Reliabilitas
Keterangan Kinerja Keuangan Y
0,903 0,6
Reliabel Motivasi Kerja X1
0,857 0,6
Reliabel Gaya Kepemimpinan
X2 0,876
0,6 Reliabel
Komitmen Organisasi Z
0,801 0,6
Reliabel
Dari data tabel 5.8 diatas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan alpha cronbach’s pada masing-masing kolom variabel tersebut lebih
besar dari 0,6 batas reliabilitas maka dapat dinyatakan instrument tersebut reliabel.
5.2.3. Uji Asumsi Klasik 1. Uji normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik penyebaran data. Gambar 5.1 menunjukkan bahwa grafik normal p-p plot of regression standardized
residual menggambarkan penyebaran data di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal grafik tersebut, sehingga dapat
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal. Grafik uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 5.1. Uji Normalitas Data
2. Uji Multikolinearitas Tabel 5.7 Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance
VIF Motivasi Kerja X1
0,521 1,920
Gaya Kepemimpinan X2 0,439
2,276 Komitmen Organisasi Z
0,486 2,056
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E xpect
ed C
um P
rob
Dependent Variable: KinerjaKeuangan Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Universitas Sumatera Utara
Melihat hasil besaran nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada
korelasi antar variabel independen atau tidak terjadi multikolinieritas. Hasil perhitungan nilai variance inflation factor VIF juga menunjukkan hal yang sama
tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 5. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam
model regresi. 3. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian asumsi heteroskedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varian dari
residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 5.2 berikut ini.
Gambar 5.2. Uji Heteroskedastisitas
2 1
-1 -2
-3
Regression Standardized Predicted Value
4 2
-2 -4
R egressi
on S
tudent iz
ed R
esi dual
Dependent Variable: KinerjaKeuangan Scatterplot
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi pengaruh motivasi kerja, gaya
kepemimpinan terhadap kinerja keuangan dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi.
5.2.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis mengenai pengaruh motivasi kerja, gaya kepemimpinan terhadap kinerja keuangan dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi
menggunakan pengujian hipotesis dengan analisis regrsi berganda uji F, uji t dan untuk pengujian variabel moderasi menggunakan uji interaksi.
1. Pengujian Hipotesis Pertama H1