mengetahui apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama.” Dalam melakukan uji
reliabilitas digunakan metode Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS, menurut Priyatno 2008 menyebutkan “metode alpha sangat cocok digunakan pada
skor berbentuk skala”. Santosa 2005 mengatakan “ suatu kuesioner dikatakan riliabel jika Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6”.
4.6.3 Uji Asumsi Klasik
Untuk dapat melakukan analisi regresi berganda perlu pengujian asumsi klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna dan
bermanfaat. Menurut Lubis et.al 2007 dalam membuat uji asumsi klasik kita harus menggunakan data yang akan digunakan dalam uji regresi. Uji asumsi klasik meliputi
uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2005 uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi atau variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Jika data
yang diperoleh terdistribusi normal dan variansinya sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik parametrik. Jika data yang diperoleh tidak terdistribusi
normal dan atau variansinya tidak sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik nonparametrik.
Untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak dapat dilihat dengan menggunakan
kurva normal p_plot. Penelitian ini akan melakukan uji normalitas data dengan menggunakan kurva normal p_plot dimana data dikatakan normal bila gambar
Universitas Sumatera Utara
distribusi dengan titik–titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik – titik data searah mengikuti garis diagonal.
2. Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali 2005 uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Jika anatar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas
0.90, maka hal ini mengindikasikan adanya multikolonieritas. Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan menyebabkan
terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu model independen dengan variabel independen yang lain. Pada penelitian ini untuk mendeteksi terhadap
multikolonieritas dengan melihat Varience inflation factor VIF pada model regresi. Menurut Nugroho 2005 “ Deteksi multikolonieritas pada suatu model dapat
dilihat bila nilai Variance Inflation factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolonieritas VIF = 1 Tolerance, dan bila VIF = 10 maka Tolerance = 110 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance”.
3. Uji Heteroskedastisitas