Dari gambar scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi pengaruh motivasi kerja, gaya
kepemimpinan terhadap kinerja keuangan dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi.
5.2.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis mengenai pengaruh motivasi kerja, gaya kepemimpinan terhadap kinerja keuangan dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi
menggunakan pengujian hipotesis dengan analisis regrsi berganda uji F, uji t dan untuk pengujian variabel moderasi menggunakan uji interaksi.
1. Pengujian Hipotesis Pertama H1
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model sudah dapat digunakan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis pertama dilakukan untuk melihat pengaruh motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja keuangan. Ringkasan hasil
pengujian hipotesis pertama dapat dilihat sebagai berikut. Y
= b + b
1
X
1 +
b
2
X
2
Y = 29.300 + 0.322 X
+ e.................................1
1
+ 0.390 X
2
Std. Error = 5.564 0.086 0.102
.................. 1
T test = 5.266 3.731 3.819
R = 0.733
Universitas Sumatera Utara
R square = 0.538
F test = 36.663
Dari tabel 5.8 di atas, diketahui variabel motivasi kerja memiliki nilai p-value pada kolom Sig. 0,000 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung 3,371 dari t
tabel 1,98 artinya signifikan. Artinya motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.Sedangkan gaya kepemimpinan memiliki p-
value pada kolom sig 0,000 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung 3,819 1,98 artinya signifikan. Artinya gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja keuangan.
2. Pengujian Hipotesis Kedua H2
Pengujian hipotesis keduaa dilakukan untuk melihat pengaruh motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja keuangan yang akan semakin kuat ketika
komitmen organisasi tinggi. Ringkasan hasil pengujian hipotesis ketiga dapat dilihat sebagai berikut.
Y = 51.858 + 0.002 X
1
+ 3.957 X
2 \
T test = 14.714 3.622 5.392
Std. Error = 3.524 0.001 0.000
R = 0.428
R Square = 0.183
F test = 7.072
Dari tabel 5.10 di atas, diketahui variabel moderasi interaksi antara motivasi kerja dan komitmen organisasi memiliki nilai p-value pada kolom Sig. 0,001
Universitas Sumatera Utara
0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung 3,622 dari t tabel 1,98 artinya signifikan dan variabel moderasi interaksi gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi
memiliki nilai p-value pada kolom sig. 0,000 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung 5,392 dari t tabel 1,98 artinya signifikan. Artinya komitmen organisasi
berfungsi sebagai variabel moderasi dalam memperkuat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja keuangan. Artinya bahwa pengaruh positif motivasi kerja terhadap
kinerja keuangan akan semakin kuat ketika komitmen organisasi tinggi. Sedangkan komitmen organisasi berfungsi sebagai variabel moderasi dalam memperkuat
pengaruh gaya kepemimpinan terhadapat kinerja keuangan. Artinya bahwa pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap kinerja keuangan akan semakin kuat ketika
komitmen organisasi tinggi.
5.3. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Keuangan