Jaminan Hari Tua Program Jaminan Kematian Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

b. Pembangunan sosial yang menimbulkan modernisasi sosial membutuhkan kemandirian dalam segala hal, sehingga tenaga kerja tidak menggantungkan diri pada pihak lain termasuk pada hari tua, saat memerlukan biaya perawatan waktu sakit, dan jaminan ahli waris jika ia meninggal dunia. Selain itu, jaminan social yang mengurangi ketidakpastian masa depan akan memberikan rasa aman dan terjamin, sehingga akan memberikan ketenangan kerja bagi karyawan, dan ketenangan berusaha bagi pengusaha Kansil Kansil, 1997: 1.

2.4.2 Ruang Lingkup Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Adapun ruang lingkup jaminan sosial yang dimaksud diatur secara jelas dalam Pasal 6 Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja Ramli, 1997: 2, sebagai berikut: 1. Jaminan Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja merupakan resiko yang dihadapi oleh tenaga kerja yang melakukan pekerjaan. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilannya yang diakibatkan oleh kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka perlu adanya jaminan kecelakaan kerja. Mengingat gangguan mental akibat kecekaan kerja sifatnya relatif, sehingga sulit ditetapkan derajat cacatnya, maka jaminan atau santunan hanya diberikan dalam hal terjadi cacat mental tetap yang mengakibatkan tenaga kerja yang bersangkutan tidak bisa bekerja lagi. Jaminan Kecelakaan Kerja memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja.

2. Jaminan Hari Tua

Universitas Sumatera Utara Hari tua dapat mengakibatkan terputusnya upah karena tidak mampu lagi bekerja. Akibat terputusnya upah tersebut dapat menimbulkan kerisauan bagi tenaga kerja dan memperngaruhi ketenangan kerja sewaktu mereka bekerja, terutama mereka yang berpenghasilan rendah. Jaminan hari tua memberika kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan sekaligus atau berkala pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau memenuhi persyaratan tersebut. Program Jaminan Hari Tua diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua, yang iurannya ditanggung pengusaha dan tenaga kerja. Kemanfaatan Jaminan Hari Tua sebesar iuran yang terkumpul ditambah hasil pengembangan. Jaminan Hari Tua akan dikembalikan dibayarkan sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya apabila tenaga kerja telah mencapai umur 55 tahun atau mengalami cacat total tetap sehingga tidak bisa bekerja lagi atau meninggal dunia. Kemudian jika tenaga kerja mengalami pemutusan hubungan kerja PHK setelah menjadi peserta minimal 5 tahun juga akan dibayarkan iuran yang terkumpul.

3. Program Jaminan Kematian

Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja akan mengakibatkan terputusnya penghasilan dan sangat berpengaruh pada kehidupan social ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan. Oleh karena itu diperlukan jaminan kematian dalam upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang. Jaminan Kematian dibayarkan kepada ahli waris tenaga kerja dari peserta yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja, sebagai tambahan bagi jaminan hari tua yang jumlahnya belum optimal. Universitas Sumatera Utara

4. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Pemeliharaan kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja, sehingga dapat melaksanakan tugas sebaikbaiknya dan meruapakan upaya kesehatan di bidang penyembuhan kuratif. Oleh karena penyembuhan memerlukan dana yang tidak sedikit dan memberatkan jika dibebankan pada perseorangan, maka sudah selayaknya diupayakan penanggulangan kemampuan masyarakat melalui program Jamsostek Ramli, 1997: 2. Disamping itu pengusaha tetap berkewajiban mengadakan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja yang meliputi upaya peningkatan promotif, pencegahan preventif, penyembuhan kuratif, dan pemulihan rehabilitatif. Dengan demikian diharapkan tercapainya derajat kesehatan tenaga kerja yang optimal sebagai potensi yang produktif bagi pembangunan. Jaminan kesehatan selain untuk tenaga kerja yang bersangkutan juga untuk keluarganya. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bersifat dasar diberikan kepada tenaga kerja dan keluarga maksimum dengan 3 orang anak Ramli,

1997: 3 . 2.4.3 Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja