BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan sektor ketenagakerjaan sebagai bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia SDM merupakan salah satu bagian
yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila dan UUD 1945. Pembangunan SDM diarahkan pada peningkatan
harkat, martabat dan kemampuan manusiawi serta kepercayaan diri sendiri dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, dan makmur baik
material maupun spiritual. Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan nasional semakin meningkat. Demikian pula halnya penggunaan teknologi di
berbagai sektor kegiatan usaha yang dapat mengakibatkan semakin tingginya resiko yang dapat mengancam keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
tenaga kerja. Dalam hal ini perlu upaya peningkatan perlindungan tenaga kerja yang dapat memberikan ketenangan kerja sehingga dapat memberikan
kontribusi positif terhadap produktivitas tenaga kerja. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melakukan
perlindungan tenaga kerja adalah meminimalkan resiko-resiko buruk yang bisa saja terjadi. Dalam hal ini perlu adanya pengetahuan mengenai resiko-
resiko yang ada. Resiko-resiko yang menimpa tenaga kerja tersebut dapat terjadi sewaktu-waktu baik pada waktu kerja maupun di luar kerja demi
Universitas Sumatera Utara
tuntutan perusahaan. Resiko yang menimpa tenaga kerja dapat menimbulkan cacat sebahagian, cacat seumur hidup, bahkan dapat menimbulkan kematian.
Mengingat cepatnya arus globalisasi seiring dengan peningkatan kemajuan teknologi rancang bangun, perekayasaan suatu alat, selain
memberikan nilai tambah juga akan memberikan dampak negatif terhadap timbulnya bahaya kecelakaan kerja yang selalu mengintai tenaga kerja
maupun masyarakat di lingkungan kerjanya. Tenaga kerja akan bersedia memberikan waktu dan tenaganya pada suatu lingkungan kerja jika
pemenuhan kebutuhannya diperhatikan. Salah satu kebutuhan itu adalah jaminan sosial, dimana nantinya tenaga kerja dapat bekerja dengan aman dan
sehat. Perlindungan dan pemeliharaan jaminan sosial tenaga kerja-
selanjutnya disebut Jamsostek- diselenggarakan dalam bentuk program jaminan sosial tenaga kerja yang bersifat mendasar dengan berasaskan usaha
bersama, kekeluargaan, dan gotong royong. Sebagaimana terkandung dalam jiwa dan semangat Pancasila dan UUD 1945. Perlindungan tenaga kerja
mewajibkan pengusaha memikul tanggung jawab memberikan jaminan sosial bagi tenaga kerja. Perlindungan kerja melalui program jaminan sosial tidak
semata-mata diperuntukan bagi tenaga kerja itu sendiri, tetapi diperuntukan pula bagi keluarganya pada saat terjadi resiko-resiko seperti misalnya
kecelakaan kerja, sakit, meninggal dunia dan hari tua Ramli, 1997: 2 .
Partisipasi PT Jamsostek Persero dalam membudayakan
keselamatan dan kesehatan kerja K-3 di Indonesia merupakan komitmen untuk menangani berbagai permasalahan dalam mengurangi angka
Universitas Sumatera Utara
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Peran tenaga kerja, khususnya di sektor formal, dalam pembangunan nasional terus meningkat dengan segala
tantangan dan risikonya. Oleh karena itu, tenaga kerja perlu diberikan perlindungan dan kesejahteraan, sehingga bisa menjadi garda terdepan dalam
rangka meningkatkan produktivitas nasional. Di Indonesia, penyelenggaraan jaminan sosial diselenggarakan oleh badan penyelenggara berstatus badan
usaha milik negara BUMN yang dibentuk berlandaskan peraturan dan perundang-undangan. PT Jamsostek Persero sendiri ditunjuk sebagai badan
penyelenggara jaminan sosial berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam melaksanakan fungsi dan
tugasnya, PT Jamsostek mengutamakan pelayanan kepada tenaga kerja yang menjadi peserta. Tentunya dalam rangka memberikan perlindungan terhadap
segala risiko saat bekerja, sekaligus memberikan kesejahteraan bagi tenaga kerja dan keluarganya khususnya http:www.jamsostek.co.idcontentnews:
17072011 Pukul 03.34 Wib . Seiring perjalanan program publik tersebut, masih banyak dijumpai
berbagai masalah sehingga program yang diharapkan memberikan ketenangan bagi tenaga kerja beserta keluarganya ternyata menimbulkan
kekecewaan justru pada saat mereka membutuhkan pelayanan. Masalah- masalah tersebut akhirnya menjadi dasar kekecewaan para peserta, kemudian
ketidakpercayaan pada program Jamsostek juga pada akhirnya dapat menimbulkan pemutusan kepesertaan atau keluar dari program tersebut, yang
pada titik akhir adalah menurunnya produktivitas kinerja di suatu instansi, lembaga, perusahaan atau yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Pada pertengahan Mei 2006, Sekitar 30 ribu buruh yang tergabung dalam Koalisi Buruh Menggugat melakukan demonstrasi menuntut
Pemerintah memperbaiki nasib buruh. Aksi buruh mendapat pengawalan ketat aparat keamanan. Sesekali, helikopter kepolisian mengawasi aksi buruh
di kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Isu penolakan revisi UU Ketenagakerjaan sebenarnya sudah lama diusung oleh buruh. Dalam aksi
memperingati May Day 1 Mei ini, buruh juga menyinggung masalah Jamsostek. Uang yang dikumpulkan Jamsostek dari para pekerja dinilai tidak
dipergunakan semestinya untuk kepentingan buruh. Padahal, jumlah uang yang dikumpulkan mencapai miliaran rupiah. Kaum buruh ingin dana
tersebut dikembalikan untuk tujuan peningkatan kesejahteraan buruh http:www.silaban.net20060501selain-penolakan-revisi-buruh-usung-
masalah: 11072011 Pukul 11.00 Wib Lebih dari 600.000 pekerja formal di Sumatera Utara belum
terlindungi jaminan sosial tenaga kerja. Salah satu penyebabnya adalah lemahnya sosialisasi Program Jamsostek kepada pekerja dan
perusahaan.Masalah ini ditambah lagi lemahnya penegakan hukum terhadap para pengusaha yang melanggar ketentuan ketenagakerjaan. Data PT
Jamsostek menunjukkan, jumlah perusahaan di Sumut mencapai 11.000 dengan jumlah pekerja lima juta orang. Sebanyak satu juta orang buruh di
sektor formal perusahaan yang mempunyai status hukum dan empat juta sisanya di sektor informal. Sejauh ini sebanyak 376.000 pekerja formal di
Sumut yang terdaftar di Jamsostek. Sementara jumlah pekerja informal di Sumut yang belum terdaftar di Jamsostek jauh lebih banyak lagi, mencapai
Universitas Sumatera Utara
empat juta orang http:wwwtpkb.blogspot.com: 17102010 Pukul 10.00 Wib .
Kepala Kantor Wilayah I PT Jamsostek Sumatera Utara, mengatakan, kebanyakan perusahaan yang belum melindungi tenaga kerjanya adalah
perusahaan kecil dengan jumlah tenaga kerja 10 orang ke bawah. Masih banyak anggapan bahwa Jamsostek seperti asuransi yang pengurusannya
berbelit-belit. Banyak pula yang masih beranggapan Jamsostek hanya potongan gaji tanpa diketahui manfaatnya. April 2009 terdapat 2.291
perusahaan yang tercatat di Jamsostek Sumut dari 5.428 perusahaan hingga yang terdaftar menunggak pembayaran jamsostek dengan nilai tunggakan Rp
91,6 miliar. Dari jumlah itu, sebanyak 645 perusahaan menunggak satu hingga tiga bulan dengan nilai tunggakan Rp 7,9 miliar dan 219 perusahaan
menunggak empat hingga enam bulan senilai Rp 1,6 miliar http:wwwtpkb.blogspot.com: 17102010 Pukul 10.00 Wib .
Salah satu perusahaan di Sumut yang bekerja sama dengan PT. Jamsostek adalah PT. Citra Baru Commercial Medan. PT. Citra Baru
Commercial Medan atau yang lebih sering disebut dengan Grand Palladium Mall Medan merupakan salah satu perusahaan yang berada dibawah naungan
Lippo Karawaci,Tbk. Perusahaan ini dibuka pada September 2005. Dengan memiliki 174 karyawan, dengan staf administrasi berjumlah 40 orang,
maintence dan teknisi berjumlah 40 orang, security 48 orang dan cleaning service 46 orang.
Dari prasurvei yang dilakukan sebelumnya, diketahui 174 karyawan diatas terdata sebagai peserta jamsostek akan tetapi tidak keseluruhan dari
Universitas Sumatera Utara
karyawan atau peserta tersebut menggunakan fasilitas dari jamsostek. Dari 10 orang peserta jamsostek yang diteliti, ternyata 8 peserta diantaranya tidak
menggunakan fasilitas tersebut dengan alasan terlalu rumitnya pengurusan untuk menggunakan fasilitas itu. Hal itu dikarenakan adanya perbedaan
tingkat pemahaman masing-masing karyawan mengenai sistem administratif yang berlaku di PT. Jamsostek.
Berangkat dari kondisi yang telah diuraikan, Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berkenaan dengan pelaksanaan jaminan sosial tenaga
kerja serta melihat sejauh mana keberhasilan pelaksanaan program tersebut. Untuk itu Peneliti mengangkat permasalahan yang dirangkum dalam
penelitian sebuah karya ilmiah berbentuk skripsi dengan judul: “Evaluasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Di PT. Citra Baru
Commercial Medan ”.
1.2 Perumusan Masalah