2. Pengertian dan konotasi yang sering tersirat dalam evaluasi yaitu mencari
kesalahan harus dihindari. 3.
Pengertian evaluasi adalah untuk membandingkan rencana dengan pelaksanaan dengan melakukan pengukuran-pengukuran
kuantitatifkualitatif jumlahitas program secara tekhnik, maka dari itu hendaknya ukuran-ukuran kualitas dan kuantitas tentang apa yang
dimaksud dengan berhasil telah dicantumkan sebelumnya dalam rencana program secara eksplisit.
4. Tim yang melakukan evaluasi adalah pembari sarannasehat kepada
manajemen, sedangkan pendayagunaan sarannasehat tersebut serta pembuat keputusan atas dasar sarannasehat tersebut berada di tangan
manajemen program. 5.
Dalam proses pengambilan keputusan yang telah dilakukan atas data- datapenemuan teknis perlu dikonsultasikan secermat mungkin karena
menyangkut banyak hal tentang masa depan proyek dalam kaitannya dengan program.
6. Hendaknya hubungan dan proses selalu didasari oleh suasana konstruktif
dan objektif serta menghindari analisa-analisa subjektif. Dengan demikian evaluasi dapat diterapkan sebagai salah satu progrma yang
sangat penting dalam siklus manajemen program Sirait,1990: 161.
2.2 Pengertian Perusahaaan
Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia tidak bisa
digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah proses di suatu tempat,
Universitas Sumatera Utara
sehingga inti dari perusahaan ialah tempat melakukan proses sampai bisa langsung digunakan oleh manusia. Dengan demikian dalam menghasilkan barang,
perusahaan menggabungkan beberapa faktor produksi untuk mencapi tujuan yaitu keuntungan. Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan
barang atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor – faktor produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha Syadiasyh,http:syadiashare.compengertian-
perusahaan.html:26112011 pukul 14:07 wib. Setiap perusahaan memiliki budaya tertentu yang tercermin dari perilaku
para pegawainya, kebijakan-kebijakan yang diterapkan dan peraturan-peraturan yang harus ditaati bersama. Budaya perusahaan adalah apa yang dialami oleh
masing-masing pegawai sebagai bagian dari lingkungan bisnis tertentu. Deal Kennedy 1982 dalam bukunya corporate cultures, mendefinisikan empat elemen
budaya perusahaan, yaitu lingkungan bisnis, nilai-nilai, cerita-cerita kepahlawanan, dan ritual-ritual. Mccarty dan Steck 1989 menambahkan beberapa aspek lagi,
yaitu hakekat industri, demografi para pekerja, persepsi perusahaan, dan masalah- masalah para pegawai di perusahaan. Aspek-aspek tersebut berbeda dari satu
perusahaan ke perusahaan lainnya, apakah perusahan tersebut merupakan kantor pusat atau kantor cabang, apakah para individu yang bekerja di perusahaan itu
menyukai pekerjaannya, dan apakah para pegawai mampu menyeimbangkan antara tekanan pekerjaan dan keluarga Suharto, 2007: 96.
2.3 Pengertian Tenaga KerjaKaryawan
Menurut Undang-Undang Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan
Universitas Sumatera Utara
adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu
sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya. Senada dengan hal tersebut menurut Undang-Undang No.14
Tahun 1969 tentang Pokok Tenaga Kerja, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar
hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Manulang, 2002: 3.
Karyawan merupakan kekayaan utama dalam suatu perusahaan, karena tanpa adanya keikutsertaan mereka, aktifitas perusahaan tidak akan
terlaksana. Beberapa pengertian karyawan menurut para ahli:
1. Menurut Hasibuan dalam Manulang, 2002, Karyawan adalah orang penjual
jasa pikiran atau tenaga dan mendapat kompensasi yang besarnya telah
ditetapkan terlebih dahulu
2. Menurut Subri dalam Manulang, 2002, Karyawan adalah penduduk dalam
usia kerja berusia 15-64 tahun atau jumlah seluruh penduuk dalam suatu negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap
tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
2.4 Jaminan Sosial Tenaga Kerja