adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu
sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya. Senada dengan hal tersebut menurut Undang-Undang No.14
Tahun 1969 tentang Pokok Tenaga Kerja, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar
hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Manulang, 2002: 3.
Karyawan merupakan kekayaan utama dalam suatu perusahaan, karena tanpa adanya keikutsertaan mereka, aktifitas perusahaan tidak akan
terlaksana. Beberapa pengertian karyawan menurut para ahli:
1. Menurut Hasibuan dalam Manulang, 2002, Karyawan adalah orang penjual
jasa pikiran atau tenaga dan mendapat kompensasi yang besarnya telah
ditetapkan terlebih dahulu
2. Menurut Subri dalam Manulang, 2002, Karyawan adalah penduduk dalam
usia kerja berusia 15-64 tahun atau jumlah seluruh penduuk dalam suatu negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap
tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
2.4 Jaminan Sosial Tenaga Kerja
2.4.1 Defenisi Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Wahab dalam bukunya Dana Pensiun dan Jaminan Sosial Tenagga Kerja di Indonesia 2001: 143 mengungkapkan, jamsostek adalah suatu
perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan
Universitas Sumatera Utara
pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal
dunia. Jamsostek mempunyai beberapa aspek, yaitu:
a. Memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi
tenaga kerja beserta keluarganya. b.
Merupakan penghargaan kepada tenaga kerja yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya kepada perusahaan tempat mereka bekerja Ramli,
1997: 2.
Menurut Penjelasan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, menyebutkan: “ Dengan Persetujuan DPR RI,
Pemerintah telah menetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang mengatur pemberian jaminan kecelakaan
kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pemeliharaan kesehatan sebagai perlindungan dasar bagi tenaga kerja dan keluarganya
dalam menghadapi resiko-resiko sosial-ekonomi, dan mengurangi ketidakpastian masa depan”. Sedangkan Pasal 2 nya menyebutkan: “ Jaminan
sosial Tenaga Kerja ini merupakan bagian dari pembanguna ekonomi dan pembangunan sosial yeng telah berjalan selama ini,
a. Pembanguna ekonomi yang ditandai dengan perkembangan mekanisasi dan
otomatisasi industri, peningkatan penggunaan sarana moneter, serta perubahan keseimbangan penduduk dari pedesaan ke perkotaan, telah
membawa perombakan struktural dalam cara dan sumber kehidupan manusia. Dalam situasi perubahan kehidupan ekonomi tersebut, program – program
jaminan sosial diperlukan utnuk melindungi tenaga kerja terhadap resiko- resiko kecelakaan, sakit, cacat, hari tua, dan meninggal dunia yang dapat
mengakibatkan turunnya biaya perawatan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
b. Pembangunan sosial yang menimbulkan modernisasi sosial membutuhkan
kemandirian dalam segala hal, sehingga tenaga kerja tidak menggantungkan diri pada pihak lain termasuk pada hari tua, saat memerlukan biaya perawatan
waktu sakit, dan jaminan ahli waris jika ia meninggal dunia. Selain itu, jaminan social yang mengurangi ketidakpastian masa depan akan memberikan rasa
aman dan terjamin, sehingga akan memberikan ketenangan kerja bagi karyawan, dan ketenangan berusaha bagi pengusaha Kansil Kansil, 1997: 1.
2.4.2 Ruang Lingkup Jaminan Sosial Tenaga Kerja