3. Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 1995 tentang Penetapan badan
penyelenggara program jamsostek. 4.
Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 1996 tentang pengelolaan dan investasi dana program Jamsostek.
5. Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 1997 tentang perubahan atas
peraturan pemerintah nomor 28 tahun 1996 tentang pengelolaan dan investasi dana program Jamsostek Wahab, 2001: 147.
Pada dasarnya program Jamsostek sebagaimana diatur dalam Undang- undang nomor 3 tahun 1992, telah mengandung program-program jaminan
social yang secara umum dipersyaratkan dalam Konvensi International Labour Organization ILO nomor 102 tahun 1992 tentanng jaminan sosial
minimum standard. Program jaminan sosial yang ditetapkan konvensi ILO yang tidak diliput oleh undang-undang nomor 3 tahun 1992 adalah tunjangan
pengangguran dan tunjangan keluarga Wahab, 2001: 148.
2.4.4 Kepesertaan
Berdasarkan pasal 3 UU nomor 3 tahun 1992 tentang Jamsostek dan pasal 117 UU nomor 25 tahun 1997 tentang ketegakerjaan, setiap tenaga
kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja. Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 orang, atau membayar upah paling
sedikit Rp. 1.000.000 sebulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program Jamsostek Zulaini, 2001: 145.
Berdasarkan UU nomor 40 tahun 2004 tentang Kepesertaan dan Iuran, pada pasal 15 ayat 1 menyatakan bahwa badan penyelenggara
Jamsostek wajib memberikan nomor identitas tunggal kepada setiap peserta dan anggota keluarganya.
Universitas Sumatera Utara
2.4.5 Iuran, Besarnya Jaminan, dan Tata Cara Pembayaran
Iuran jaminan kecelakaan kerja, iuran jaminan kematian, dan iuran jaminan pemeliharaan kesehatan ditanggung oleh pengusaha. Kecelakaan
kerja pada dasarnya merupakan suatu resiko yang seharusnya menjadi tanggung jawab pengusaha. Oleh karena itu, pembiayaan program ini
sepenuhnya ditanggung oleh pengusaha, sedangkan Jamsostek lebih menekankan kepada aspek kemanusiaan, dimana pengusaha perlu
memperhatikan nasib para pekerja dan keluarganya Kansil Kansil, 1997:
43.
Pada pasal 20 tentang ketentuan – ketentuan Jamsostek dikatakan “ iuran jaminan hari tua ditanggung oleh pengusaha dan tenaga kerja”,
sedangkan pada pasal 21 dikatakan “ besarnya iuran, tata cara, syarat prmbayaran, besarnya denda, dan bentuk iuran program jaminan social
tenaga kerja ditetapkan dengan peraturan pemerintah”. Selanjutnya pasal 22
menegaskan:
a. Pengusaha wajib membayar iuran dan melakukan pemungutan
iuran yang menjadi kewajiban tenaga kerja melalui pemotongan upah
tenaga kerja serta membayarkan kepada Badan Penyelanggara dalam waktu yang ditetapkan dengan peraturan
pemerintah. b.
Dalam hal keterlambatan pembayaran iuran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur dengan peraturan pemerintah.
Dalam hal pengusaha yang telah mempunyai itikad baik untuk membayar iuran dan mengumpulkan iuran tenaga kerjanya, tetapi
terlambat membayarkan kepada badan penyelenggara dari waktu
Universitas Sumatera Utara
yang ditentukan, dapat diwajibkan membayar tambahan persentase pembayaran yang diperhitungkan dengan
keterlambatannya Kansil Kansil, 1997: 44. Selanjutnya, besarnya iuran program jaminan sosial tenaga kerja
menurut PP Nomor 14 Tahun 1993 pada bab 3 pasal 9 adalah sebagai berikut Kansil dan Kansil, 1997: 48:
Ayat 1: Besarnya iuran program jaminan sosial tenaga kerja adalah sebagai berikut:
a. Jaminan Kecelakaan Kerja yang perincian besarnya iuran berdasarkan
kelompok jenis usaha, sebagai berikut: Kelompok I
: 0,24 dari upah sebulan; Kelompok II
: 0,54 dari upah sebulan; Kelompok III
: 0,89 dari upah sebulan; Kelompok IV
: 1,27 dari upah sebulan; Kelompok V
: 1,74 dari upah sebulan; b.
Jaminan hari tua, sebesar 5,70 dari upah sebulan; c.
Jaminan kematian, sebesar 0,30 dari upah sebulan; d.
Jaminan pemeliharaan kesehatan, sebesar 6 dari upah sebulan bagi tenaga kerja yang sudah berkeluarga, dan 3 dari upah sebulan bagi
tenaga kerja yang belum berkeluarga. Ayat 2: Iuran jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan
jaminan pemeliharaan kesehatan ditanggung sepenuhnya oleh pengusaha. Ayat 3: Iuran jaminan hari tua sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
huruf b, sebesar 3,70 ditanggung oleh pengusaha dan sebesar 2 ditanggung oleh tenaga kerja.
Universitas Sumatera Utara
Ayat 4: Dasar perhitungan iuran jaminan pemeliharaan kesehatan dari upah sebulan sebagaimana di maksud dalam ayat 1 huruf d, setinggi-
tingginya Rp.1.000.000,- satu juta rupiah. Sedangkan untuk Pembayaran Iuran juga diatur dalam PP Nomor 14
Tahun 1993 pada bab 3 pasal 10: 1.
Iuran lanjutan wajib dibayar perusahaan setiap bulan paling lambat tanggal 15 lima belas bulan berikutnya, dengan melampirkan Formulir
Jamsostek 2 bila tidak terjadi perubahan upah dan jumlah tenaga kerja maupun tertanggung peserta JPK. Formulir Jamsostek 2 dan Formulir
Jamsostek 2a serta Formulir Jamsostek pendukung lainnya bila terjadi perubahan upah, tenaga kerja maupun tertanggung peserta JPK.
2. PT Jamsostek Persero wajib memberitahukan atau mengingatkan
perusahaan secara tertulis, paling lambat 7 tujuh hari setelah : -
Batas akhir pembayaran iuran bagi perusahaan belum memenuhi kewajibannya.
- Perusahaan membayar iuran, tetapi terdapat kekurangan atau
kelebihan iuran. 3.
Pengusaha wajib menyelesaikan kekurangan atau kelebihan iuran dalam waktu 7 tujuh hari setelah diterimanya pemberitahuan dari PT
Jamsostek Persero, selambat-lambatnya bersamaan dengan pembayaran iuran bulan berikutnya.
4. Pengusaha wajib membayar iuran setiap bulan secara berurutan, apabila
tidak berurutan PT Jamsostek Persero dapat memperhitungkan sebagian atau seluruh iuran pada bulan berikutnya untuk melunasi iuran yang
belum dibayarkan atau kekurangan iuran bulan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
5. Iuran Jaminan Hari Tua dan hasil pengembangannya baru dapat dirinci
dan dihitung serta dimasukkan dalam akun individu masing-masing peserta setelah iuran yang dibayarkan jumlahnya besarnya sama dengan
rincian iuran tenaga kerja Formulir Jamsostek 2a. 6.
Iuran dan atau kekurangan iuran yang belum dibayarkan oleh perusahaan dikenakan denda sesuai ketentuan yang berlaku dan merupakan piutang
PT Jamsostek Persero kepada perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal pengusaha menunggak iuran 1 satu bulan maka :
1. Pengusaha wajib membayar terlebih dahulu jaminan kecelakaan kerja dan
jaminan kematian yang menjadi hak tenaga kerja. 2.
Pengusaha wajib memberikan terlebih dahulu pelayanan pemeliharaan kesehatan kepada tenaga kerja.
3. Badan Penyelenggara akan mengganti jaminan yang menjadi hak tenaga
kerja kepada pengusaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku setelah pengusaha membayar seluruh tunggakan iuran beserta dendanya.
4. Permintaan penggantian jaminan yang menjadi hak tenaga kerja oleh
pengusaha kepada Badan Penyelenggara sebagaimana dimaksud pada angka 1 satu, tidak boleh melebihi jangka waktu 3 tiga bulan.
5. Badan Penyelenggara wajib membayar penggantian jaminan sebagaimana
dimaksud pada angka 4 empat paling lambat 7 tujuh hari kerja sejak dokumen pendukung dinyatakan lengkap.
2.5 Kerangka Pemikiran
Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial
ekonomi tertentu yang penyelenggaraannya menggunakan mekanisme
Universitas Sumatera Utara