Penilaian Kinerja Tujuan Penilaian Kinerja Manfaat Penilaian Kinerja

bekerja semata-mata untuk mencari nafkah tetapi termasuk di dalamnya bagaimana mengaktualisasikan diri melalui pekerjaannya sehingga dapat menimbulkan kepuasan secara pribadi Nugroho, 2004. c. Faktor Organisasi Berefek tidak langsung terhadap perilaku dan kinerja individu terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan. Menurut Mangkunegara 2000, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain: a. Faktor kemampuan secara psikologis ability pegawai yang terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan realita pendidikan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. b. Faktor motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja maksimal.

3. Penilaian Kinerja

Menurut Jason 2010, salah satu upaya penjagaan komitmen perawat terhadap kinerja adalah melakukan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja perawat. Ada beberapa indikator yang dijadikan alat ukur yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Motivasi yaitu memiliki minat untuk melanjutkan pendidikan formal minimal S1 Keperawatan; datang aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah; wajah cerah, senyum dan bersahabat; berjalan tegak, cepat dan pandangan ke depan. b. Keterlibatan yaitu menjadi panitia kegiatan keperawatan, menjadi panitia kegiatan tingkat rumah sakit, menjadi team yang ada di perawatan. c. Tanggung jawab yaitu kesalahan identifikasi pasien, kesalahan pemberian obat, kejadian pasien jatuh, dan risiko infeksi nosokomial. d. Disiplin yaitu apel pagi, jam datang, jam pulang, baju seragam. e. Kompetensi yaitu diagnosa perawatan, standar operating procedur, rencana kerja. f. Loyalitas yaitu program rotasi, program bidang, program ruang, hubungan dengan atasan. g. Tidak tercela yaitu terlibat kasus etik, komplain pasien, konflik dengan teman. h. Manajemen yaitu melakukan orientasi perawat baru, perawat magang dan mahasiswa, membuat program pengembangan staff, melakukan penilaian kinerja, melakukan manajemen tenaga, rapat koordinasi, morning meeting, ronde keperawatan.

4. Tujuan Penilaian Kinerja

Secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan sebagai sesuatu yang bersifat evaluation dan development. Dikatakan bersifat evaluation yaitu Universitas Sumatera Utara harus menyelesaikan hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision dan hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan yang bersifat development yaitu penilai harus menyelesaikan prestasi riil yang dicapai individu, kelemahan-kelemahan individu yang menghambat kinerja dan prestasi-prestasi yang dikembangkan Syafarudin, 2001.

5. Manfaat Penilaian Kinerja

Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam manajemen sumber daya manusia sependapat bahwa penilaian ini merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan karyawan yang bersangkutan. Hal ini penting juga bagi perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja. Bagi karyawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir dan bagi organisasi atau perusahaan sendiri, hasil penilaian tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, recruitment, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari proses dari manajemen sumber daya manusia secara efektif Danfar, 2009. Universitas Sumatera Utara

B. Perawat 1. Pengertian Perawat