Status Gizi Lansia Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia .1. Pengertian nutrisi

makanan maupun cara memasaknya, 2 Cukup mengandung protein dan membatasi konsumsi lemak dan makanan yang banyak mengandung lemak yang tidak kelihatan kue, ikan, daging berlemak dan keju 3 Membatasi konsumsi gula, makanan dan minuman yang mengandung banyak gula 4 Membatasi konsumsi garam dapur atau ikatan Na antara lain bumbu penyedap atau vetsin 5 Cukup mengandung serat, zat pembangun dan zat pengatur dengan makan beras setengah giling, tumbuk atau beras merah, kacang- kacangan, sayur-sayuran dan sedapat mungkin secara teratur makan sayuran mentah lalap, asinan, karedok, makan buah setiap hari, minum yang cukup, sedapat mungkin susu rendah lemak, minum sari buah segar yang mengandung vitamin C tinggi jeruk, tomat, pepaya Almatsier, 2003. Adapun kecukupan gizi untuk laki-laki umur 60 tahun keatas adalah 55 gram hari, sedangkan untuk wanita dengan umur yang sama adalah 40 gram hari Almatsier, 2003.

2.4.8 Status Gizi Lansia

Menjadi tua merupakan proses alami maka perlu memperhatikan asupan nutrisi yang lansia konsumsi setiap hari. Pada lansia seringkali terjadi masalah dalam hal makan yaitu nafsu makan menurun, padahal pada lansia tetap membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap seperti Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan mineral Wulan, 2007. Status Gizi adalah keadaan tubuh seseorang yang dipengaruhi oleh konsumsi Universitas Sumatera Utara makanan dan absorpsi yang diukur dari berat dan tinggi badan dengan perhitungan IMT Indeks Massa Tubuh. Penilaian klinis status gizi yaitu penilaian yang mempelajari dan mengevaluasi tanda fisik yang ditimbulkan sebagai akibat gangguan kesehatan dan penyakit kurang gizi. Gejala dan tanda-tanda fisik yang tampak dapat menjadi bantuan untuk mengetahui kekurangan gizi. Adanya hambatan pertumbuhan dan perkembangan yang ditentukann dengan membandingkan individu atau kelompok dengan nilai-nilai normal Depkes, 1999. Orang-orang yang berbeda di bawah ukuran berat normal mempunyai resiko penyakit infeksi, sementara yang berada di atas ukuran berat normal mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit degeneratif. Laporan FAON atau WHOUNU tahun 1995 menyatakan bahwa batasan berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan nilai Body Mass Index BMI. Di Indonesia istilah Body Mass Index diterjemahkan menjadi Index Massa Tubuh IMT. IMT adalah alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan, maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang. Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO WHO untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa Negara berkembang Almatsier, 2003. Akhirnya diambil kesimpulan Kategori ambang batas IMT untuk Universitas Sumatera Utara Indonesia yaitu kategori ambang batas IMT untuk Indonesia yang dihitung dengan rumus Berat Badan BB dibagi Tinggi Badan TB dikali Tinggi Badan TB, dimana batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO WHO untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang Almatsier, 2003.

2.4.9 Peran Keluarga dalam pemberian gizi Pada Lansia