2.5. Daya dukung lingkungan perairan pesisir
Undang-Undang Republik Indonesia No 32 tahun 2009 menyatakan bahwa daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar keduanya. Menurut Purnomo 1992, daya dukung lingkungan merupakan nilai mutu
lingkungan yang ditimbulkan oleh interaksi dari semua unsur atau komponen fisika, kimia dan biologi dalam satu kesatuan ekosistem.
Daya dukung lingkungan erat kaitannya dengan kapasitas asimilasi dari lingkungan. Kapasitas asimilasi adalah kemampuan ekosistem untuk menyerap atau
mengubah beberapa atau semua kontaminan melalui proses secara alami atau buatan manusia menjadi bentuk yang memiliki dampak minimal terhadap proses biologis
ekosistem UNEP, 2007. Daya dukung lingkungan merupakan kemampuan lingkungan untuk
menampung limbah dari berbagai aktivitas atau tingkat dari aktivitas tanpa menimbulkan dampak terhadap perubahan lingkungan GESAMP, 1986; 1996.
Menurut FAO 2010, daya dukung lingkungan dalam konteks budidaya di suatu area tertentu dan badan air dinyatakan dengan penambahan nutrisi ke
lingkungan tanpa menyebabkan eutrofikasi, tingkat aliran organik ke organisme bentos tanpa menyebabkan gangguan besar untuk proses bentik alami dan penurunan
oksigen terlarut yang dapat ditampung perairan tanpa menyebabkan kematian biota alami. Usaha budidaya harus menyesuaikan produksinya dengan daya dukung
lingkungan lokal atau konteks sosial setempat, karena masing-masing ekosistem
Universitas Sumatera Utara
memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk menyerap dan mengasimilasi senyawa organik dan nutrisi. Daya dukung untuk keberlanjutan usaha budidaya
berupa a daya dukung fisik: total areal budidaya dan pengguna lain di perairan yang dapat ditampung ruang fisik perairan; b daya dukung produksi: kepadatan stock yang
dapat dipanen secara berkelanjutan; c daya dukung ekologi: jumlah budidaya tidak menimbulkan dampak ekologi dan d daya dukung sosial: pengembangan tingkat
budidaya yang menyebabkan dampak sosial tidak diterima FAO, 2010. Kelestarian lingkungan dapat tercapai apabila limbah dari suatu kegiatan masih
sesuai dengan kapasitas lingkungan. Ada empat komponen kapasitas lingkungan yang relevan untuk usaha budidaya yaitu: 1 penyebaran dan pengenceran nutrisi dalam air
penerima; 2 asimilasi nutrisi dalam kolom air atau sedimen; 3 efek konsentrasi dan asimilasi nutrisi terhadap fungsi dan integritas ekosistem; 4 standar kualitas
lingkungan berdasarkan konsentrasi nutrisi atau dampak fisik dan ekologis yang lebih luas dari konsentrasi. Berdasarkan hal tersebut, pengertian kapasitas lingkungan daya
dukung lingkungan adalah loading total nutrisi atau penghapusan yang dapat dipertahankan dalam suatu area tertentu tanpa menyebabkan pelanggaran standart
Menurut Sutrisno dan Ambarwulan 2003, kapasitas daya dukung didasarkan pada pemikiran bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk mendukung
suatu pertumbuhan yang sebanding dengan pemanfaatannya. Ada 4 aspek yang harus diperhatikan dalam pengembangan udang yang berbasis lingkungan yaitu 1 tanah;
2 ekologis; 3 luas lahan dan 4 sosial ekonomi. Aspek tanah mengkaji kemampuan kualitas lingkungan Hambrey et al, 1999.
Universitas Sumatera Utara
dan kesesuaian lahan untuk pengembangan budidaya udang. Aspek ekologis mengkaji kualitas air berkaitan dengan aktivitas budidaya tambak udang terutama
sedimentasi dan kandungan bahan organik, keragaman hayati, keberadaan spesies- spesies endemik serta spesies lain yang menunjang kehidupan penduduk setempat.
Aspek luas lahan mengkaji luas lahan yang diperuntukan bagi udang berdasarkan analisis zonasi yang ditetapkan perundang-undangan, ekosistem dan ekologi. Aspek
sosial ekonomi mengkaji daya dukung maksimum lingkungan terhadap populasi manusia dan aktivitas tambak udang, nilai ekonomi lingkungan tambak udang.
Menurut Widigdo 2000, untuk menjaga kelestarian usaha tambak dan meminimalisasi penurunan kualitas lingkungan akibat limbah tambak maka
luasanjumlah tambak yang dibuka di suatu kawasan harus sesuai dengan kemampuan alam setempat daya dukungnya. Daya dukung tambak ditentukan oleh beberapa
faktor seperti faktor geo-oceanografi, hidrologis, sifat-sifat fisika tanah dan air, pola arus pantai, pasang surut serta tipe dasar pantai.
2.6. Daya tampung perairan pesisir dari kegiatan pertambakan