Pencemaran perairan pesisir TINJAUAN PUSTAKA

dengan luasan 1 ha. Dengan demikian, kerusakan mangrove menurunkan peranan mangrove sebagan tanaman filter sehingga pencemaran di pesisir akan sulit dihindari.

2.3. Pencemaran perairan pesisir

Undang-undang Republik Indonesia No 32 tahun 2009 menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, danatau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Pencemaran pesisir dan lautan terjadi karena kegiatan manusia yang ada di daratan. Sumber pencemaran pesisir dan lautan berasal dari kegiatan industri, rumah tangga dan pertanian termasuk pertanian dalam arti luas seperti perikanan dan peternakan, bahan utama yang terkandung dalam buangan limbah dari ketiga sumber tersebut berupa sedimen, unsur hara, pestisida, organisme patogen dan sampah Dahuri, 1998. Pencemaran di wilayah pesisir terjadi karena limbah yang masuk melebihi kemampuan asimilasi wilayah pesisir dan karena adanya kerusakan ekosistem mangrove yang dikonversi menjadi lahan pertanian, perikanan, pemukiman dan lain- lain sehingga kemampuan substrat mangrove untuk mengikat bahan pencemar berkurang Bengen, 2000. Pengaruh polusi terhadap badan air tergantung pada polutan dan kapasitas perairan untuk mengencerkan dan mengasimilasi polutan. Perairan yang luas dan adanya tiupan angin serta terjadinya pergantian air karena pengaruh pasang surut dan Universitas Sumatera Utara arus berpotensi mengurangi pencemaran air. Dengan demikian, agar limbah udang tidak menyebabkan penurunan kualitas air maka harus diketahui masukan limbah dari berbagai aktivitas manusia Boyd dan Green, 2002. Dari penelitian yang dilakukan ada sekitar 120 kgha BOD 5 dan 2400 kgha TSS yang dikeluarkan dari kolam melalui pergantian air selama pemeliharaan karena itu BOD 5 dan TSS adalah variabel kualitas air yang penting dalam pengendalian pencemaran. Untuk menghilangkan tingginya TSS dan BOD 5 di perairan sekitar tambak perlu adanya kolam penampungan di lokasi pertambakan sebelum air di buang ke perairan sekitar, dari penelitian kasar diperoleh bahwa kadar TSS menurun 60-80 dan BOD 5 Pakan, kotoran dan limbah metabolik meningkatkan konsentrasi nutrisi terutama nitrogen dan fosfor dalam air kolam, keberadaan nutrisi ini dalam kolam merangsang pertumbuhan fitoplankton. Pada usaha budidaya intensif dan semi intensif dilakukan pergantian air untuk mengurangi konsentrasi nutrisi, fitoplankton, amonia dan metabolit serta bahan organik yang berpotensi racun di kolam selanjutnya di buang ke perairan sekitar tambak. Buangan air dari kolam intensif dan semi intensif secara langsung ke ekosistem perairan tanpa dilalui dengan perlakuan terhadap buangan limbah tambak menyebabkan eutrofikasi, kekeruhan berlebihan, sedimentasi, toksisitas dan salinisasi habitat perairan Boyd dan Green, 2002. sekitar 15-30 dapat hilang dalam kolam penampungan dengan hanya menahan air selama 6 – 8 jam Boyd, 2001. Universitas Sumatera Utara Dampak negatif dari buangan tambak mengurangi nilai dari ekosistem pesisir untuk keperluan lain dan dapat mempengaruhi flora dan fauna asli perairan, karena itu penting mengurangi volume dan meningkatkan kualitas limbah tambak udang serta meminimalkan kemungkinan dampak lingkungan yang merugikan dengan cara memperbaiki manajemen dalam usaha budidaya seperti penggunaan pupuk dan pakan yang efisien, pengurangan pertukaran air, kontrol erosi, membatasi penggunaan bahan kimia dan mengurangi sedimentasi Boyd dan Green, 2002. Boyd dan Weddig 1997 mengatakan permasalahan yang dihadapi lingkungan perairan pesisir akibat kegiatan budidaya tambak adalah terjadinya eutrofikasi dan sedimentasi di perairan alami di sekitar pertambakan akibat limbah tambak yang dibuang. Pencemaran perairan pesisir terjadi karena buangan air dari kolam budidaya mengandung 3 jenis bahan kontaminan utama seperti nutrisi, obat-obatan dan antibiotik serta bahan kimia. Peningkatan jumlah total kontaminan di perairan sejalan dengan pembuangan air budidaya ke perairan terdekat yang menyebabkan penurunan kualitas air dan penyebaran penyakit. Nutrisi dari tambak berupa sisa pakan menyebabkan hypernutrisi di perairan dekat tambak. Bahan kontaminan dari nutrisi terakumulasi didalam sedimen perairan yang mengakibatkan peningkatan kadar nitrogen, hidrogen sulpida, penipisan oksigen dan meningkatkan populasi bakteri Dalam usaha budidaya a Tobey et al, 1988. ntibiotik dan bahan kimia digunakan untuk mengontrol penyakit, pencegahan penyakit, pengendali hama, diseinfektan, anestesi namun penyalahgunaan bahan ini menyebabkan kekuatiran pada lingkungan di dekat Universitas Sumatera Utara tambak. Penggunaan antibiotik yang berlebihan menyebabkan patogen resisten terhadap antibiotik. Antibiotik yang terdapat dalam pakan tertransfer ke ikan liar dan kerang disekitar pertambakan dan terakumulasi dalam jaringan ikan dan kerang, selain itu kehadiran antibiotik dalam sedimen perairan akan mempengaruhi dekomposisi bakteri alami sehingga mempengaruhi ekologi mikroba bentik. Bahan kimia yang terbuang ke perairan mungkin memiliki efek mematikan atau sub lethal pada organisme di lingkungan sekitar pertambakan selain itu bahan kimia dapat menimbulkan bahaya kesehatan terhadap pekerja, penduduk di dekatnya dan konsumen. Kekuatiran timbul karena ditemukan udang yang terkontaminasi dengan merkuri, kadmium organochloride, dan organo-fosfat pestisida, dioxin dan antibiotik Tobey et al, 1988. Efek limbah domestik, limbah pengolahan ikan lebih kecil dari efek yang ditimbulkan oleh limbah tambak. Walaupun limbah tambak kurang berbahaya dibandingkan dengan limbah lain yang masuk ke perairan pesisir namun volume limbah yang dibuang dalam jumlah yang besar pada area yang kecil dimana pasokan air terbatas menimbulkan polusi di daerah budidaya udang Lacerda, 2006. Pakan yang tinggi di dalam kolam meningkatkan konsentrasi nutrisi dan fitoplankton. Limbah tambak memiliki karakteristik dimana pH, amoniak, fosfor, BOD 5 dan TSS lebih tinggi dari perairan sekitar sementara konsentrasi DO rendah dari perairan sekitar. Limbah tambak ini merupakan beban polutan di perairan umum Boyd, 2011. Universitas Sumatera Utara

2.4. Beban limbah budidaya dan dampaknya terhadap perairan pesisir