Kelayakan kualitas perairan untuk kegiatan pertambakan

Bila harga F memenuhi salah satu perjanjian seperti dibawah ini: 0 F 0,25 : tipe pasang surut sebagai harian ganda semi diurnal 0,25 F 1,50 : tipe pasang surut sebagai campuran mixed type condong ke harian ganda 1,50 F 3,00 : tipe pasang surut sebagai campuran mixed type condong ke harian tunggal F 3,00 : tipe pasang surut sebagai harian tunggal murni diurnal type Menurut Triatmodjo 2007, tipe pasang surut di Indonesia dibagi menjadi 4 tipe pasang surut yaitu: 1 pasang surut harian ganda semi diurnal tide adalah pasang surut dimana dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara teratur; 2 pasang surut harian tunggal diurnal tide adalah pasang surut dimana dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali air surut; 3 pasang surut campuran condong ke harian ganda mixed tide prevailing semidiurnal adalah pasang surut dimana dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut tetapi tinggi dan periodenya berbeda dan 4 pasang surut campuran condong ke harian tunggal mixed tide prevailing diurnal adalah tipe pasang surut dimana satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi kadang-kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda.

2.7. Kelayakan kualitas perairan untuk kegiatan pertambakan

Kualitas air merupakan faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan dari suatu kegiatan budidaya ikan. Dengan demikian, kualitas air yang masih layak untuk usaha budidaya apabila air penerima limbah perairan dari budidaya memiliki Universitas Sumatera Utara volume 100 kali lebih banyak dari volume limbah yang masuk ke perairan. Volume air laut yang masuk ke perairan pantai dihitung berdasarkan panjang pantai, jangkauan pasang, frekunsi pasang, kemiringan kelandaian pantai, dan jarak dari garis pantai pada air pasang ke arah laut sampai mencapai titik kedalaman air pada saat surut dan tidak terpengaruh terhadap turbelen air dasar Alison, 1991 dalam Rustam 2005. Pasokan kualitas air yang baik merupakan faktor yang penting bagi budidaya perairan karena berpengaruh terhadap reproduksi, pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisme aquatik Chien, 1992. Beberapa nilai optimum parameter kualitas air yang mendukung budidaya udang antara lain oksigen terlarut 4 mgL, pH 7,5 – 8,5 Chien, 1992; suhu 28 – 30 C, kecerahan 30 – 40 cm Hirono, 1992; Salinitas 15 – 25 00 , H 2 Apabila sumber air untuk tambak udang mengalami penurunan kualitas karena polusi maka kualitas air pada kolam akan terganggu dalam memproduksi udang seperti lingkungan kurang efisien dalam mendukung udang, kerentanan terhadap penyakit lebih besar dan tingkat kematian lebih tinggi. Dengan demikian, penting untuk diketahui informasi tentang status kualitas air dalam usaha budidaya udang Boyd dan Green, 2002. S 0,005 mgL Boyd, 1991. Metode yang digunakan untuk memperbaiki dampak limbah tambak udang kepada kualitas air penerima antara lain: a desain kolam diperbaiki; b pembangunan kolam oksidasi air limbah-sedimentasi; c pengurangan pergantian air; d pengurangan masukan nitrogen dan fosfor dalam pakan; e penghapusan Universitas Sumatera Utara kolam berlumpur dan f sistem budidaya menggunakan sistem tertutup dan didalam kolam pengolahan dilakukan pemeliharaan secara polikultur serta penggunaan mangrove sebagai biofilter air dikeluarkan Rönnbäck, 2001. Buangan limbah dari tambak dapat diminimalkan dengan pola sistem tertutup atau sistem semi-tertutup. Pergantian air dengan sistem tertutup dan semi tertutup dilakukan cara mendaur ulang kembali air buangan melalui serangkaian proses perjalanan air di mulai dari waduk, kolam treatment dimasukkan ikan, bivalva dan ganggang dan kanal lalu air dimasukkan kembali kedalam kolam produksi. Sistem ini bertujuan untuk mengurangi limbah yang keluar dari kolam ke perairan sekitar dan meminimalkan masuknya organisme penyakit dari perairan alami Tobey et al, 1998. Menurut Boyd 2001, merumuskan standart kualitas air buangan limbah tidak mudah karena penetapan standart kualitas untuk buangan limbah belum pernah ada sebelumnya selain itu penetapan standart tidak boleh terlalu ketat karena peraturan yang ketat akan membuat petani tambak tidak melakukannya. Adapun tujuan dari penetapan standart kualitas air buangan adalah untuk melindungi lingkungan. Penetapan standart kualitas air buangan untuk budidaya udang dapat dilihat dari Tabel 1. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Standart kualitas air limbah dari kegiatan Variabel budidaya udang untuk kualitas air awal dan target Boyd, 2001 Satuan awal target pH - 6,9 – 9,5 6,0 – 9,0 TSS Total Suspended Solid mgL 100 50 Total posfor mgL 0,5 0,3 Total amonia Nitrogen mgL 5,0 3,0 BOD mgL 5 50 30 Oksigen terlarut mgL 4,0 5,0 Sumber air untuk budidaya yang berasal dari air sungai dan air laut harus memenuhi persyaratan fisik dan kimiawi, bebas bahan polutan serta tidak keruh. Air harus memenuhi baku mutu untuk mendukung kehidupan organisme air. Baku mutu air laut adalah kadar ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air laut KEPMEN LH No 51, 2004. Air yang akan ditebari udang harus mempunyai kualitas sifat fisika-kimia. Udang Vannamei dapat hidup dan tumbuh dengan baik pada kisaran salinitas yang lebar 20-35 ppt, oksigen terlarut antara 4,99 mgL dan 10,03 mgL dan pH diantara 7,83 dan 8,89 sedangkan suhu tidak berpengaruh terhadap udang vannamei Mustafa et al., 2007. Utojo dan Tangko 2008 menambahkan persyaratan kualitas air lainnya yang diperhatikan untuk budidaya udang vannamei antara lain suhu air 26 C – 32 C; alkalinitas total 120 – 150 mgL; bikarbonat 80 mgL; kesadahan total 2.500 mgL; H 2 S 0,1 mgL; PO 4 0,5-1 mgL; transparansi 30-60 cm; plankton dominan alga hijau dan diatom; oksigen 4 mgL dan kedalaman air tambak minimal 1 meter. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIANBAHAN DAN METODE