Tingginya konsentrasi Nitrit dari masing-masing stasiun seperti pada stasiun oulet tambak sebesar 22,25 mgL, tandon sebesar 9,28 mgL dan kolam pembesaran
sebesar 19,67 mgL dan 20,75 mgL diduga karena kualitas air di kolam kurang
mendukung penguraian bahan organik. Menurut Boyd 1992, penguraian bahan organik terjadi pada tanah yang ber-pH 7,5 – 8,5 dan suhu 25 – 35
˚C, kisaran suhu ini merupakan suhu optimum bagi pertumbuhan mikroorganisme pengurai bahan
organik, sementara untuk proses penguraian diperlukan 1,4 gr oksigen untuk mengoksidasi tiap 1 gr bahan organik menjadi karbondioksida.
4.4.2. Kualitas perairan pesisir
Pengukuran kualitas perairan pesisir Kecamatan Medang Deras diambil dari masing-masing stasiun pengamatan yaitu: Estuaria muara sungai, Pantai dan Laut
disajikan pada Tabel 6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Nilai Hasil Pengukuran Kualitas Air pada Stasiun Estuaria, Pantai dan Laut di Perairan Pesisir Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara
Parameter Satuan
Stasiun Baku Mutu
Muara sungai
Pantai Laut
Suhu ˚C
27,75 30,25
30,63 21 – 32
Kecerahan cm
20 28
77,75 5
pH -
6,30 6,73
6,75 6,5 - 8,5
Salinitas 7,50
00
31 33,50
5 – 35 Kekeruhan
NTU 58,17
9,77 9,08
30 DO
mgL 4,60
5,05 6,20
3 BOD
mgL
5
2,85 1,58
2,67 25
TSS mgL
1800 1520
2780 25 - 80
TDS mgL
27620 32860
49820 -
Amoniak mgL
0,61 0,42
0,48 1,0
Nitrit mgL
20 5
3 0,25
Nitrat mgL
38,57 23,25
7,13 -
Total Fosfat mgL
0,93 0,63
0,32 0,05 - 0,50
Kecepatan arus
mdet 0,38
0,33 0,33
- Keterangan Telah Melampaui Batas yang diperbolehkan untuk kegiatan budidaya
berdasarkan kriteria Boyd 1990; Boyd 2001; Boyd 2003, KEPMENKLH No 512004 dan Widigdo 2002
Berdasarkan Tabel 6, diketahui beberapa parameter kualitas air seperti kekeruhan, TSS, nitrit dan fosfat dari stasiun muara sungai, pantai dan laut sudah
melampaui nilai baku mutu yang diperbolehkan untuk biota laut. Konsentrasi TSS dari masing-masing stasiun muara sungai 1800 mgl, pantai 1520 mgl dan laut
2780 mgl sudah melampaui baku mutu yang diperbolehkan untuk biota laut. Tingginya konsentrasi TSS dari masing-masing stasiun tersebut diduga berasal
dari aktivitas di daratan seperti limbah buangan dari kegiatan pertambakan di daratan. Menurut Boyd 2001, beban limbah TSS yang diterima perairan selama
pemeliharaan udang pada saat pergantian air sebesar 2400 kgha dan total beban limbah TSS yang dikeluarkan pada saat pengosongan kolam sebesar 3200 kgha.
Universitas Sumatera Utara
Limbah tambak memiliki karakteristik dimana TSS lebih tinggi dari perairan sekitar dan merupakan beban polutan di perairan umum. Limbah buangan dari tambak
mengandung nutrisi, bahan organik dan suspended solid yang dapat menyebabkan perairan pesisir tercemar Boyd dan Musig, 1992; Boyd, 2011.
Tingginya konsentrasi TSS akan menghambat penetrasi cahaya ke dalam perairan yang berakibat menurunnya aktivitas fotosintesis dan akhirnya akan
mempengaruhi aktivitas di perairan Walukow et al., 2008 Kekeruhan berkorelasi positif dengan kadar TSS, peningkatan TSS
akan mengakibatkan peningkatan kekeruhan perairan. Tingginya kadar TSS dari tambak yang dibuang pada saat pergantian air langsung ke perairan, tanpa melalui
perlakukan menjadi salah satu penyebab tingginya dan kekeruhan pada stasiun muara sungai 58,17 NTU.
Menurut Boyd dan Green 2002, Buangan limbah dari kolam intensif dan semi intensif secara langsung tanpa dilalui dengan perlakuan terhadap buangan limbah
tambak menyebabkan kekeruhan di perairan pesisir. Konsentrasi nitrit dan fosfat dari masing-masing stasiun telah melampaui baku
mutu, konsentrasi fosfat dari masing-masing stasiun pengamatan adalah sebesar 0,93 mgl pada stasiun muara sungai sedangkan di stasiun pantai sebesar 0,63 mg.
Tingginya fosfat pada masing-masing stasiun ini diduga berasal dari buangan limbah pertanian berupa pupuk dan pestisida, limbah organik tambak dan limbah rumah
tangga. Menurut Suriadarma 2011, tingginya kadar fosfat di perairan berasal dari limbah rumah tangga, pertanian serta diduga dari buangan bahan organik kegiatan
Universitas Sumatera Utara
persawahan dan pertambakan. Tingginya kadar posfat menyebabkan perairan sangat subur eutrofikasi
hal ini ditandai dengan banyaknya algae blooming algae di lapangan
.
Sedangkan tingginya konsentrasi nitrit dari masing-masing stasiun yaitu stasiun muara sungai sebesar 20 mgl, pantai sebesar 5 mgl dan laut sebesar 3 mgl
disebabkan oleh aktivitas di daratan dan sekitar pesisir terutama yang berhubungan dengan penggunaan pupuk.
4.5. Kuantifikasi faktor yang berpengaruh pada daya dukung