Analisis daya dukung kawasan perairan pesisir

3.4.2. Analisis daya dukung kawasan perairan pesisir

Pendekatan yang digunakan untuk menentukan daya dukung kawasan perairan pesisir untuk kegiatan budidaya udang yaitu pendekatan daya dukung berdasarkan analisis kapasitas dan daya tampung perairan pesisir sebagai penerima limbah. Kapasitas dan daya tampung perairan pesisir merupakan kemampuan perairan untuk menampung limbah organik dari suatu usaha budidaya yang mengacu kepada kuantitas air volume air sebagai penerima limbah perairan pesisir, sementara kuantitas air penerima perairan pesisir merupakan penentu berapa banyak limbah organik yang dihasilkan tambak yang dapat ditampung perairan untuk menentukan kualitas air yang mendukung keberlanjutan usaha udang. Analisis data pada penelitian ini antara lain : 1 Analisis daya dukung lingkungan perairan yang mengacu pada kuantitas air volume air di pesisir; 2 Analisis daya tampung perairan berdasarkan beban limbah organik dari kegiatan budidaya. Analisis 1. Analisis daya dukung lingkungan perairan yang mengacu pada kuantitas air volume air di pesisir. Kuantitas air penerima limbah merupakan penentu berapa banyak limbah yang dapat diterima oleh suatu badan perairan agar kualitasnya masih layak untuk kegiatan budidaya yang berkelanjutan. Analisis ini berdasarkan asumsi Alison 1981 dalam Rustam 2005 yang menyatakan bahwa perairan penerima limbah harus memiliki volume 60 – 100 kali lipat dari volume air yang dibuang ke perairan. Memperhatikan pernyataan tersebut Universitas Sumatera Utara maka luas tambak maksimum yang masih dapat didukung oleh kawasan pesisir atau luasan tambak lestari dapat ditentukan. Analisis 2 Analisis daya tampung perairan berdasarkan beban limbah organik dari kegiatan budidaya. Analisis ini mengacu kepada jumlah limbah organik yang dihasilkan dari kegiatan budidaya. Jumlah limbah organik dipengaruhi oleh dosis pakan, jumlah pakan yang dimakan dan tidak dimakan, waktu pemeliharaan, volume tambak, volume air buangan, luas tambak dan teknologi yang digunakan. Analisis ini berdasarkan asumsi Boyd 1992, menyatakan bahwa daya tampung pakan maksimum untuk 1 ha tambak yang dikelola secara intensif yaitu 100-150 kghari, lebih dari itu perairan tidak dapat lagi mampu mempertahankan kualitasnya. Asumsi-asumsi yang digunakan untuk analisis ini adalah: a. Setiap kg pakan yang diberikan untuk budidaya udang baik yang dikelola secara intensif dan semiintensif akan terurai menjadi limbah organik dalam bentuk TSS 35 sesuai dengan hasil penelitian Pramivera dan Apud 1994 b. Perhitungan beban limbah hanya didasarkan budidaya secara intensif dan semi intensif, budidaya tradisional tidak diperhitungkan karena sistem budidaya ini lebih banyak mengandalkan pakan alami dari pakan buatan. c. Laju masukan limbah dalam bentuk TSS dihitung berdasarkan tingkat teknologi yang digunakan dan luasan areal dari masing-masing teknologi. Universitas Sumatera Utara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi umum perairan pesisir Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara

Secara geografis Kabupaten Batu Bara terletak pada 2 ˚0300 - 3˚2600 Lintang Utara dan 99 ˚0100 - 100˚0000 Bujur Timur dengan ketinggian 0 – 50 meter di atas permukaan laut dpl. Kabupaten ini terdiri atas 7 Kecamatan yaitu Kecamatan Sei Balai, Tanjung Tiram, Talawi, Lima Puluh, Air Putih, Sei Suka dan Kecamatan Medang Deras dan 100 DesaKelurahan defenitif. Luas areal kabupaten ini adalah 90.496 Ha atau 904,96 km 2 Kabupaten Batu Bara merupakan wilayah pesisir yang cukup potensial di Pantai Timur Sumatera Utara dengan garis pantai + 62 km. Pada kawasan pesisir ini dijumpai kawasan industri, pemukiman, perkebunan dan perikanan. Kabupaten Batu Bara memiliki kondisi pantai yang berpasir dan di beberapa estuaria atau sekitar muara sungai terdapat jenis pantai dengan substrat campuran pasir dan lumpur. Keadaan pantai umumnya sangat landai, dimana dengan kedalaman laut 10 meter baru dicapai setelah jarak 8 – 10 km dari garis pantai. dan mempunyai topografi yang bervariasi dari kondisi landai, datar, bergelombang, curam dan terjal dengan kemiringan lereng umumnya relatif datar berkisar 0 – 30 Bapeda Kabupaten Batu Bara, 2010. Kecamatan Medang Deras merupakan salah satu wilayah pesisir yang ada di Kabupaten Batu Bara, Kecamatan ini terletak pada 3 ˚201 - 3˚2420 Lintang Utara dan 99 ˚18 35 - 99˚194 Bujur Timur dengan ketinggian 0 – 5 meter di atas Universitas Sumatera Utara