3.8.1. Input Distribution Requirement Planning DRP
Input – input DRP secara umum meliputi data sebagai berikut :
1. Bill of Distribution Bill of Distribution
adalah informasi tentang hubungan antara supplier dan yang disuplainya tersusun dalam bentuk level per level. Informasi ini
menunjukkan arah informasi material produk dari level yang tinggi ke level yang rendah. Sehingga akan membantu menentukan kebutuhan kotor yang
lebih tinggi nantinya. 2. Lead Time Distribusi
Lead time distribusi adalah waktu yang diperlukan dari pelepasan order
sampai order diterima DC. Lead time distribusi disusun dari beberapa komponen yaitu pelepasan order, pemuatan barang, pengangkutan barang,
dan pembongkaran barang ke DC. 3. Order Entry
Order entry merupakan proses penerimaan dan penerjemahan apa yang
diinginkan konsumen kepada bagian distribusi. Hal ini dapat merupakan sebuah proses yang sederhana seperti pembuatan dokumen penerimaan untuk
finished good product , sampai kepada aktivitas rumit yang meliputi usaha
engineering untuk produk make to order.
4. Forecasting Forecasting
adalah hasil peramalan permintaan produk pada masing-masing DC
yang langsung berhubungan dengan konsumen.
Universitas Sumatera Utara
5. Inventory Record Inventory record
adalah catatan keadaan persediaan produk pada masing- masing gudang di DC.
3.8.2. Logika Distribution Requirement Planning DRP
Pada intinya logika dari proses DRP adalah proses-proses yang hampir sama dengan MRPyaitu :
1. Netting Netting
adalah proses perhitungan kebutuhan bersih net requirement. Kebutuhan bersih adalah selisih antara kebutuhan kotor gross requirement
dengan keadaan persediaan yaitu persediaan yang masih dimiliki on-hand dan sedang dipesan on-order.Dimana kebutuhan kotor untuk DC adalah
hasil ramalan permintaan produk pada DC tersebut.Data yang harus diketahui untuk menentukan kebutuhan bersih pada setiap periode adalah persediaan
yang masih dipunyai project on – hand pada awal perencanaan dan jadwal penerimaan untuk tiap periode perencanaan.
2. Lot Sizing Lot Sizing
adalah proses untuk menentukan besarnya pesanan pada setiap item
berdasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan dari proses netting. Biasanya cara yang digunakan adalah economic order quantity EOQ.
3. Offsetting Offsetting
bertujuan menentukan saat yang tepat untuk melakukan rencana pemesanan guna memenuhi kebutuhan bersih.
Universitas Sumatera Utara
4. Exploding Exploding
adalah proses perhitungan kebutuhan kotor untuk item pada level yang lebih tinggi. Dasar untuk menentukan kebutuhan item pada level
tergantung pada posisinya pada struktur distribusi.
3.8.3. Output Distribution Requirement Planning DRP