BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Konsep Dasar Peramalan
1
1. Jangka pendek short time
Peramalan merupakan bagian awal dari proses pengambilan suatu keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu apa
sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan guess, namun dengan
menggunakan teknik-teknik tertentu, peramalan menjadi lebih dari sekedar perkiraan. Peramalan dapat dikatakan perkiraan yang ilmiah educatedguess.
Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk dan juga merupakan langkah awal dari proses
perencanaan dan pengendalian produksi. Bagan yang menunjukkan peranan peramalan dalam perencanan
prosesproduksi dapat dilihat pada Gambar 3.1.
3.1.1. Pendefinisian Tujuan Peramalan yang Baik
Tujuan peramalan dilihat dari segi waktu, terdiri dari :
Menentukan kuantitas dan waktu dari item produksi.Biasanya bersifat harian, mingguan ataupun bulanan dan ditentukan oleh low management.
1
Rosnani Ginting, 2007, Sistem Produksi, Yogyakarta : Graha Ilmu, Hal. 31-58.
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan Bisnis Perencanaan Produksi
Perencanaan Agregat
MPS Master Production Scheduling
Rough Cut Capacity Planning Perencanaan
Material Perencanaan
Kapasitas Pengendalian
Material Pengendalian
Kapasitas Manajemen
Permintaan
Peramalan
Jangka Panjang
Jangka Pendek
PartKomponen Peralatan dan
penjadwalan tenaga kerja Keterbatasan Persediaan
Peralatan Produk
Kapasitas Peralatan Kapasitas Lapangan Fisik
Permintaan
Gambar 3.1. Peranan Peramalan Dalam Perencanaan Proses Produksi
Sumber: Donald W. Fogarty, John H. Blackstone, dan Thomas R. Hoffmann, Production and Inventory Management.
2. Jangka menengah medium term
Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi.Biasanya bersifat kuartal ataupun tahunan dan ditentukan oleh middle management.
3. Jangka panjang long term
Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas produksi.Biasanya bersifat 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh top management.
3.1.2. Karakteristik Peramalan yang Baik
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Akurasi
Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan konsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut terlalu tinggi
atau rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil.
Peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekurangan persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi segera, akibatnya
perusahaan dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya
penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia-sia. Keakuratan dari hasil peramalan ini berperan penting dalam menyeimbangkan
persediaan yang ideal. 2.
Biaya Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan adalah tergantung
dari jumlah item yang diramalkan, lamanya peramalan dan metode peramalan yang digunakan. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi
berapa banyak data yang dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya manual atau komputerisasi, bagaimana penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli
yang diperbantukan. Pemilihan metode peramalan harus disesuaikan dengan dana yang tersedia dan tingkat akurasi yang ingin diperoleh. Misalnya item-
item yang penting akan diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah.
Universitas Sumatera Utara
3. Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat dan mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Metode yang
canggih hanya percuma bila tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan dan
teknologi.
3.1.3. Beberapa Sifat Hasil Peramalan