Pengujian Hipotesa Distribusi F Proses Verifikasi

k = derajat kebebasan Untuk data konstan, k = 1 Untuk data linier, k = 2 Untuk data kuadratis, k = 3 Untuk data siklis, k = 3 Untuk data eksponensial, k = 2

3.5. Pengujian Hipotesa Distribusi F

Setelah didapat kesalahan error dari masing-masing metode peramalan, maka akan dilakukan pengujian terhadap dua metode yang memiliki error terkecil, guna mendapatkan metode peramalan yang lebih baik untuk digunakan. Pengujian dilakukan dengan tes distibusi F. Jika diasumsikan bahwa metode “X” adalah metode peramalan yang memiliki besar error yang paling kecil pertama, dan metode “Y” adalah metode peramalan yang memiliki besar error yang paling kecil kedua, maka langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Tentukan pernyataan awal H dan pernyataan alternatif H 1 Ho: SEE X ≤ SEE Y Hi : SEE X SEE Y

2. Lakukan tes statistik dengan rumus:

Uji statistik : 2       = Y X hitung SEE SEE F 3. Bandingkan hasil yang diperoleh dari langkah 2 dengan hasil yang diperoleh dari tabel distribusi F dengan tingkat ketelitian yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara Jika Fhitung Ftabel maka H0 diterima berarti metode peramalan dengan metode X lebih baik digunakan, dan sebaliknya. Berikut merupakan grafik uji hipotesis dengan distribusi f peramalan dapat dilihat pada Gambar 3.4. Gambar 3.4. Grafik Uji Hipotesis dengan Distribusi F Peramalan

3.6. Proses Verifikasi

Proses verifikasi digunakan untuk melihat apakah metode peramalan yang diperoleh telah representatif terhadap data. Proses verifikasi dilakukan dengan menggunakan Moving Range Chart MRC. Dari peta ini dapat terlihat apakah sebaran berada di dalam batas kontrol ataupun sudah di luar kontrol. Apabila sebaran berada di luar kontrol, maka fungsimetode peramalan tersebut tidak sesuai, artinya pola peramalan terhadap data Y-Y F tersebut tidak representatif. Berikut merupkan proses verifikasi dengan menggunakan Moving Range Chart MRC dapat dilihat pada Gambar 3.5. Daerah Penerimaan Hipotesa Daerah Penolakan Hipotesa 3,44 0,98 Universitas Sumatera Utara A B C A B C Y-Yf UCL = 2.66 MR -13 x 2.66 MR -23 x 2.66 MR Central Line = MR 23 x 2.66 MR 13 x .66 MR LCL = -2.66 MR Gambar 3.5. Moving Range Chart Sumber: Rosnani Ginting, Sistem Produksi. Kondisi out of control dapat diperiksa dengan menggunkan empat aturan berikut : 1. Aturan Satu Titik Bila ada sebaran Y-Y F berada diluar UCL dan LCL. Walaupun jika semua titik sebaran berada dalam batas kontrol belum tentu fungsimetoda representatif. Untuk itu penganalisaan perlu dilanjuti dengan membagi MRC menjadi tiga daerah yaitu A, B dan C. 2. Aturan Tiga Titik Bila ada tiga buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana dua diantaranya jatuh pada daerah A. 3. Aturan Lima Titik Bila ada lima buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana empat diantaranya jatuh pada daerah B. Universitas Sumatera Utara MRC Out of Control? Fungsi Penyebab Diketahui? Gunakan Fungsi yang diperoleh untuk meramalkan Gejala tersebut bukan Bersifat random sehingga Data menyimpang Ganti dengan Fungsi baru Menghitung kembali Parameter fungsi tersebut dengan menghilangkan titik- titik out of control sehingga diperoleh fungsi yang baru data berkurang Ulangi Kembali Tidak Ya Tidak 4. Aturan Delapan Titik Bila ada delapan buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, pada daerah C. Proses verifikasi dari proses peramalan dapat dilihat pada Gambar 3.6. Gambar 3.6. Proses Verifikasi Metode Peramalan Sumber: Rosnani Ginting, Sistem Produksi.

3.7. EconomicOrder Quantity EOQ