Analisis Perhitungan Frekuensi Pemesanan Analisis Perhitungan Analisis

Tabel 6.1. Fungsi Peramalan Terpilih Data Permintaan Distribution Center Metode Digunakan Fungsi Peramalan SEE Metode Terpilih Langsa Linier Yt = 103,27 + 2,88t 13,82 Linier Eksponensial Yt = 103,36e 0,02t 13,92 Stabat Linier Yt = 91,02 + 1,28t 13,00 Linier Eksponensial Yt = 90,15e 0,01t 13,08 Pekanbaru Linier Yt = 199,58 + 1,28t 19,26 Linier Eksponensial Yt = 198,56e 0,03t 19,28 Palembang Linier Yt = 222,35 - 3,64t 24,95 Linier Eksponensial Yt = 222,69 e0,03t 24,97 Sumber : Pengolahan Data

6.2. Analisis Perhitungan

Order Quantity Perhitungan order quantity dilakukan untuk mengetahui jumlah optimum yang akan dikirimkan untuk setiap kali pemesanan. Perusahaan tidak memiliki jumlah pengiriman optimum pada periode-periode sebelumnya sehingga melakukan trial and error. Perhitungan order quantity dilakukan menggunakan metode economic order quantity. Berikut merupakan hasil perhitungan order quantity dapat dilihat pada tabel 6.2. Tabel 6.2. Hasil Perhitungan Order Quantity No. Distribution Center Order Quantity Unit 1 Langsa 86 2 Stabat 69 4 Pekanbaru 111 5 Palembang 95

6.3. Analisis Perhitungan Frekuensi Pemesanan

Universitas Sumatera Utara Banyak atau sedikitnya frekuensi pemesanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi biaya pendistribusian produk.Hal ini disebabkan pada PT. Pancakarsa Bangun Reksa salah satu biaya yang merupakan biaya pendistribusian barang adalah biaya bongkar muat barang.Berikut merupakan perbandingan frekuensi pemesanan aktual dengan frekuensi pemesanan hasil distribution requirement planning , dapat dilihat pada tabel 6.3. Tabel 6.3. Perbandingan Frekuensi Pemesanan No. Distribution Center Frekuensi Pemesanan Aktual Metode DRP 1 Langsa 25 23 2 Stabat 24 21 4 Pekanbaru 27 25 5 Palembang 23 20 Jumlah 99 89 Sumber : Pengolahan Data Dengan menggunakan metode distribution requirement planning maka diperoleh penurunan jumlah pemesanan dari 99 pemesanan menjadi 89 pemesanan dengan persentasi penurunan sebesar 10,10. Hal ini berdampak kepada turunnya biaya pemesanan pada perusahaan.

6.4. Analisis Perhitungan

Safety Stock Kondisi aktual yang ada pada perusahaan bahwa belum adanya penentuan berapa jumlah safety stock yang harus dipenuhi pada masing-masing distribution center. Oleh karena itu, perhitungan safety stock dilakukan sebagai acuan pemesanan kembali pada masing-masing distribution center. Hasil perhitungan safety stock untuk masing-masing distributioncenter dapat dilihat pada tabel 6.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.4. Hasil Perhitungan SafetyStock No. Distribution Center Safety Stock Unit 1 Langsa 18 2 Stabat 8 4 Pekanbaru 8 5 Palembang 22 Sumber : Pengolahan Data

6.5. Analisis

Distribution Requirement Planning Worksheet Pada perhitungan DRP dapat dilihat bahwa setiap distribution center tidak melakukan pemesanan untuk setiap minggunya, sehingga produksi tidak dilakukan setiap hari. Hal ini dapat dimanfaatkan perusahaan untuk melakukan proses produksi untuk produk lainnya. Distribution requirement planning memberikan aliran produk dari central supply facilities ke setiap distributioncenter pada waktu dan jumlah yang sudah ditentukan, sehingga dapat menjaga kelancaran pengiriman barang untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan melalui perencanaan pendiristribusian yang memproyeksikan kebutuhan yang akan datang sehingga dapat mengurangi stock out. Disamping itu, distribution requirement planning juga memberikan aliran informasi yang sifatnya timbal balik, yaitu aliran laporan penjualan dan aliran laporan persediaan setiap distributioncenter ke central supply facilities serta aliran laporan perencanaan distribusi dari central supply facilities ke setiap distributioncenter. Distribution requirement planning tidak membuat Universitas Sumatera Utara persediaan yang berlebihan, tetapi persediaan diusahakan sesuai dengan kebutuhan.

6.6. Analisis