dalam pelarut non polar. Sebagai contoh ialah asam lemak berantai pendek misalnya asam butirat pada lemak susu bersifat polar cenderung larut dalam air sedangkan
asam lemak berantai karbon panjang tidak larut dalam air. Sifat dan daya kelarutan ini digunakan sebagai dasar praktek pada pengujian-pengujian analitis dan ekstraksi
minyak dengan pelarut. Sifat minyak dan lemak yang larut dalam pelarut tertentu dipergunakan dalam pengolahan minyak secara komersil. Daya kelarutan asam asam
lemak biasanya lebih tinggi dari komponen gliseridanya dan dapat larut dalam pelarut organik yang bersifat polar dan non polar. Semakin panjang rantai karbon maka
minyak dan lemak tersebut semakin sukar larut Ketaren, 2008.
2.2 Oleokimia
Oleokimia pada dasarnya merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari trigliserida menjadi asam lemak dan gliserin serta turunan asam lemak baik dalam bentuk ester,
amida, sulfat, sulfonat, alkohol, alkoksi, maupun sabun. Asam lemak bersama-sama dengan gliserol merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan merupakan
bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam lemak ini mudah dijumpai dalam minyak masak minyak goreng, margarin atau lemak hewan dan dapat
menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas karena lemak yang terhidrolisis maupun yang terikat dari gliserida. Asam lemak merupakan
salah satu dasar oleokimia Tambun, 2006.
Oleokimia merupakan turunan gliserol dengan asam lemak yang berubah dalam bentuk turunannya yang digunakan baik sebagai surfaktan, detergen, polimer,
aditif bahan bakar dan sebagainya. Bahan dasar oleokimia seperti gliserol, asam lemak, amina asam lemak dan alkohol dapat diperoleh dengan mengubah lipida baik
yang berasal dari hewan maupun tumbuhan menjadi gliserol dan turunan asam lemak. Penggunaan terbesar dari asam lemak adalah dengan mengubahnya menjadi alkohol
asam lemak, plastik dan nilon hampir mencapai 40 dari total penggunaannya. Penggunaan terbesar berikutnya sebesar 30 untuk dijadikan sabun, detergen,
kosmetik. Asam lemak juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan resin dan cat
Universitas Sumatera Utara
sekitar 15 sisanya digunakan dalam industri pembuatan ban, tekstil, kulit kertas, pelumas dan lilin Richtler and Knaut, 1984.
Tabel 2.1. Diagram Alur Proses Oleokimia dari Bahan Dasar Minyak atau Lemak menjadi Oleokimia dan Turunan Oleokimia
Bahan Dasar Bahan Dasar Oleokimia
Turunan Oleokimia
Minyak Lemak Asam Lemak
Diikuti reaksi-reaksi seperti :
Aminasi Klorinasi
Dimerisasi
Epoksidasi Etoksidasi
Guebetisasi Hidrogenasi
Kuarternisasi
Sulfasi Transesterifikasi
Esterifikasi Saponifikasi
Amina Asam Lemak Alkohol
Asam Lemak Amina
Asam Lemak
Metil Ester Asam Lemak
Propilen, Parafin dan Etilen
Sumber : Richtler and Knaut, 1984
: Alami : Sintesis
Gliserol
2.3 Asam Lemak dan Turunannnya