Epoksidasi Asam Lemak Asam Lemak dan Turunannnya

Senyawa ester dapat dibentuk dengan cara : a. Esterifikasi yaitu reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol menghasilkan ester dengan hasil samping air. R C O OH + R C O O R + H 2 O R OH b. Interesterifikasi yaitu reaksi antara ester yang satu dengan ester yang lain menghasilkan ester yang baru. R C O O R + R C O O R R C O O R + R C O O R c. Alkoholisis yaitu reaksi antara ester dengan alkohol menghasilkan suatu ester baru. R C O OR + R OH R C O OR + R OH d. Asidolisis yaitu reaksi pembentukan suatu ester baru antara asam karboksilat dengan ester yang lain . R C O OR + R C O OH R C O OR + R C O OH Ketiga reaksi yang terakhir diatas dikelompokkan menjadi reaksi transesterfikasi Gandhi, 1997.

2.3.3 Epoksidasi Asam Lemak

Epoksida oksirana ialah eter siklik dengan cincin beranggota tiga yang mengandung satu atom oksigen Hart, 1990. Senyawa oksida pada sintesa organik merupakan zat antara yang potensial dimanfaatkan untuk beragam bentuk senyawa dengan berbagai keperluan sehingga penelitian tentang epoksidasi baik kondisi reaksi, berkelanjutan hasil reaksi maupun manfaat hasil reaksi terus dikembangkan Wisewan, 1983. Epoksidasi terhadap ikatan rangkap adalah salah satu modifikasi kimia terhadap senyawa yang memiliki ikatan π. Berdasarkan pada kereaktifan yang tinggi dari cincin oksiran epoksida dapat dipakai sebagai zat antara untuk menghasilkan Universitas Sumatera Utara berbagai senyawa kimia yakni alkohol, alkohol amin, senyawa karbanil, ester, bahan polimer. Minyak nabati yang memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh merupakan sumber menarik untuk diperbaharui dalam menghasilkan produk baru yang berguna tetapi kereaktifannya perlu ditingkatkan melalui penambahan gugus fungsi kedalam molekul asam lemaknya, dengan demikian melalui berbagai reaksi kimia maupun biokimia telah dilakukan berbagai cara pengubahan menjadi produk yang lebih berharga Charlon dan Chang, 1985. Epoksidasi dari minyak nabati merupakan hal yang penting dan sangat berguna terutama dalam hal sebagai stabilisator dan plastisasi bahan polimer. Berdasarkan pada kereaktifan yang tinggi dan cincin oksiran, epoksidasi juga dapat dipakai untuk berbagai bahan kimia yaitu alkohol, glikol, alkanolamin, senyawa karbonil, senyawa olefin dan polimer seperti poliester, poliuretan Goud et al, 2006. Dalam proses industri, hasil epoksidasi terhadap asam lemak beserta turunanya telah umum digunakan sebagai plastizer dan stabilizer dalam pembuatan polimer Lutz, 1980. Adapun reaksi epoksidasi terhadap gugus olefin pada senyawa alkena dan menghasilkan senyawa diol adalah sebagai berikut : + H 2 O 2 H C O O OH + H 2 O Peroksida Asam performatperacid H C O O OH + HC CH + H C O OH Asam formiat H C O OH Asam formiat Asam performatperacid olefin H C O Epoksida H + H 2 O H C H C OH Diol OH H C H C O Epoksida H C Gambar 2.2 Reaksi pembentukan diol dengan epoksidasi dan hidrolisis Goud et al, 2006. Goud et al, 2006. Universitas Sumatera Utara

2.4 Senyawa Amina