Asam Oleat Ester Asam Lemak

Tabel 2.3 Asam Lemak Tidak Jenuh yang Terdapat dalam Lemak dan Minyak Asam lemak tak jenuh Rumus kimia Sumber asal Titik cair o C Palmitoleat CH 3 CH 2 5 -CHCH 2 7 COOH minyak kacang dan jagung 33 Oleat CH 3 CH 2 7 CH=CHCH 2 7 COOH disebagian besar minyak dan lemak 14 Linoleat CH 3 CH 2 4 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 7 COOH Minyak biji kapas, biji lin, biji poppy -11 Linolenat CH 3 CH 2 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 7 COO H Minyak perilla, biji lin - Sumber : Ketaren, 2008 Ketaren, 2008.

2.3.1 Asam Oleat

Asam oleat merupakan penyusun dari lemak-lemak tanaman atau hewan. Asam oleat dapat dipisahkan dari zat tersebut dengan cara hidrolisis, sebagian asam oleat berada bersama-sama dengan asam stearat dan asam palmitat. Struktur asam oleat adalah CH 3 CH 2 7 CH=CHCH 2 7 COOH. Asam lemak yang tidak jenuh ini masing-masing mempunyai bentuk cis yaitu asam oleat dan trans dari asam elaidat sering juga disebut asam allooleat. Asam oleat membentuk cis karena mempunyai titik lebur yang rendah dan pembakaran yang tinggi. Bentuk struktur asam oleat dalam bentuk cis dan trans yakni sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara C C H CH 2 7 COOH H CH 3 CH 2 7 C C H CH 2 7 COOH H CH 3 CH 2 7 Asam oleat Asam oleat Asam cis-9-oktadekanoat Asam trans-9-oktadekanoat Sastrohamidjojo, 2005. Konfirmasi disekitar ikatan rangkap dalam asam lemak alamiah adalah cis, suatu konfigurasi yang menyebabkan titik leleh lemak itu rendah. Asam lemak jenuh mebentuk rantai “zig-zag” yang dapat cocok satu sama lain secara mampat, sehingga gaya tarik van der waalsnya tinggi, oleh karena itu lemak-lemak jenuh itu bersifat padat. Jika beberapa ikatan rangkap cis terdapat dalam rantai, molekul ini tak dapat membentuk kisi yang rapid dan mampat, tetapi cenderung untuk melingkar Fessenden dan Fessenden, 1999. Adapun sifat fisika dan sifat kimia dari asam oleat adalah seperti pada tabel 2.4 dan 2.5 berikut : Tabel 2.4 Sifat Fisik Asam Oleat Sifat Asam Oleat Berat molekul Wujud Kelarutan Titik lebur Titik didih Densitas Viskositas Panas sesifik 282,4614 gmol Cairan berwarna,kuning pucat atau kuning kecokelatan Tidak larut dalam air, larut dalam alkohol,eter dan beberapa pelarut organik 13- 14 o C 360760 mmHg 0,895 gmol 27,6425 ; 4,8590 2,046 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.5 Sifat Kimia Asam Oleat Sumber : www. Alifelessweet .blogspot. com.

2.3.2 Ester Asam Lemak

Ester adalah turunan asam karboksilat yang dibentuk oleh gugus alkoksi dan asil merupakan salah satu dari kelas-kelas senyawa organik yang sangat berguna, dapat diubah melalui berbagai proses menjadi aneka ragam senyawa lain Fessenden dan Fessenden, 1999. Rumus umum ester adalah RCOOR ’ Sifat Asam Oleat , merupakan senyawa seperti garam yang berasal dari asam karboksilat. Sama dengan asamnnya, tetapi kata asam diganti nama gugus alkilnya yang menggantikan atom hidrogen dari gugus karboksilnya. Contohnya adalah metil asetat atau metil etanoat , propil asetat. Pada umumnya terdapat pada organisme hidup Besari dkk, 1982. Ester-Ester umumnya mempunyai bau yang enak, seperti rasa buah dan wangi buah-buahan atau bagian tumbuhan yang lain yang memiliki aroma bau yang enak Hart, 1990. Ester asam lemak terdapat dalam bentuk ester antara gliserol dengan asam lemak ataupun dengan phospat seperti phospolipid. Disamping itu ada juga ester antara asam lemak dengan alkoholnya yang membentuk monoester terdapat pada minyak jojoba. Ester asam lemak sering dimodifikasi baik untuk bahan makan maupun untuk bahan surfaktan, aditif, detergen dan lain sebagainya Endo et al, 1997. Karsinogenitas Batas eksploisivitas Kereaktifan Produk samping yang berbahaya Polimerisasi yang berbahaya Tidak karsinogen LEL :3,3 ; UEL:19 Reaktif terhadap kelembaban, logam alkali, amonia, agen pengoksida, peroksida Karbon dioksida, karbon monoksida Tidak akan muncul Universitas Sumatera Utara Senyawa ester dapat dibentuk dengan cara : a. Esterifikasi yaitu reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol menghasilkan ester dengan hasil samping air. R C O OH + R C O O R + H 2 O R OH b. Interesterifikasi yaitu reaksi antara ester yang satu dengan ester yang lain menghasilkan ester yang baru. R C O O R + R C O O R R C O O R + R C O O R c. Alkoholisis yaitu reaksi antara ester dengan alkohol menghasilkan suatu ester baru. R C O OR + R OH R C O OR + R OH d. Asidolisis yaitu reaksi pembentukan suatu ester baru antara asam karboksilat dengan ester yang lain . R C O OR + R C O OH R C O OR + R C O OH Ketiga reaksi yang terakhir diatas dikelompokkan menjadi reaksi transesterfikasi Gandhi, 1997.

2.3.3 Epoksidasi Asam Lemak