Analisis Hubungan Antar Subkriteria Penilaian Kinerja Supplier Analisis Hasil Supermatrix

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Hasil Fuzzy Analytic Network Process FANP

Analisis pemecahan masalah, berisi analisis hasil pengolahan data FANP yang meliputi setiap tahapan pengolahan. Analisis yang dilakukan yaitu:

6.1.1. Analisis Hubungan Antar Subkriteria Penilaian Kinerja Supplier

Hubungan antar subkriteria ditentukan dengan menggunakan kuisioner tertutup kepada dua orang responden. Pemilihan kedua responden didasarkan kepada judgement sampling dikarenakan penggunaan metode FANP yang mengharuskan pihak yang ahli sebagai responden. Responden yang terpilih yaitu Manager Purchasing dan purchasing supervisor , selaku pihak yang melakukan transaksi langsung terhadap supplier. Struktur jaringan network akan dibangun dari hasil penentuan hubungan antar subkriteria, yang merupakan bagian penting dari ANP. Pada bagian ini terdapat dua jenis hubungan yang tampak pada struktur jaringan yang dibangun, yakni inner dependence dan outer dependence. Hubungan inner dependence tidak terdapat pada semua kluster kriteria yang digunakan. Hubungan yang menunjukkan bahwasanya setiap subkriteria yang ada pada masing-masing kluster kriteria saling mempengaruhi satu sama lain. Tingkat pengaruh yang diberikan dapat dilihat pada Unweighted Supermatrix yang dihasilkan.

6.1.2. Analisis Hasil Supermatrix

Analisis hasil supermatrix merupakan analisis yang dilakukan terhadap matrix yang dihasilkan oleh metode FANP. Analisis yang dilakukan meliputi: 6.1.2.1.Analisis Unweighted Supermatrix Pada unweighted supermatrix terdapat dua hal yang dapat dilihat, yaitu ada atau tidaknya pengaruh antar subkriteria, dan seberapa besar pengaruh tersebut. Sebagai contoh pada Tabel 6.1., pada kriteria pengiriman , subkriteria ‘jumlah pengiriman’ turut mempengaruhi subkriteria ‘waktu pengiriman’ dan ‘frekuensi pengiriman’ pada supplier. Nilai 0,6491 dan 0,2905 menunjukkan besar pengaruh yang diberikan. Jika suatu subkriteria tidak dipengaruhi oleh subkriteria lain pada suatu kluster maka nilai pengaruh yang diberikan adalah 0. Tabel 6.1. Unweighted Supermatrix untuk Kriteria Kualitas Pengiriman P-1 P-2 P-3 P-1 0,0000 1,0000 0,3428 P-2 0,6491 0,0000 0,3925 P-3 0,2905 0,0000 0,0000 6.1.2.2.Analisis Weighted Supermatrix Weighted supermatrix merupakan hasil kali unweighted supermatrix terhadap cluster matrix kriteria. Perbandingan nilai pengaruh suatu subkriteria terhadap subkriteria lainnya pada weighted supermatrix tidaklah berbeda dengan pada unweighted supermatrix karena pada weighted supermatrix, nilai pengaruh tersebut dikalikan dengan bobot yang sama pada tiap kriterianya. Total nilai pengaruh seluruh subkriteria pada matriks ini adalah 1. 6.1.2.3.Analisis Limiting Supermatrix Nilai dari limiting supermatrix merupakan nilai bobot elemen-elemen pada model. Hasil yang diperoleh menunjukkan bobot global setiap subkriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja supplier. Tabel 6.2 menunjukkan nilai dai limiting supermatrix yang diperoleh. Tabel 6.3. menunjukkan urutan subkriteria yang memiliki bobot global dari yang terbesar hingga terkecil. Tabel 6.2. Hasil Limiting Supermatrix H-1 H-2 H-3 P-1 P-2 P-3 P-4 H-1 0,0336 0,0336 0,0336 0,0336 0,0336 0,0336 0,0336 H-2 0,0171 0,0171 0,0171 0,0171 0,0171 0,0171 0,0171 H-3 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 P-1 0,0669 0,0669 0,0669 0,0669 0,0669 0,0669 0,0669 P-2 0,0643 0,0643 0,0643 0,0643 0,0643 0,0643 0,0643 P-3 0,0275 0,0275 0,0275 0,0275 0,0275 0,0275 0,0275 P-4 0,0216 0,0216 0,0216 0,0216 0,0216 0,0216 0,0216 Dari Tabel 6.2 diperoleh nilai bobot global untuk nilai penentuan setiap kriteria. Tabel 6.3. Urutan Bobot Subkriteria NO Kriteria Notasi Subkriteria Bobot Global 1 Harga H H-1 1. Cara pembayaran 0,0336 H-2 2. Harga penawaran 0,0171 H-3 3. Kestabilan harga 0,0025 2 Pengiriman P P-1 4. Jumlah pengiriman 0,0669 P-2 5. Waktu Pengiriman 0,0643 P-3 6. Frekuensi Pengiriman 0,0275 P-4 7. Fleksibilitas dalam jadwal pengiriman 0,0216 Tabel 6.3. Urutan Bobot Subkriteria Lanjutan NO Kriteria Notasi Subkriteria Bobot Global 3 Kualitas K K-1 8. Tingkat Kecacatan 0,0330 K-2 9. Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten 0,0251 K-3 10. Kesesuain dengan spesifikasi yang diinginkan 0,0665 4 Kebijakan Klaim dan Jaminan KKJ KKJ-1 11. Memberikan jaminan atau garansi terhadap barang 0,0666 KKJ-2 12. Dapat memberikan bantuan dalam keadaan darurat 0,0437 5 Riwayat Kinerja RK RK-1 13. Kemampuan mejaga kesepakatan 0,0687 RK-2 14. Kemampuan pemenuhan terhadap jumlah pemesanan 0,0530 6 Sistem Komunikasi SK SK-1 15. Jenis komunikasi yag digunakan 0,0782 SK-2 16. Tingkat konsistensi terhadap pertukaran informasi 0,0878 Total 1,0000 Berdasarkan Tabel 6.3. dapat dilihat bahwa Tingkat konsistensi terhadap pertukaran informasi, jenis komunikasi dan kemampuan menjaga kesepakatan merupakan ketiga subkriteria yang memiliki bobot tertinggi. Mayoritas subkriteria pada kluster kriteria ‘Sistem Komunikasi’ dan ‘Riwayat Kinerja’ memiliki bobot yang cukup tinggi dibandingkan kriteria lainnya. Ini menunjukkan kedua kriteria tersebut merupakan kriteria yang cukup vital dalam menentukan supplier yang tepat untuk pemesanan bahan baku.

6.1.3. Analisis Hasil Pembobotan FANP