Tujuan Pembelian Bahan Baku

V-1

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Pembelian

3 Secara umum, tujuan dari pembelian bahan baku adalah untuk mendapatkan bahan baku yang tepat pada kuantitas yang tepat di waktu dan tempat yang tepat dari pemasok yang tepat dengan pelayanan yang baik dan pada harga yang optimal. Secara spesifik, terdapat sembilan tujuan yang ingin dicapai, yaitu: Pembelian bisa dilakukan melalui proses tender atau pembelian rutin. Proses pembelian rutin biasanya berlaku untuk item-item yang suppliernya sudah jelas karena ada kesepakatan jangka panjang antara supplier dan perusahaan. Sedangkan proses tender dilakukan untuk item-item yang suppliernya masih harus dipilih. Pembelian rutin dilakukan untuk item-item yang kebutuhannya berulang. Biasanya item-item yang seperti ini relatif standar sehingga proses pembelian tidak lagi melibatkan perancangan spesifikasi. Baik perusahaan maupun supplier sama-sama memiliki data yang lengkaptentang item-item tersebut meliputi nama, nomor kode, spesifikasi, delivery lead time, harga per unit, dan sebagainya.

3.1.1 Tujuan Pembelian Bahan Baku

3 I Nyoman Pujawan. Supply Chain Management. 2010. Surabaya:Institut Teknologi Sepuluh November. hal 159-160 V-23 a. Menyediakan pasokan bahan baku yang dibutuhkan secara stabil. Kekurangan bahan baku dalam proses produksi dapat menyebabkan kerugian yang besar pada perusahaan. Proses produksi akan terganggu, bahkan terhenti dan dapat mengakibatkan perusahaan tidak dapat mencapai kuantitas produksi yang seharusnya dicapai, meningkatkan biaya proses produksi, kehilangan penjualan, dan kehilangan kepercayaan konsumen. b. Menjaga investasi pada inventory pada level optimum. Perlu dilakukan penyesuaian untuk level inventory yang ditetapkan perusahaan, karena inventory yang terlalu banyak akan merugikan perusahaan karena adanya biaya penyimpanan bahan baku, namun inventory yang terlalu sedikit dapat memberikan resiko kekurangan bahan baku untuk proses produksi. c. Menjaga dan meningkatkan kualitas. Untuk mendapatkan output produksi sesuai keinginan, maka level kualitas input produksi harus ditetapkan. Kebutuhan untuk menjaga dan meningatkan kebutuhan kualitas input mendapat perhatian karena dapat menjaga perusaan untuk tetap kompetitif. d. Mencari dan mengembangkan supplier yang potensial. Salah satu kunci dalam keberhasilan pembelian bahan baku adalah dalam mencari supplier, mengembangkannya, menganalisis kemampuan supplier tersebut, memilih supplier yang terbaik, dan bekerja sama dengan supplier pilihan tersebut. V-24 e. Standardisasi pada bahan baku yang dibeli Jika suatu jenis bahan baku dapat digunakan untuk membuat beberapa produk yang berbeda, maka efisiensi dapat diperoleh melalui pengurangan biaya pembelian bahan baku karena adanya diskon dari supplier untuk pembelian dalam jumlah besar. f. Membeli bahan baku yang dibutuhkan pada harga yang seminimal mungkin. Kegiatan pembelian bahan baku memakan biaya yang sangat besar pada perusahaan. Pembelian bahan baku harus dilakukan pada harga yang minim, namun dengan tetap memperhatikan kualitas, servis, dan pengantaran, serta kriteria performa supplier lainnya. g. Membuat perusahaan lebih kompetitif Sebuah perusahaan akan kompetitif jika dapat mengontrol biaya dan waktu yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas pada supply chain, serta tidak melakukan aktivitas yang tidak memiliki value added. Melalui pembelian bahan baku yang stabil dan baik, maka aktivitas-aktivitas pada perusahaan juga akan terjaga pelaksanaannya. h. Menjalin hubungan yang harmonis dan produktif dengan departemen lain di perusahaan. Kinerja departemen purchasing tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya hubungan kerja sama yang baik dengan departemen lainnya. Beberapa departmen tersebut adalah production control, production, quality control, dan accounting. V-25 i. Mengurangi biaya administrasi pada kegiatan pembelian bahan baku Pengurangan biaya administrasi pada pembelian bahan baku dapat dilakukan dengan melakukan efisiensi pada segala kegiatan yang bekaitan dengannya, seperti kegiatan negosiasi, peninjauan supplier, dan pembuatan dokumen- dokumen yang dibutuhkan.

3.1.2. Pemilihan Pemasok