kinerja dari masing-masing supplier. Hasil pembobotan dapat dilihat pada Tabel 6.4 dan 6.5.
Tabel 6.4. Total Bobot dan Ranking Supplier Bahan Baku Jagung Kuning
No Supplier
Total Bobot
Ranking
1
CRA
0,3325 2
2
J
0,3342 1
3
KT
0,0287 4
4
SG
0,3047 3
Tabel 6.5. Total Bobot dan Ranking Supplier Bahan Baku Dedak Padi
No Supplier
Total Bobot
Ranking
1
AL
0,3437 2
2
AR
0,3003 3
3
HA
0,3462 1
4
KT
0,0098 4
6.2. Analisis Hasil Alokasi Pesanan dengan Goal Programming
Model goal programming untuk penentuan alokasi pembelian bahan baku ini diawali dengan mencari nilai optimum untuk tiap fungsi tujuan sasaran yang
ditetapkan. Pada model goal programming ini, sasaran goal yang ditetapkan yakni memaksimumkan value of purchasing
atau nilai pembelian, meminimumkan jumlah penolakan bahan baku, serta meminimumkan biaya
pembelian. Pada sasaran goals maksimisasi nilai value of purchasing dan minimisasi
tingkat penolakan bahan baku ini diperlukan suatu nilai target optimum yang ingin dicapai. Pencarian nilai ini dilakukan dengan menggunakan persamaan linier
biasa. Nilai Z yang diperoleh merupakan nilai objektif target dari tiap sasaran tersebut. Fungsi tujuan goal programming dilakukan untuk meminimumkan
deviasi negatif N
2
untuk sasaran value of purchasing. Sementara itu, untuk sasaran biaya pembelian dan jumlah penolakan bahan baku, fungsi tujuan pada
goal programming yakni meminimumkan deviasi positif P
1
dan P
3
. Sementara itu, hasil alokasi order pesanan untuk setiap supplier kedua
jenis bahan baku tersebut, dapat dilihat pada Tabel 6.6.
Tabel 6.6. Alokasi Pesanan Bahan Baku
Bulan Supplier Bahan Baku
Jagung ton Dedak Padi ton
CRA SG
KT J
AL AR
H KT
Oktober
8000 6500
1294 4000
3 104
400 15
November
8000 6500
1508 4000
150 5
383 15
Desember
8000 319
6000 4000
36 5
400 15
Januari
8000 6500
2128 4000
150 78
400 15
Februari
8000 1812
6000 4000
3 136
400 15
Maret
8000 6500
1526 4000
150 20
400 15
April
8000 336
6000 4000
3 64
400 15
Mei
8000 2646
6000 4000
65 200
400 15
Juni
8000 6500
1329 4000
140 30
400 15
Juli
8000 2044
6000 4000
3 200
400 15
Agustus
8000 352
6000 4000
89 5
400 15
September
8000 6500
2165 4000
3 200
400 144
Total 96000
46509 45950
48000 795
1047 4783
309
Pada Tabel 6.6. di atas tampak bahwa secara keseluruhan alokasi pesanan bahan baku jagung paling banyak dialokasikan kepada CRA sejumlah 96.000 ton,
SG sejumlah 46.509 ton, KT sejumlah 45.950 ton dan J sejumlah 48.000 ton. Hasil alokasi pesanan bahan baku tersebut sesuai dengan hasil penilaian kinerja
yang diperoleh berdasarkan Analytic Network Process ANP, dimana urutan kinerja supplier terbaik berdasarkan ANP adalah J, CRA, KT, dan SG.
Sementara itu, untuk alokasi pesanan bahan baku pada bahan baku dedak padi paling banyak dialokasikan kepada H sebanyak 4783 ton, AR sebanyak 1047
ton, AL sebanyak 795 ton dan KT sebanyak 309 ton. Hasil alokasi pesanan bahan baku tersebut sesuai dengan hasil penilaian kinerja yang diperoleh berdasarkan
Analytic Network Process ANP, dimana urutan kinerja supplier terbaik berdasarkan ANP adalah H, AL, AR, dan KT.
Hal ini menunjukkan bahwa sasaran maksimisasi value of purchasing pada kedua jenis bahan baku tersebut tercapai. Hasil alokasi pesanan bahan baku yang
diperoleh berdasarkan Goal Programming sesuai dengan peringkat bobot kinerja pada masing-masing supplier bahan baku tersebut.
Alokasi pesanan bahan baku dalam jumlah yang optimal dan pada supplier yang tepat diharapkan dapat mengurangi jumlah penolakan bahan baku. Jumlah
penolakan bahan baku pada tiap supplier tentu sangat bergantung pada besarnya pesanan bahan baku yang dilakukan. Untuk itulah, alokasi pesanan terbanyak
sebaiknya diberikan kepada supplier yang dinilai memiliki kinerja terbaik. Sementara itu, perbandingan biaya pembelian yang dikeluarkan untuk
pemenuhan kebutuhan bahan baku berdasarkan hasil alokasi pesanan dengan Goal Programming dan biaya pembelian yang telah dikeluarkan saat ini dapat dilihat
pada Tabel 6.7.
Tabel 6.7. Perbandingan Total Biaya Pembelian
Bahan Baku Nama Supplier
Biaya Pembelian Tiap Supplier Rp
Total Biaya Pembelian Selisih Biaya
Rp Hasil Goal
Programming Kondisi
Sekarang
Jagung Kuning CRA
352.800.000.000 867.585.030.000
874.712.481.500 7.127.451.500
SG 170.688.030.000
KT 168.177.000.000
J 175.920.000.000
Tabel 6.7. Perbandingan Total Biaya Pembelian Lanjutan
Bahan Baku Nama Supplier
Biaya Pembelian Tiap Supplier Rp
Total Biaya Pembelian Selisih Biaya
Rp Hasil Goal
Programming Kondisi
Sekarang
Dedak Padi AL
1.908.000.000 16.511.555.000
17.412.435.000 900.880.000
AR 2.502.330.000
H 11.359.625.000
KT 741.600.000
Pada Tabel 6.7. di atas dapat dilihat bahwa terdapat pengurangan biaya pembelian untuk kedua jenis bahan baku. Pada bahan baku jagung kuning,
terdapat pengurangan biaya pembelian sebesar Rp. 7.127.451.500,- dari biaya pembelian yang telah dikeluarkan. Sementara itu, untuk bahan baku dedak padi,
selisih biaya pembelian sebesar Rp. 900.880.000,-. Total biaya yang dapat dihemat sebesar Rp. 8.028.331.500,-.
Pembelian bahan baku pada supplier yang tepat menghindari terjadinya resiko pembelian seperti keterlambatan pengiriman, rendahnya kualitas bahan
baku, dan hal-hal lain yang tentunya akan menghambat kelancaran proses produksi yang dilakukan. Penilaian kinerja pada supplier membantu perusahaan
untuk dapat mengoptimalkan pembelian bahan baku pada supplier yang tepat sehingga dapat meminimalkan terjadinya resiko pembelian di atas sekaligus juga
meminimalkan biaya produksi yang harus dikeluarkan. Kedua hal ini tentu saja memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja perusahaan secara
keseluruhan.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Total bobot kinerja untuk supplier bahan baku jagung kuning masing-masing
diperoleh PT. CRA 0,3325, PT. SG 0,3047, J 0,3342 dan SG 0,3047. Sedangkan, untuk supplier bahan baku dedak padi, diperoleh total bobot
untuk tiap supplier sebagai berikut AL 0,3437, AR 0,3003, H 0,3462 dan KT 0,0098.
2.
Alokasi pesanan bahan baku jagung kuning untuk tiap supplier PT. CRA sejumlah 96000 ton, PT. SG sejumlah 46.509 ton, KT sejumlah 45950 ton
dan J 48.000 ton. Sedangkan, alokasi pesanan bahan baku dedak padi untuk supplier AL sejumlah 795 ton, AR sejumlah 1047 ton, H sejumlah 4783 ton
dan KT sejumlah 309 ton.
3.
Total biaya yang dapat dihemat perusahaan adalah sebesar Rp. 8.028.331.500,-.
7.2. Saran
Setelah melakukan penelitian tugas sarjana ini, adapun saran yang dapat diajukan adalah :