Komplikasi Diabetes Melitus .1 Tuberkulosis paru
2.8 Komplikasi Diabetes Melitus 2.8.1 Tuberkulosis paru
Pasien diabetes lebih mudah terserang infeksi tuberkulosis paru dibandingkan orang biasa, sekalipun penderita bergizi baik dan secara
sosioekonomi cukup. Diabetes memperberat infeksi paru, demikian pula sakit paru akan menaikkan glukosa darah Ndraha, 2014.
Pada pasien DM didapatkan beberapa defisiensi imun seluler. Kadar gula darah yang tinggi akan memicu terjadinya defek imunologis yang berdampak
pada penurunan fungsi neutrofil, monosit, maupun limfosit. Selain itu, hiperglikemi kronik dapat menyebabkan gangguan fungsi paru dengan
menyebabkan penebalan dan perubahan struktur pada membran basalis Tirtana, 2011.
Paru pada penderita DM akan mengalami perubahan patologis, seperti penebalan epitel alveolar dan lamina basalis kapiler paru yang merupakan akibat
sekunder dari komplikasi mikroangiopati sama seperti yang terjadi pada retinopati dan nefropati. Gangguan neuropati dari syaraf otonom dapat berupa hipoventilasi
sentral dan sleep apneu. Selain itu juga dapat terjadi penurunan elastisitas recoil paru, penurunan kapasitas difusi karbon monoksida, dan peningkatan endogen
produksi karbondioksida. Kejadian infeksi paru pada penderita DM merupakan kegagalan sistem
pertahanan tubuh, dalam hal ini paru mengalami gangguan fungsi pada epitel pernafasan dan juga motilitas silia. Gangguan fungsi dari endotel kapiler vaskular
paru, kekakuan korpus sel darah merah, perubahan kurva disosiasi oksigen akibat
Universitas Sumatera Utara
kondisi hiperglikemia yang lama menjadi faktor kegagalan mekanisme pertahanan melawan infeksi. Selain itu dapat juga disebabkan oleh adanya gangguan sistem
imun pada penderita DM, peningkatan daya lekat kuman Mycobacterium tuberculosis
pada sel penderita DM, adanya komplikasi mikroangiopati, makroangiopati dan neuropati, dan banyaknya intervensi medis pada pasien DM
Wulandari Sugiri, 2013.
2.9 Upaya Pencegahan 2.9.1 Pencegahan Primer