Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Janis 2008 di Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru BP4 Sumatera Utara dan Unit Pelayanan Kesehatan UPK
kecamatan Medan Brayan yaitu umur penderita DM Tipe 2 dengan TB Paru terbanyak adalah diatas 45 tahun. Menurut penelitian yang dilakukan Gordon
2015 di RSUP. H. Adam Malik Medan bahwa proporsi penderita DM tipe 2
dengan komplikasi TB Paru tertinggi pada kelompok umur 50-59 tahun yaitu 50,0.
5.1.2 Jenis Kelamin Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan komplikasi
TB Paru
Gambar 5.2 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita DM Tipe 2 dengan Komplikasi TB Paru yang Dirawat Inap Berdasarkan Jenis
Kelamin di Rumah Sakit Umum Daerah Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2011-2016
Gambar 5.2 di atas menunjukkan bahwa proporsi penderita DM tipe 2 dengan TB Paru berdasarkan jenis kelamin yang lebih banyak adalah Laki-laki
yaitu 64 orang 70,3 sedangkan Perempuan sebanyak 27 orang 29,7. Menurut data dari Badan Pusat Statistika BPS Kabupaten Samosir tahun 2015,
70,3 29,7
Laki-laki Perempuan
Universitas Sumatera Utara
jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin kabupaten Samosir adalah laki-laki 49,63, dan perempuan dan perempuan 50,37.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Alatas 2013 di RSU Kota Tangerang
Selatan bahwa proporsi penderita DM tipe 2 dengan TB Paru tertinggi pada Laki-laki sebesar 56,2. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian
Wijayanto, dkk 2015 di RS Persahabatan Jakarta yang mendapat proporsi Perempuan yang menderita DM Tipe 2 dengan komplikasi TB Paru lebih banyak
yaitu 59,2 daripada Laki-laki yaitu 40,8 dan tidak ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian DM Tipe 2 dengan komplikasi TB Paru p=0,555. Laki-laki
penderita DM umumnya dianggap lebih berisiko TB dibandingkan perempuan, tetapi alasannya belum jelas, kemungkinan berhubungan dengan kebiasaan
merokok. Penelitian yang dilakukan oleh Saraswati 2014 di Semarang Utara bahwa penderita DM dengan TB Paru yang merokok lebih banyak yaitu 53,3
dibanding tidak merokok. Selain kebiasaan merokok, laki-laki di Samosir mempunyai kebiasaan minum tuak. Serta terdapatnya kepercayaan warga bahwa
dengan meminum tuak dapat menyembuhkan DM. Hal ini tidak benar karena tuak mengandung alkohol. Alkohol tinggi akan glukosa, dan kalori. Mengkonsumsi
tuak pada penderita DM malah akan memperberat kerja insulin.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3 Agama Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan komplikasi TB Paru