5.5 Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan
komplikasi TB Paru
Gambar 5.9 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita DM Tipe 2 dengan Komplikasi TB Paru yang Dirawat Inap Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Daerah Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2011-2016
Gambar 5.10 di atas menunjukkan bahwa proporsi penderita DM tipe 2 dengan TB Paru yang dirawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang
tertinggi adalah sehat sebanyak 44 orang 48,4 dan proporsi terendah yaitu meninggal sebanyak 5 orang 5,5.
Penyakit DM Tipe 2 adalah penyakit degeneratif yang tidak dapat disembuhkan dan kebanyakan penderita memerlukan pelayanan rumah sakit jika
sudah terjadi komplikasi yang parah. Termasuk dalam hal ini adalah terjangkit infeksi TB Paru. Proporsi tertinggi adalah sehat hal ini menunjukkan bahwa
komplikasi penyerta lain yang terdapat pada penderita telah membaik setelah dirawat. Proporsi tertinggi kedua adalah lain-lain sebanyak 29 orang 31,9.
Kategori lain-lain termasuk didalamnya adalah Pulang Berobat Jalan, dan rujuk. 48,3
31,9 7,7
6,6 5,5
10 20
30 40
50 60
Sehat Lain-lain
Pindah Rumah Sakit
Pulang Atas Permintaan
Sendiri PAPS
Meninggal
P rop
or si
Keadaan Sewaktu Pulang
Universitas Sumatera Utara
Terdapat 5 orang 5,5 penderita yang meninggal, yaitu 4 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Penyebab kematian dari penderita beragam yaitu PPOK,
pneumonia, COPD, PAD, stroke, gagal napas, sepsis, penurunan kesadaran, ulkus diabetik, dan anemia berat. Hal-hal yang menyebabkan kematian adalah
kebanyakan karena kasus kambuhrelaps dari lebih banyak penderita yang meninggal menyebabkan lebih sulitnya penyakit TB Paru untuk disembuhkan,
maka semakin banyak penyakit penyerta yang dialami penderita akibat menurunnya daya tahan tubuh.
Dalam kasus DM Tipe 2 dengan komplikasi TB Paru, pengobatan harus terus dilakukan hingga sembuh sehingga termasuk ke dalam kategori Pulang
Berobat Jalan pengobatan berlanjut.
5.6 Hasil Pemeriksaan TB Paru Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan