27
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan case series.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Hadrianus Sinaga Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Pemilihan lokasi penelitian ini didasari atas
pertimbangan bahwa adanya pencatatan data rekam medik tentang kasus DM tipe 2 dengan komplikasi TB Paru di RSUD Dr. Hadrianus Sinaga, dan belum pernah
dilakukan penelitian mengenai kasus penyakit DM tipe 2 dengan komplikasi TB Paru di RSUD Dr. Hadrianus Sinaga Kabupaten Samosir tahun 2011-2016.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Februari 2016 – Agustus 2016.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah penderita DM tipe 2 dengan komplikasi TB Paru yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2011- Maret 2016 yang berjumlah sebanyak 91 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita DM tipe 2 dengan komplikasi TB Paru yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2011- Maret 2016 Total Sampling
.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang diperoleh dari rekam medik penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Dr.
Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2011- Maret 2016. Selanjutnya dilakukan pencatatan dan tabulasi dari semua data kasus DM tipe 2
dengan komplikasi TB Paru dari kartu status penderita penyakit tersebut.
3.5 Difinisi Operasional
1. Penderita DM tipe 2 dengan komplikasi TB Paru adalah pasien yang
dinyatakan menderita DM tipe 2 dengan komplikasi TB Paru yang dirawat inap, berdasarkan diagnosa dokter sesuai dengan yang tercatat pada kartu
status. 2.
Sosiodemografi meliputi : a.
Umur adalah usia penderita DM tipe 2 dengan komplikasi TB Paru sesuai dengan yang tercatat pada status rekam medik dan dikategorikan dengan
kelompok umur yang berisiko untuk terjadinya DM, yaitu: 1.
45 tahun 2.
45-54 tahun 3.
55-64 tahun 4.
65-74 tahun 5.
≥75 tahun
Universitas Sumatera Utara
Untuk analisis statistik, umur dikategorikan atas : 1.
≤45 tahun 2.
45 tahun b.
Jenis kelamin adalah jenis kelamin penderita DM tipe 2 dengan komplikasi TB Paru sesuai dengan yang tercatat pada status rekam medik
pasien, dikelompokkan atas: 1. Laki-laki
2. Perempuan
c. Suku adalah rasa tau etnik yang melekat pada diri penderita DM tipe 2
dengan komplikasi TB Paru sesuai dengan yang tercatat pada kartu status pasien, dikelompokkan atas:
1. Jawa
2. Batak
3. Nias
4. India
5. Tionghoa
6. Minang
d. Agama adalah kepercayaan atau keyakinan yang dianut oleh penderita
DM tipe 2 dengan komplikasi TB Paru sesuai dengan yang tercatat pada kartu status pasien, dikelompokkan atas:
1. Islam
2. Kristen Katolik
3. Kristen Protestan
4. Hindu
5. Budha
e. Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan penderita DM tipe 2 dengan
komplikasi TB Paru untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sesuai dengan yang tercatat pada status rekam medik pasien, dikelompokkan
atas:
Universitas Sumatera Utara
1. Tidak Bekerja
2. PegawaiTNIPolri
3. Wiraswasta
4. PetaniNelayanBuruh
5. Lain-lain
f. Status perkawinan adalah keterangan yang menunjukkan riwayat
pernikahan penderita DM tipe 2 dengan komplikasi TB Paru sesuai yang tercatat pada status rekam medik dengan kategori:
1. Kawin
2. Belum kawin
3. Jandaduda
g. Daerah asal adalah wilayah atau tempat dimana penderita DM tipe 2
dengan komplikasi TB Paru berasaltinggal sesuai dengan yang tercatat pada status rekam medik pasien, dikelompokkan atas:
1. Pangururan
2. Luar Pangururan
3. Sumber biaya adalah sumber pembiayaan yang digunakan penderita DM tipe 2 dengan komplikasi TB Paru sesuai dengan yang tercatat pada status
rekam medik pasien, dikelompokkan atas: 1.
BPJSASKES 2.
UmumBiaya Sendiri 4. Lama rawatan rata-rata adalah lamanya penderita DM tipe 2 dengan
komplikasi TB Paru menjalani rawat inap yang dihitung sejak tanggal masuk sampai tanggal keluar sesuai dengan yang tercatat pada status rekam
medik pasien.
Universitas Sumatera Utara
5. Jenis Pengobatan adalah jenis obat-obatan yang diberikan kepada penderita DM tipe 2 dengan komplikasi TB Paru sesuai dengan tercatat pada kartu
status pasien, dikelompokkan atas: 1.
Obat Hipoglikemik Oral OHO 2.
Suntik Insulin 3.
Obat Hipoglikemik Oral dan Suntik Insulin 6.
Keadaan sewaktu pulang adalah kondisi atau keadaan penderita DM tipe 2 dengan komplikasi TB Paru pada waktu keluar dari rumah sakit,
dikelompokkan atas: 1.
Sehat 2.
Pindah Rumah Sakit 3.
Pulang atas permintaan sendiri PAPS 4.
Meninggal 5.
Lain-lain 7. Hasil pemeriksaan TB Paru adalah hasil dari pemeriksaan yang telah
dilakukan oleh penderita sesuai yang tercatat pada kartu status, dikelompokkan atas:
1. BTA 2. Foto Toraks
8. Hasil pemeriksaan dahak mikroskopik adalah hasil pemeriksaan dahak yang dilakukan oleh penderita sesuai yang tercatat pada kartu status,
dikelompokkan atas: 1. TB Paru BTA positif
2. TB Paru BTA negatif
Universitas Sumatera Utara
9. Tipe penderita adalah tipe dari seorang penderita sewaktu datang berobat yang ditentukan atas riwayat pengobatan sebelumnya sesuai dengan yang
tercatat di kartu status dikelompokkan atas: 1.
Kasus baru adalah penderita yang belum pernah mendapat pengobatan sebelumnya atau sudah pernah menelan obat anti Tuberkulosis OAT
kurangdari 1 bulan 30 dosis harian. 2.
Kasus kambuh Relaps adalah pasien Tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan Tuberkulosis dan telah dinyatakan
sembuh atau pengobatan lengkap, didiagnosa kembali dengan BTA positif apusan atau kultur.
3.6 Analisis Data