TB Paru lebih banyak melakukan perawatan dan pengobatan di rumah. Disamping itu juga penyakit DM Tipe 2 merupakan suatu penyakit degeneratif yang tidak
bisa disembuhkan, tetapi hanya bisa dikendalikan kadar gula darah dengan mengatur pola hidup termasuk pola makan dan aktifitas fisik.
5.4 Jenis Pengobatan Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan komplikasi
TB Paru
Gambar 5.8 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita DM Tipe 2 dengan
Komplikasi TB Paru yang Dirawat Inap Berdasarkan Jenis Pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah Hadrianus Sinaga
Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2011-2016
Gambar 5.9 di atas menunjukkan bahwa penderita DM tipe 2 dengan komplikasi TB Paru berdasarkan jenis pengobatan yang lebih banyak adalah Obat
Hipoglikemik Oral OHO yaitu sebanyak 82 orang 90,1, kemudian OHO+suntik insulin sebanyak 8 orang 8,8 sedangkan yang terendah adalah
suntik insulin yaitu sebanyak 1 orang 1,1. Hal ini sesuai dengan penelitian Andriani 2011 di RSU Herna Medan
tahun 2009-2010 yang mendapatkan bahwa proporsi penderita DM yang terbanyak adalah yang mendapatkan pengobatan OHO yaitu 59,7.
90,1 8,8
1,1
Obat Hipoglikemik Oral OHO
OHO dan Suntik Insulin Suntik Insulin
Universitas Sumatera Utara
Penelitian Wijayanto, dkk 2015 juga mendapatkan bahwa proporsi pengobatan penderita DM yang paling banyak digunakan hanya Obat
Hipoglikemik Oral OHO yaitu 77,6. Rendahnya pemakaian suntik insulin hal ini mungkin disebabkan karena masyarakat masih takut untuk disuntik. Karena
suntik insulin dilakukan terhadap pasien DM seumur hidup. Maka pasien lebih memilih untuk minum obat OHO.
Dalam penanganan pasien DM Tipe 2 selain dengan OHO dan suntik insulin, perlu juga untuk melakukan pengontrolan kadar gula darah yaitu dengan
pemeriksaan HbA1c. Wijayanto, dkk juga mendapatkan bahwa
Kadar hemoglobin terglikasi HbA 1C ≥ 7 memiliki risiko relatif TB sebesar 3,1 95 CI 1,6-5,9 dibanding
dengan yang memiliki kadar HbA 1C 7. Maka perlu dilakukan pemeriksaan HbA 1C untuk memperkecil risiko relatif TB. Tetapi berdasarkan hasil penemuan peniliti bahwa di RSUD
Hadrianus Sinaga belum ada pemeriksaan Kadar Hemoglobin Terglikasi HbA 1C, sehingga kadar gula darah penderita DM tipe 2 di rumah sakit ini kurang terkontrol.
Universitas Sumatera Utara
5.5 Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan