6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teori Lokasi
Landasan dari lokasi adalah ruang. Tanpa ruang maka tidak mungkin ada lokasi. Lokasi menggambarkan posisi pada ruang tersebut. Dalam studi ruang, yang
menjadi perhatian adalah analisis atas dampakketerkaitan antara lokasi dengan berbagai kegiatan lain. Studi tentang lokasi adalah melihat kedekatan satu
kegiatan dengan kegiatan lain dan apa dampaknya atas kegiatan masing-masing kerana lokasi yang berdekatanberjauhan tersebut. Teori lokasi adalah ilmu yang
menyelidiki tata ruang spatial order kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta
hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usahakegiatan lain, baik ekonomi maupun sosial Tarigan, 2009.
Pada awalnya, teori lokasi hanya didominasi oleh pendekatan-pendekatan geografis-lokasional atau karya-karya teori lokasi klasik. Sejak tahun 1950-an
teori lokasi berkembang dengan analogi-analogi ilmu ekonomi umum, dan diperkaya oleh analisis-analisis kuantitatif standar ilmu ekonomi, khususnya
ekonometrika, dinamik model, dan model-model optimasi seiring berkembangnya cabang ilmu sosial baru regional science Rustiadi, dkk, 2009.
2.1.2 Pasar
Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau lebih jelasnya, daerah, tempat, wilayah, area yang mengandung kekuatan permintaan dan
6
Universitas Sumatera Utara
7 penawaran yang saling bertemu dan membentuk harga. Faktor-faktor yang
menunjang terjadinya pasar, yakni : keinginan, daya beli, dan tingkah laku dalam pembelian Fuad, dkk, 2009.
Pasar merupakan tempat berkumpul para penjual yang menawarkan barang ataupun jasa kepada para pembeli yang mempunyai keinginan dan kemampuan
untuk memiliki barang dan jasa tersebut, hingga terjadinya kesepakatan transaksi atau transfer atas kepemilikan barang atau kenikmatan jasa Johan, 2011.
Menurut Pracoyo 2005, istilah pasar secara lebih luas menggambarkan interaksi permintaan dan penawaran yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi. Pasar
dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu : a. Pasar barang dan jasa
Perusahaan adalah pihak yang menyediakan berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Sektor rumah tangga, pemerintah, dan luar
negeri sebagai konsumennya. Di pasar barang dan jasa juga terjadi jual-beli antarperusahaan.
b. Pasar tenaga kerja Sektor rumah tangga adalah pihak yang menjadi penyedia tenaga kerja. Yang
meminta tenaga kerja adalah perusahaan, pemerintah, dan luar negeri. Tenaga kerja tidak hanya berupa kemampuan fisik, tetapi juga keterampilan, keahlian,
dan mental. c. Pasar uang pasar modal
Individu dari sektor rumah tangga yang sudah mapan, mengalokasikan pendapatannya tidak hanya untuk konsumsi, tetapi juga untuk ditabung dan
Universitas Sumatera Utara
8 spekulasi di pasar uang. Di pasar uang, rumah tangga dapat membeli saham
maupun obligasi dari perusahaan maupun pemerintah. Di negara seperti Indonesia dengan proporsi populasi pertanian yang sangat besar,
sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi pertumbuhan pasar dalam negeri, bagi sektor-sektor non-pertanian, khususnya industri. Pengeluaran
petani untuk produk-produk industri baik barang-barang konsumsi pakaian, meubel, alat-alat bangunan, dan peralatan rumah tangga, maupun barang-barang
produsen pupuk, pestisida, mesin, dan inout-input lainnya memperlihatkan aspek yang sangat penting dari kontribusi pasar sektor pertanian terhadap
pembangunan ekonomi Tambunan, 2003. Pemasaran meliputi segala kegiatan usaha yang diutamakan atau diperlukan agar
barang-barang hasil produksi dimungkinkan mengalir secara lancar ke sektor konsumen. Dalam hal melancarkan penyampaian produk pertanian dari produsen
ke konsumen, peranan lembaga-lembaga perpasaran sangatlah penting Kartasapoetra, 1986.
Dalam pemasaran hasil-hasil pertanian, umumnya ada tiga tahap proses penyampaian komoditas atau barang mulai dari produsen sampai kepada
konsumen. Tahap-tahap proses tersebut adalah 1 proses konsentrasi, dimana pedagang perantara mengumpulkan barang-barang dari produsen dan pedagang
besar mengumpulkan barang-barang dari pedagang pengumpul, 2 proses equalisi, dimana pedagang besar menahan barangnya untuk sementara sebelum
dijual ke pasar, dan 3 proses diversi adalah proses penjualan barang dari
Universitas Sumatera Utara
9 pedagang besar kepada pedagang eceran, dan penjualan dari pedagang eceran
kepada konsumen Ginting, 2006. Menurut Kartasapoetra, dkk 1986, ada lima jenis pasaran produk pertanian,
yaitu: a. Pasaran transit pasaran penampung sementara
Pasaran transit lazimnya dibentuk oleh individu yang bergerak secara wiraswasta atau oleh suatu badan yang mempunyai inisiatif membantu para
petani atau produsen produk pertanian. Untuk penampungan produk-produk pertanian tersebut lazimnya dimanfaatkan pula terminal-terminal, karenanya
sering dikenal pula terminal market, di terminal inilah wiraswastawan atau badan tersebut melakukan beberapa pengolahan, sehingga di terminal ini
produk pertanian tersebut benar-benar dalam keadaan siap dipasarkan. Di terminal ini pula wiraswastawan atau badan tersebut akan berhadapan dengan
para tengkulak atau pemborong, dan terjadinya transaksi. b. Pengembang pasar lokalsetempat
Orang-orang yang terlibat dalam pengembang pasar lokal ini adalah para penampung atau pengumpul produk pertanian yang jumlahnya agak besar dan
seterusnya secara rasional akan diangkutnya ke kota-kota yang akan dipasarkan melalui Pasar Induk, atau para pedagang besar yang ada di kota-
kota. c. Pasaran pusat distribusipasar induk
Di kota-kota besar, pihak pemerintah sangat memperhatikan tentang perlu dan teraturnya tempat-tempat pertemuan antara pedagang besar dengan para
pedagang eceran serta memungkinkan pula para konsumen untuk secara
Universitas Sumatera Utara
10 langsung mengadakan transaksi jual beli, yaitu dengan dibangunnya Pasaran
Pusat Distribusi Pasar Induk. Pasar induk merupakan tempat penampungan dan pemasarn golongan
komoditi tertentu dalam berbagai jenis, biasanya dijual dalam skala tertentu pula. Di pasar ini pembeli pada umumnya adalah pedagang pengecer atau
pedagang khusus. Contoh pasar induk antara lain adalah pasar induk sayur dan buah, pasar induk beras, dan pasar induk bunga Tim Penulis PS, 1998.
Pasar induk menyelenggarakan fungsi 1 mengatur usaha sortasi, seleksi, standarisasi, dan pengepakan, 2 mengatur kegiatan angkutan, bongkar muat,
dan pergudangan, 3 menyediakan fasilitas umum, seperti bank, listrik, air, perkantoran, pergudangan, dan fasilitas pendukung lainnya Setiadi, 2008.
d. Pasaran eceran Pasaran produk yang khusus melayani kebutuhan para konsumen rumah
tangga akan produk-produk pertanian dan tersebar di kota dan sekitarnya. e.
Pasaran dunia pasaran ekspor dan impor Pasaran ekspor dan impor umumnya terletak di kota-kota yang memiliki
fasilitas-fasilitas pelabuhan yang memelihara hubungan dengan pasar dunia. Pasaran dunia merupakan segenap hal ikhwal yang mengenai pertukaran atau
jual beli sesuatu produk pertanian yang berlangsung di antara negara-negara di dunia.
2.1.3 Sayur dan Buah