Skala Likert Landasan Teori .1 Persepsi

18 Seperti halnya penertiban pedagang di daerah Pusat Pasar Kota Medan agar tidak berjualan lagi di daerah tersebut dan bersedia untuk direlokasi ke Pasar Induk Sayur Mayur dan Buah Kota Medan, maka perlu adanya pengawasan oleh pihak- pihak tertentu. Namun, sistem kontrol dapat disiasati, dengan kata lain, dapat dihindari dengan berbagi cara, seperti menyelidiki, mencari informasi, dan menggunakan suatu taktik untuk dapat menghindari pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah.

2.2.4 Skala Likert

Salah satu aspek yang sangat penting guna memahami sikap dan perilaku manusia adalah masalah pengungkapan atau pengukuran sikap. Pengungkapan sikap dengan menggunakan skala sangat popular di kalangan para ahli psikologi sosial dan para peneliti. Hal ini dikarenakan selain praktis, skala sikap yang dirancang dengan baik pada umumnya memiliki rehabilitas yang memuaskan. Skala sikap berwujud kumpulan pernyataan-pernyataan sikap yang ditulis, disusun, dan dianalisis sedemikian rupa seingga respon terhadap pernyataan tersebut dapat diberi angka skor yang kemudian diinterpretasikan Azwar, 2007. Dalam operasionalisasi variabel yang diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner, memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono,2010. Menurut Azwar 2007, metode rating yang dijumlahkan popular dengan nama penskalaan Model Likert, yang merupakan metode penskalaan pernyataan sikap Universitas Sumatera Utara 19 yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Prosedur penskalaan Likert didasari oleh dua asumsi, yaitu : a. Setiap pernyataan sikap yang telah ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan yang favorable atau pernyataan yang unfavorable b. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh responden yang mempunyai sikap negatif. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Tabel 2. Skala penilaian untuk pernyataan positf dan negatif No. Kategori Jawaban Skor Positif Skor Negatif 1 Sangat Setuju SS 5 1 2 Setuju S 4 2 3 Ragu-Ragu R 3 3 4 Tidak Setuju TS 2 4 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 5 Sumber : Sugiyono 2010 Untuk mengukur skala Likert tersebut, digunakan rumus sebagai berikut Azwar, 2007: Dimana : T = Skor Standar X = Skor Sampel = Rata-rata Skor Kelompok Universitas Sumatera Utara 20 S = Deviasi Standar Kelompok Kriteria uji, apabila : T 50 Persepsi Positif T ≤ 50 Persepsi Negatif

2.3 Penelitian Terdahulu