21 Syobrian R. Mokoginta 2012, dengan judul skripsi Persepsi Masyarakat
terhadap Relokasi Pasar Tradisional di Kelurahan Genggulang Kecamatan Kotamobagu Utara. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa relokasi pedagang yang ada di pasar lama ke pasar baru belum terealisasi 100 karena mendapat penolakan dari masyarakat
sekitar, hal ini terlihat dari persentase masyarakat dan pedagang yang setuju dan tidak setuju lebih besar yang tidak setuju. Dengan persentase dari 40 orang
pedagang yang terdata, peneliti mengambil sampel 17 responden atau 18 pedagang di Pasar Genggulang mayoritas mengatakan setuju atas pembangunan
pasar dan relokasi pasar lama ke pasar baru, sedangkan masyarakat hasil pembagian kuesioner di tiga kelurahan dan lima desa kecamatan Kotamobagu dari
80 responden atau 45 di antaranya tidak setuju. I Wayan Sastrawan 2014 dengan judul skripsi Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Usaha Pedagang Kaki Lima di Pantai Penimbangan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Penelitian ini
mengunakan analisis regresi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor yang memepengaruhi pemilihan lokasi usaha PKL adalah aksesibilitas, visibilitas, lalu
lintas, tempat parkir, ekspansi, lingkungan, persaingan, dan peraturan pemerintah. Faktor yang paling dominan mempengaruhi pemilihan lokasi usaha PKL adalah
faktor aksesibilitas sebesar 56,331.
2.4 Kerangka Pemikiran
Pembangunan pertanian melalui kegiatan agribisnisnya, membutuhkan fasilitas yang mendukung dalam memperlancar kegiatan pemasaran hasil produksi
pertanian. Dalam hal melancarkan penyampaian dan memindahtangankan barang-
Universitas Sumatera Utara
22 barang dari produsennya ke pasar konsumen, peranan lembaga-lembaga
perpasaran demikian besar. Pihak pemerintah sangat memperhatikan tentang perlu dan teraturnya tempat-tempat pertemuan antara pedagang besar dengan para
pedagang eceran serta memungkinkan pula para konsumen untuk secara langsung mengadakan transaksi jual beli, yaitu dengan dibangunnya Pasaran Pusat
Distribusi Pasar Induk. Pasar Induk Sayur Mayur dan Buah-Buahan merupakan salah satu pusat pasar
terbesar yang ada di Kota Medan, yang dibangun di atas lahan 12 Ha. Sebelumnya kota Medan sudah memiliki pusat pasar yang terletak di Kelurahan Pandau Hilir
Kecamatan Medan Kota yang resmi dibuka pada 1 Maret 1933, namun seiring berjalannya waktu, meningkatnya jumlah pedagang membuat tata letak pasar ini
tidak teratur lagi dan terlihat kumuh. Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah merelokasi pedagang yang sebelumnya berdagang di Pusat Pasar Kota Medan
untuk berdagang di Pasar Induk Sayur Mayur dan Buah-Buahan. Namun, tidak semua pedagang bersedia untuk direlokasi ke Pasar Induk Sayur Mayur dan Buah-
Buahan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pedagang sayur mayur dan buah-buahan untuk tetap bertahan di Pusat Pasar Kota Medan atau
bersedia direlokasi ke Pasar Induk Sayur Mayur dan Buah-Buahan Kota Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi pedagang
sayur dan buah yang direlokasi dari Pusat Pasar Kota Medan terhadap keberadaan Pasar Induk Sayur Mayur dan Buah-Buahan dengan menggunakan skala Likert
serta untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perspsi pedagang sayur dan buah terhadap keberadaan Pasar Induk Sayur Mayur dan Buah-Buahan Kota
Medan.
Universitas Sumatera Utara
23 Pedagang memiliki persepsi positif atau negatif terhadap keberadaan Pasar Induk
Sayur Mayur dan Buah-Buahan Kota Medan dapat diukur dari penilaian antara pedagang yang sudah beraktivitas di Pasar Induk Sayur Mayur dan Buah-Buahan
Kota Medan dan pedagang yang masih menetap di Pusat Pasar Kota Medan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat
dalam skema berikut yang terdapat pada gambar 1 :
Universitas Sumatera Utara
24
Keterangan :
: Menyatakan hubungan : Menyatakan pengaruh
: Menyatakan dievaluasi dengan
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Pasar Induk Sayur Mayur dan
Buah-Buahan Kota Medan
Skala Likert Pedagang Sayur dan Buah
Bersedia direlokasi ke Pasar Induk Sayur Mayur dan
Buah-Buahan Kota Medan Tetap Bertahan di Pusat
Pasar Kota Medan
Negatif Persepsi Pedagang Sayur
dan Buah
Positif Faktor:
- Aksesibilitas - Lalu Lintas
- Kenyamanan - Persaingan
- Peraturan
Pemerintah - Pensiasatan
Sistem Kontrol
Universitas Sumatera Utara
25
2.5 Hipotesis Penelitian