5.2.9. Proporsi Ibu yang Mengalami Persalinan secara Seksio Sesarea Berdasarkan Jarak Persalinan
Proporsi ibu yang mengalami persalinan secara seksio sesarea dengan riwayat seksio sesarea berulang yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik
Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2012 tertinggi yaitu 43,1 dengan jarak persalinan lebih dari 3 tahun.
Setiap wanita membutuhkan waktu minimal 2 tahun untuk memulihkan tubuh serta luka operasinya dengan baik sehingga siap untuk proses kehamilan
serta persalinan berikutnya Christina, 2006.
5.2.10. Proporsi Ibu yang Mengalami Persalinan secara Seksio Sesarea Berdasarkan Riwayat Obstetrik Buruk
Proporsi ibu yang mengalami persalinan secara seksio sesarea dengan riwayat seksio sesarea berulang yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik
Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2012 tertinggi yaitu 65,9 dengan tidak ada riwayat obstetrik buruk dan yang terendah yaitu 3 dengan riwayat
ketuban pecah dini. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Anita V tahun 2007 di
Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar bahwa proporsi ibu yang mengalami persalinan dengan seksio sesarea terbesar tidak memiliki riwayat obstetrik jelek,
41,69 Anita, 2007. Dengan memperoleh informasi pada ibu tentang riwayat obstetrik jelek pada masa lalu, risiko kehamilan yang dapat membahayakan ibu
maupun janin dapat diatasi dengan pengawasan yang lebih baik Mansjoer, 2009.
5.2.11. Proporsi Ibu yang Mengalami Persalinan secara Seksio Sesarea Berdasarkan Indikasi
Proporsi ibu yang mengalami persalinan secara seksio sesarea dengan riwayat seksio sesarea berulang yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik
Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2012 tertinggi yaitu 79 dengan indikasi medis.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Ginting T tahun 2002 di Rumah Sakit Umum Herna bahwa proporsi ibu yang mengalami
persalinan dengan seksio sesarea tertinggi yaitu 96,5 atas indikasi medis Ginting, 2002.
5.2.12. Proporsi Ibu yang Mengalami Persalinan secara Seksio Sesarea Berdasarkan Indikasi Medis
Proporsi ibu yang mengalami persalinan secara seksio sesarea dengan riwayat seksio sesarea berulang yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik
Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2012 tertinggi yaitu 63,6 dengan faktor ibu, dan yang terendah yaitu 17,4 dengan faktor ibu dan janin.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Anita V tahun 2007 di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar bahwa proporsi ibu yang
mengalami persalinan dengan seksio sesarea tertinggi yaitu 91,23 dengan indikasi medis adalah dikarenakan faktor ibu.
5.2.13. Proporsi Ibu yang Mengalami Persalinan secara Seksio Sesarea Berdasarkan Indikasi Medis dengan Faktor Ibu
Proporsi ibu yang mengalami persalinan secara seksio sesarea dengan riwayat seksio sesarea berulang yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik
Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2012 tertinggi yaitu 24,3 dengan disproporsi sefalopelvik cephalopelvic disproportion dan proporsi terendah
yaitu 0,9 dengan ketuban pecah dini. Menurut
Wiknjosastro 2006,
indikasi seksio
sesarea adalah
cephalopelvic disproportion, pre-eklampsiaeklampsia dan partus tak maju. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
Nasution SA di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura bahwa proporsi ibu yang mengalami persalinan dengan seksio sesarea tertinggi 44,4 berdasarkan faktor
ibu adalah partus tak maju Nasution, 2007. Sementara penelitian oleh Gozali AP di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan mendapatkan bahwa
riwayat seksio sesarea 33 merupakan indikasi tersering dilakukannya tindakan
Universitas Sumatera Utara
seksio sesarea Gozali, 2012. Hal ini mungkin disebabkan oleh posisi RSUP H. Adam Malik Medan sebagai rumah sakit rujukan sehingga lebih banyak ibu yang
bersalin dengan berbagai penyakit penyulit.
5.2.14. Proporsi Ibu yang Mengalami Persalinan secara Seksio Sesarea Berdasarkan Janin