Distribusi proporsi riwayat obstetrik buruk terbesar adalah tidak ada riwayat dengan jumlah 110 orang 65,9, kemudian abortus dengan jumlah 24
orang 14,4, partus tak maju dengan jumlah 16 orang 9,6, pre- eklampsiaeklampsia dengan jumlah 12 orang 7,2 dan yang terendah adalah
ketuban pecah dini dengan jumlah 5 orang 3.
5.1.2.4. Indikasi Seksio Sesarea
Proporsi ibu yang mengalami persalinan seksio sesarea dengan riwayat seksio sesarea berulang di RSUP H. Adam Malik Medan dan RSUD Dr. Pirngadi
Medan tahun 2012 berdasarkan indikasi seksio sesarea dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.4. Distribusi Responden Menurut Indikasi Seksio Sesarea Indikasi Seksio Sesarea
Jumlah Persentasi
Indikasi Medis 132
79 Indikasi Sosial
35 21
Jumlah 167
100 Berdasarkan tabel 5.4, dapat dilihat bahwa distribusi proporsi indikasi
seksio sesarea terbesar adalah indikasi medis dengan jumlah 132 orang 79 dan yang terendah adalah indikasi sosial dengan jumlah 35 orang 21.
Tabel 5.5. Distribusi Responden Menurut Faktor Indikasi Medis Faktor Indikasi Seksio Sesarea
Jumlah Persentasi
Faktor Ibu 84
63,6 Faktor Janin
25 18,9
Faktor Ibu dan Janin 23
17,4 Jumlah
132 100
Berdasarkan tabel 5.5, dapat dilihat bahwa distribusi proporsi faktor indikasi seksio sesarea yang terbesar adalah indikasi dengan faktor ibu dengan
Universitas Sumatera Utara
jumlah 84 orang 63,6, kemudian faktor janin dengan jumlah 25 orang 18,9 dan yang terendah adalah faktor ibu dan janin dengan jumlah 23 orang 17,4.
Tabel 5.6. Distribusi Responden Menurut Indikasi Medis Indikasi
Medis Jumlah
Persentasi Faktor Ibu
Disproporsi Sefalopelvik 26
31 Partus Tak Maju
11 13,1
Ruptura Uteri 1
1,2 Disfungsi Uterus
6 7,1
Pre-EklampsiaEklampsia 11
13,1 Infeksi HIV
4 4,8
Riwayat Seksio Sesarea 15
17,9 Kehamilan Berisiko Tinggi
4 4,8
Oligohidroamnion 6
7,1 Jumlah
84 100
Faktor Janin
Letak Sungsang 1
4 Letak Lintang
11 44
Plasenta Previa 4
16 Gemeli
4 16
Fetal Macrosomia 2
8 Fetal Distress
1 4
Kematian Janin Dalam Kandungan 2
8 Jumlah
28 100
Faktor Ibu dan Janin
Disfungsi Uterus dan Fetal Distress 9
39,1 PEE dan Solutio Plasenta
2 8,7
PEE dan Letak Sungsang 2
8,7 PTM dan Fetal Distress
4 17,4
Universitas Sumatera Utara
PEE dan Letak Lintang 2
8,7 KPD dan Fetal Macrosomia
2 8,7
Ruptura Uteri dan KJDK 2
8,7 Jumlah
23 100
Berdasarkan tabel 5.6, dapat dilihat bahwa proporsi terbesar berdasarkan faktor ibu adalah disproporsi sefalopelvik dengan jumlah 26 orang 31,
kemudian pre-eklampsiaeklampsia dengan jumlah 11 orang 13,1, partus tak maju dengan jumlah 11 orang 13,1, disfungsi uterus dengan jumlah 6 orang
7,1, riwayat seksio
sesarea dengan jumlah 15 orang
17,9, oligohidroamnion dengan jumlah 6 orang 7,1, kehamilan berisiko tinggi dan
infeksi HIV dengan jumlah masing-masing 4 orang 4,8, dan yang terendah adalah ruptura uteri dengan jumlah 1 orang 1,2.
Proporsi faktor janin adalah letak sungsang dengan jumlah 1 orang 4, letak lintang dengan jumlah 11 orang 44, plasenta previa dan gemeli masing-
masing berjumlah 4 orang 16, fetal macrosomia dengan jumlah 2 orang 8, fetal distress dengan jumlah 1 orang 4, dan kematian janin dalam kandungan
dengan jumlah 2 orang 8. Proporsi faktor ibu dan janin yang terbesar adalah disfungsi uterus disertai
dengan fetal distress dengan jumlah 9 orang 39,1, kemudian partus tak maju disertai fetal distress dengan jumlah 4 orang 17,4, preeklampsiaeklampsia
disertai solutio plasenta, preeklampsiaeklampsia disertai letak sungsang, preeklampsiaeklampsia disertai letak lintang, ketuban pecah dini disertai fetal
macrosomia dan ruptura uteri disertai kematian janin dalam kandungan dengan jumlah masing-masing 2 orang 8,7.
5.1.2.5. Lama Rawatan Rata-Rata Ibu