5.2 Pembahasan
5.2.1. Kecenderungan Kunjungan Ibu yang Mengalami Persalinan secara Seksio Sesarea dengan Riwayat Seksio Sesarea Berulang Berdasarkan
Waktu
Proporsi ibu yang mengalami persalinan secara seksio sesarea dengan riwayat seksio sesarea berulang yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik
Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2012 tertinggi pada bulan Juli dan Agustus sebanyak 19 kasus. Kecenderungan ibu yang mengalami persalinan
secara seksio sesarea dengan riwayat seksio sesarea berulang yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan metode
Least Squares berdasarkan data kunjungan perbulan mengalami penurunan pada tahun 2012 menurut persamaan garis y = -0.13x + 14,8.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Sianturi MS tahun 2007 di RSU Sari Mutiara Medan bahwa trend ibu bersalin dengan seksio sesarea
mengalami peningkatan menurut persamaan garis y=369,5+12,9x Sianturi, 2007. Hal ini mungkin disebabkan tingginya kesadaran para ibu terhadap risiko
yang akan dihadapi bila mengalami proses seksio sesarea secara berulang.
5.2.2. Proporsi Ibu yang Mengalami Persalinan secara Seksio Sesarea Berdasarkan Usia
Proporsi ibu yang mengalami persalinan secara seksio sesarea dengan riwayat seksio sesarea berulang yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik
Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2012 tertinggi yaitu 74,8 pada kelompok usia 20-35 tahun.
Tingginya proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea pada kelompok umsia 20-35 tahun merupakan kelompok umur reproduksi yang optimal bagi ibu
untuk hamil dan melahirkan Wikjnosastro, 2006. Kehamilan di bawah usia 20 tahun maupun di atas 35 tahun memiliki risiko tinggi dalam kehamilan dan proses
persalinannya.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ginting D tahun 2007 di Rumah Sakit dr. Pirngadi Medan bahwa kelompok usia 20-35 tahun memiliki
proporsi tertinggi, yaitu 79,3 Ginting, 2007.
5.2.3. Proporsi Ibu yang Mengalami Persalinan secara Seksio Sesarea Berdasarkan Suku
Proporsi ibu yang mengalami persalinan secara seksio sesarea dengan riwayat seksio sesarea berulang yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik
Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2012 tertinggi yaitu 49,7 pada kelompok suku Batak, dan yang terendah yaitu 0,6 pada kelompok suku Padang
dan Banjar. Hal ini bukan berarti suku Batak lebih berisiko untuk mengalami seksio
sesarea, namun hanya menunjukkan jumlah kunjungan ibu yang mengalami persalinan dengan seksio sesarea yang mayoritas bersuku Batak.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Anita V tahun 2007 di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar bahwa proporsi ibu yang
mengalami persalinan dengan seksio sesarea tertinggi, yaitu 67,7 terdapat pada kelompok suku Batak Anita, 2007.
5.2.4. Proporsi Ibu yang Mengalami Persalinan secara Seksio Sesarea Berdasarkan Pendidikan Ibu
Proporsi ibu yang mengalami persalinan secara seksio sesarea dengan riwayat seksio sesarea berulang yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik
Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2012 tertinggi yaitu 75,4 pada kelompok dengan pendidikan SMA dan yang terendah yaitu 6,6 pada kelompok
dengan pendidikan SD. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sibuea DH tahun 2007 di
Rumah Sakit H. Adam Malik dan Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan bahwa proporsi ibu yang mengalami persalinan dengan seksio sesarea tertinggi yaitu
41,65 dengan pendidikan tingkat SMA.
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan tingkat pendidikan dapat menurunkan angka kematian ibu di negara-negara yang sedang berkembang. Pendidikan ibu merupakan salah satu
faktor penting dalam usaha menjaga kesehatan ibu, anak, dan juga keluarganya. Semakin tinggi pendidikan formal seorang ibu maka semakin meningkat
pengetahuan dan kesadarannya dalam mengantisipasi kesulitan dalam kehamilan dan persalinannya Christina, 2006.
5.2.5. Proporsi Ibu yang Mengalami Persalinan secara Seksio Sesarea Berdasarkan Pekerjaan