Manfaat Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik

Universitas Sumatera Utara sampai akhir proses komunikasi terapeutik. Perawat memberikan pelatihan, keterampilan, penguatan, dan nasihat kepada pasien untuk membantunya dalam memecahkan masalah jiwa yang dialaminya. Seperti hasil observasi peneliti saat perawat Mariana melakukan komunikasi terapeutik dengan salah satu pasien jiwa halusinasi “Baik, Pak Andi jika bapak mendengar lagi suara-suara itu jangan takut untuk menghardik suara yang sering bapak dengar. Tutup mata dan telinga lalu teriak kamu palsu, kamu palsu. Bapak bisa mengerti?”. Tahap terakhir dalam proses komunikasi terapeutik adalah fase terminasi, yang merupakan akhir dari pertemuan antara perawat jiwa dan pasiennya. Semua informan perawat menjawab yang sama tentang akhir dari komunikasi terapeutik dengan pasien. Sebelum menyuruh pasien pulang ataupun beristirahat perawat menanyakan perasaan pasien setelah melakukan komunikasi terapeutik, menyimpulkan pembicaraan dengan mengulas dan membimbingnya secara ringkas agar pasien tetap selalu mengingat apa yang sudah diajarkan. Tugas perawat berikutnya mengevaluasi hasil pembicaraan dan tidak lupa untuk memberitahu kepada orangtua maupun saudara pasien untuk merawat pasien agar tidak kambuh lagi dengan menjelaskan cara berkomunikasi dengan pasien serta obat yang harus diminum pasien. Dan yang terakhir perawat membuat perjanjian atau kontrak tentang pertemuan yang disepakati bersama antara perawat dan pasien.

4.3.2 Manfaat Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik

Ada beberapa manfaat yang didapatkan oleh informan sesudah melaksanakan komunikasi terapeutik dengan pasien mereka. Manfaatnya yang pertama yang dirasakan oleh perawat jiwa adalah bahwa komunikasi terapeutik dapat digunakan informan sebagai suatu cara untuk mendekatkan diri dengan pasien jiwa. Jika perawat sudah mengakrabkan diri dengan pasien, maka perawat tersebut juga akan mendapatkan respon yang baik dari pasien, pasien lebih terbuka menyampaikan sesuatu kepada perawat yang akan memudahkan perawat menangani pasien. Manfaat yang berikutnya adalah dengan melakukan komunikasi terapeutik dengan baik, hubungan perawat dan pasien akan terjalin dengan baik. Selain Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara bermanfaat dalam proses pemulihan pasien, komunikasi terapeutik juga bermanfaat bagi perawat yaitu membuat perawat mengerti dan memahami pasien. Perawat tidak bisa memaksakan kehendaknya pada pasien, perawat harus bisa menggali informasi tentang pasien. Informasi yang didapatkan tentang pasien membuat perawat lebih lagi memperhatikan pasien. Misalnya, perawat akan tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan pasien jiwa yang memiliki masalah gangguan jiwa yang berbeda, karena terkadang beda pasien beda juga cara pendekatannya. Perawat harus melihat segala sesuatunya dari perspektif pasien jika ingin mengerti pasien. Perawat berusaha membuat pasien bebas menguraikan persepsinya. Selanjutnya manfaat komunikasi terapeutik yang dirasakan perawat yaitu dapat membantu pasien dalam pemulihannya. Seperti halnya salah satu tujuan komunikasi yaitu membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran. Dan juga salah satu pengertian komunikasi terapeutik Northhouse, 1998 adalah kemampuan perawat untuk membantu pasien beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologis dan belajar bagaimana berhubungan dengan pasien. Disini perawat benar-benar ditantang untuk menghadapi pasien dalam proses pemulihan, berbagai macam tingkah laku dan perilaku pasien yang memperhambat komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik yang baik yang akan membantu perawat dalam menyelesaikan proses pengobatan dari awal sampai akhir. Ada juga perawat yang mengaku bahwa dengan melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien, perawat lebih mudah mendalami dan menjiwai pasien. Dengan mendalami pasien perawat dengan mudah mendapatkan informasi tentang pasien, misalnya latar belakang pasien dan juga awal mulanya pasien mengalami gangguan jiwa. Perawat berusaha mengerti pasien dengan cara mendengarkan apa yang disampaikan oleh pasien, dengan begini pasien merasa nyaman untuk menyampaikan sesuatu kepada perawat. Terakhir manfaat yang didapatkan informan dokter bahwa manfaatnya biasa- biasa bagi diri beliau, namun banyak manfaatnya bagi pasien. Dengan berkomunikasi terapeutik dapat membuat pasien merasa dihargai dan diperhatikan, tim medis terlebih perawat harus mengetahui teknik komunikasi terapeutik yang membuat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pasien merasa dihargai yaitu mendengarkan pasien dengan perlu perhatian, perawat menunjukkan penerimaan dengan mendengarkan tanpa keraguan, menawarkan diri perawat sebagai seseorang yang bisa diyakini untuk yang dipercayai oleh pasien, dan memberikan kesempatan untuk pasien untuk memulai pembicaraan dengan memberikan pertanyaan yang memancing pasien untuk bercerita.

4.3.3 Hambatan Komunikasi Terapeutik

Dokumen yang terkait

Teknik Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa (Studi Deskriptif Tentang Teknik Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat Kepada Pasien Halusinasi Dalam Proses Penyembuhan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat)

0 5 1

Tahapan Komunikasi Terapeutik Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jabar (Suatu Studi Deskriptif tentang Penyembuhan Jiwa Pasien Melalui Tahapan Komunikasi Terapeutik oleh Perawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat)

5 107 139

Tahapan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Waham Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat (Studi Deksriptif Mengenai Tahapan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Waham Dalam Proses Penyembuhan Di Rumah Sakit Jiwa provinsi Jawa Barat )

0 2 1

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 15

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 2

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 7

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 1 18

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 4

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 36

PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PENANGANAN PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

0 0 28