Universitas Sumatera Utara
Dalam bahasa sederhanya, hanya menyentuh level mikro konsep diri sumber danlevel meso lingkungan dimana sumber itu berada dan tidak menyentuh hingga
level makro sistem politik, budaya, ekonomi, dan lain-lain. Konsentrasi analisis pada paradigma ini adalah menemukan bagaimana suatu peristiwa ataupun realitas
dikonstruksi, dan dengan cara apa konstruksi itu dibentuk.
2.2 Kajian Pustaka
Kerangka teori menggambarkan dari teori yang mana suatu problem riset berasal atau dengan teori yang mana problem itu dikaitkan Lubis, 1998 : 107.
Dalam setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan dan menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka
teori yang akan memuat pokok-pokok pikiran yang dapat menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian ini akan dibahas Nawawi, 1995:39.
2.2.1 Komunikasi Terapeutik
Berbicara tentang defenisi komunikasi, tidak ada defenisi yang benar ataupun salah. Defenisi harus dilihat dari kemanfaatannya untuk menjelaskan fenomena yang
didefenisikan dan mengevaluasinya. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis
yang berarti “sama,” communico, communication, atau communicare
yang berarti “membuat sama” to make common. Istilah pertama communis paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang
merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi
defenisi-defenisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebu
t, seperti dalam kalimat “kita berbagi pikiran,” “kita mendiskusikan makna,” dan “kita mengirimkan pesan” Mulyana, 2010 : 46.
Sementara Paradigma Harold Lasswell dalam karyanya, The Stucture and Function of Communication in SocietyMulyana, 2010:47 mengatakan komunikasi
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?. Paradigma Lasswell menunjukkan bahwa komunikasi
meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yakni: -
Komunikator -
Pesan -
Media -
Komunikan -
Efek Jadi kesimpulan dari paradigma tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Carl I. Hovland menyatakan bahwa, ilmu komunikasi adalah: Upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta
pembentukan sikap dan pendapat Effendy, 2005 : 10. Fungsi Komunikasi yang dikemukakan William I. Gorden dalam Mulyana
2010 : 5, yakni: 1. Fungsi Komunikasi Sosial
2. Fungsi Komunikasi Ekspresif 3. Fungsi Komunikasi Ritual
4. Fungsi Komunikasi Instrumental Komunikasi merupakan komponen yang penting dalam keperawatan. Perawat
perlu menjaga hubungan kerjasama yang baik dengan pasien, peran komunikasi sangat dibutuhkan untuk menciptakan hubungan yang baik antara perawat dengan
pasien. Dalam memberikan asuhan keperawatan komunikasi yang dilakukan perawat dengan pasien bukanlah komunikasi sosial biasa, melainkan komunikasi terapeutik
yang merupakan komunikasi antara perawat dengan pasien yang dilakukan secara sadar, selain itu bertujuan untuk kesembuhan pasien.
Komunikasi Terapeutik merupakan kata sifat yang dihubungkan dengan seni penyembuhan As Hornby dalam Intan, 2005. Maka dapat diartikan bahwa
terapeutik adalah segala sesuatu yang memfasilitasi proses penyembuhan. Sehingga
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
komunikasi terapeutik itu sendiri adalah komunikasi yang direncanakan dan dilakukan untuk membantu penyembuhanpemulihan pasien Damaiyanti, 2008 : 11.
Northouse, 1998 dikutip Nurhasanah, 2010:65, komunikasi terapeutik adalah kemampuan perawat untuk membantu pasien beradaptasi terhadap stres, mengatasi
gangguan psikologis dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Sedangkan pendapat Stuart,1998 dikutip Nurhasanah, 2010 : 65 komunikasi
terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dan pasien, dalam hal ini perawat dan pasien memperoleh pengalaman belajar besama dalam rangka
memperbaiki pengalaman emosional pasien. Komunikasi terapeutik termasuk dalam komunikasi antar pribadi dimana
komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi inti yang dilakukan oleh perawat. Komunikasi antarpribadi interpersonal communication adalah komunikasi antara
orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal dan nonverbal Mulyana 2010 :
81. Onong U. Effendy mendefinisikan komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua orang, dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan,
komunikasi jenis ini bisa langsung secara berhadapan muka face to face bisa juga melalui medium, umpamanya telepon. Ciri khas komunikasi antar pribadi adalah dua
arah atau timbal balik Effendy, 1993 : 61. Selain itu menurut Dean Barnulus mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi biasanya dihubungkan dengan
pertemuan antara dua individu, tiga individu ataupun lebih yang terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur Liliweri, 1991:12.
Adapun De Vito dalam Liliweri, 1991 : 13 mendefinisikan komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang
lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. De Vito juga mengemukakan suatu komunikasi antar pribadi yang mengandung ciri- ciri
antara lain adalah : 1. Keterbukaan atau openness
Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala ide atau gagasan bahwa permasalahan secara bebas tidak ditutupi dan terbuka tanpa rasa takut
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
atau malu. Kedua- keduanya saling mengerti dan memahami pribadi masing- masing.
2. Empati atau Empathy
Kemampuan seseorang
memproyeksikan dirinya
orang lain
di dalam
lingkungannya. 3.
Dukungan atau Supportiveness Setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan mendapat dukungan dari
pihak- pihak yang berkomunikasi. Dengan demikian keinginan atau hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya.dukungan membantu seseorang untuk lebih
bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta merih tujuan yang didambakan. 4. Rasa positif atau Positiveness
Setiap pembicaraan yang disampaikan dapat gagasan pertama yang positif, rasa positif menghindarkan pihak- pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga atau
prasangka yang menggangu jalannya interaksi keduanya. 5. Kesamaan atau Equality
Suatu komunikasi lebih akrab dalam jalinan pribadi lebih kuat, apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia, ideologi dan
sebaiknya Liliweri, 1991 : 13. Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap
muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal.
a. Komunikasi Verbal