Objek Penelitian Teknik Analisis Data

Universitas Sumatera Utara memanipulasi objek karena kehadirannya mungkin mempengaruhi gejala, peneliti harus berusaha memperkecil pengaruh tersebut. Penelitian kualitatif biasanya menekankan observatif partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Maka dalam penelitian ini, peneliti menekankan pada observasi dan wawancara mendalam dalam menggali data bagi proses validitas penelitian ini, tetapi tetap menggunakan dokumentasi.

3.2 Subjek Penelitian

Kirk dan Miller dalam Moleong, 2014:4 mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Pada penelitian kualitatif, responden atau subjek penelitian ini disebut informan. Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi subjek penelitian ini adalah perawat jiwa dan dokter yang masih aktif dan bersedia menjadi partisipan di Rumah Sakit Bina Karsa Medan.

3.2.1 Penentuan Informan

Informan dalam penelitian ini adalah perawat yang telah mengikuti pendidikan khusus dalam menggunakan komunikasi terapeutik, masih aktif , dan bersedia menjadi partisipan. Pemilihan informan yang akan menjadi sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan cara penarikan sampel yang dilakukan menentukan subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti. Subjek yang akan diteliti yaitu perawat jiwa dan dokter. Proses ini baru berakhir bila peneliti merasa data telah jenuh, artinya peneliti merasa tidak lagi menemukan sesuatu yang baru dari wawancara.

3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian merujuk pada masalah atau tema yang sedang diteliti. Di dalam penelitian ini, objek yang hendak diteliti adalah komunikasi terapeutik yang digunakan perawat dalam pemulihan pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3.4 Kerangka Analisis Unit analisis pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umumnya dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti oleh objek penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini meliputi tiga komponen menurut Spradly dalam Sugiyono, 2007 : 68 yaitu: 1. Place, tempat dimana interaksi dalam penelitian berlangsung. Penelitian ini akan berlangsung di Rumah Sakit jiwa Bina Karsa Medan. 2. Actor, pelaku atau orang yang sesuai dengan objek penelitian tersebut. Dalam hal ini adalah Perawat jiwa dengan jumlah subjek penelitian yang tidak ditentukan penelitian hingga data jenuh. 3. Activity, kegiatan yang dilakukan actor dalam situasi sosial yang sedang berlangsung. Kegiatan yang akan diteliti adalah Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data sebagai suatu metode yang independen terhadap metode analisis data atau bahkan menjadi alat utama metode dan teknik analisis data. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti, yaitu: 1. Wawancara Mendalam Wawancara mendalam merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah kehidupan informan Bungin, 2010:108. Pewawancara adalah orang yang menggunakan metode wawancara sekal igus dia bertindak sebagai “pemimpin” dalam wawancara tersebut. Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara oleh pewawancara. Materi wawancara adalah tema yang ditanyakan kepada informan, berkisar antara masalah atau tujuan penelitian Bungin, 2010:108. Metode wawancara mendalam adalah sama seperti metode wawancara lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan, dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara lainnya Bungin, 2010:108. 2. Observasi Metode observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamat hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. Bentuk observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak berstruktur maksudnya observasi dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini, yang terpenting adalah pengamat harus menguasai “ilmu” tentang objek secara umum dari apa yang hendak diamati Bungin, 2010:116-117. 3. Literatur Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan data literatur dan sumber bacaan yang relevan untuk mendukung penelitian. Dalam hal ini, penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca atau mecari buku, majalah, surat kabar, jurnal, internet, dan sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.

3.5.1 Keabsahan Data

Uji keabsahan data dapat dilakukan dengan triangulasi pendekatan dengan kemungkinan melakukan terobosan metodologis terhadap masalah-masalah tertentu.Teknik triangulasi lebih mengutamakan efektivitas proses dan hasil yang diinginkan. Triangulasi dapat dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil yang digunakan sudah berjalan dengan baik. Teknik triangulasi data sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 1. Peneliti menggunakan wawancara mendalam dan observasi non partisipasi untuk mengumpulkan data. Maka, pastikan setiap wawancara telah terhimpun catatan wawancara dengan informan dan catatan observasi 2. Setelah itu dilakukan uji silang terhadap catatan-catatan tersebut untuk memastikan tidak ada informan yang bertentangan antara catatan wawancara dengan catatan observasi. Apabila catatan-catatan tersebut tidak relevan, peneliti harus menginformasikan kembali kepada informan. 3. Hasil konfirmasi perlu diuji kembali dengan informasi sebelumnya Bungin, 2010:252. Proses triangulasi dilakukan terus menerus sepanjang proses mengumpulkan data dalam menganalisis data, sampai suatu saat peneliti yakin bahwa sudah tidak ada lagi perbedaan-perbedaan, dan tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasi kepada informan Bungin, 2010:252. Uji keabsahan melalui triangulasi karena dalam penelitian kualitatif, untuk menguji keabsahan informasi tidak dapat dilakukan dengan alat-alat uji statistik. Begitu pula materi kebenaran tidak diuji berdasarkan kebenaran alat sehingga substansi kebenaran apabila kebenaran itu mewakili kebenaran orang banyak. Kebenaran bukan hanya muncul wacana etnik dari masyarakat yang diteliti Bungin, 2010:253.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, data yang akan dikumpulkan dari informan di lapangan yang akan dilakukan dengan proses pengumpulan data secara terus-menerus hingga data jenuh. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2007:92, yaitu: 1. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari catatan- catatan peneliti dilapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan dari awal sampai akhir penelitian. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Penyajian Data Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajiannya antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan dan bagan. Tujuannya adalah untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan. 3. Menarik Kesimpulan atau Verifikasi Kesimpulan yang telah didapat harus didukung oleh data-data yang valid dan konsisten yang ditemukan di lapangan. Kegiatan analisis data ini dimulai dengan mengumpulkan data kemudian dilanjutkan dengan menelaah dan memverifikasi data yang telah terkumpul, baik itu data primer maupun data sekunder. Hasil data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data akan disusun ke dalam bentuk laporan yang sistematis. Universitas Sumatera Utara 32 Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini, peneliti akan memaparkan hasil-hasil yang sudah ditemukan di lapangan, baik data yang telah didapatkan melalui wawancara dengan perawat jiwa dan dokter jiwa juga data yang diperoleh dari pengamatan peneliti saat berlangsungnya proses komunikasi terapeutik dengan pasien.

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Dokumen yang terkait

Teknik Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa (Studi Deskriptif Tentang Teknik Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat Kepada Pasien Halusinasi Dalam Proses Penyembuhan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat)

0 5 1

Tahapan Komunikasi Terapeutik Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jabar (Suatu Studi Deskriptif tentang Penyembuhan Jiwa Pasien Melalui Tahapan Komunikasi Terapeutik oleh Perawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat)

5 107 139

Tahapan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Waham Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat (Studi Deksriptif Mengenai Tahapan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Waham Dalam Proses Penyembuhan Di Rumah Sakit Jiwa provinsi Jawa Barat )

0 2 1

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 15

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 2

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 7

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 1 18

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 4

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 36

PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PENANGANAN PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

0 0 28