Simpulan Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

91 Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan dalam BAB IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses komunikasi terapeutik perawat terhadap pasien dilakukan dengan baik. Dari mulai fase prainteraksi, fase orientasi, fase kerja dan fase terminasi, komunikasi ini dilakukan dengan berurutan, berkesinambungan dan direncanakan. Perawat juga menguasai teknik-teknik komunikasi terapeutik yang membantu dalam menjalin hubungan yang baik dan saling percaya antara perawat dan pasien. Selain bahasa verbal perawat juga memperhatikan bahasa nonverbalnya dalam merawat pasien jiwa. 2. Ada manfaat yang didapatkan perawat setelah melaksanakan komunikasi terapeutik, yaitu menurut informan I lebih mudah melakukan pendekatan dengan pasien sehingga pasien terbuka pada perawat, informan II dan V mengungkapkan manfaat yang dirasakan setelah melaksanakan komunikasi terapeutik yaitu membuat pasien terbuka pada perawat dan perawat bisa mengerti pasien, sedangkan menurut informan III komunikasi terapeutik bermanfaat untuk membantu pasien dalam pemulihannya, berikutnya menurut informan IV adalah memudahkan perawat menghadirkan diri kepada pasien, sedangkan menurut informan VI manfaat komunikasi terapeutik membuat pasien merasa dihargai dan merasa diperhatikan. 3. Hambatan komunikasi terapeutik pernah dialami perawat saat melakukan komunikasi terapeutik , berbeda-beda hambatan yang muncul namun perawat memiliki cara masing-masing untuk mengatasi hambatan tersebut. Menurut Informan I,II dan III mengaku sering mengalami hambatan saat pelaksanaan komunikasi terapeutik yaitu pasien yang susah diajak berbicara dan pasien yang bicaranya ngawur, Informan IV mengalami hambatan pasien yang tidak kooperatif yaitu pasien yang susah diajak bekerja sama, saat diberi penjelasan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 4. dan pemahaman tetap pasien tidak mengerti malah membangkang, dan Informan V mengaku penghambatnya itu dari pasien yang mengamuk.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

Teknik Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa (Studi Deskriptif Tentang Teknik Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat Kepada Pasien Halusinasi Dalam Proses Penyembuhan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat)

0 5 1

Tahapan Komunikasi Terapeutik Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jabar (Suatu Studi Deskriptif tentang Penyembuhan Jiwa Pasien Melalui Tahapan Komunikasi Terapeutik oleh Perawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat)

5 107 139

Tahapan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Waham Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat (Studi Deksriptif Mengenai Tahapan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Waham Dalam Proses Penyembuhan Di Rumah Sakit Jiwa provinsi Jawa Barat )

0 2 1

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 15

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 2

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 7

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 1 18

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 4

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 36

PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PENANGANAN PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

0 0 28