Universitas Sumatera Utara BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Paradigma Kajian
Paradigma merupakan pandangan seseorang terhadap suatu hal. Paradigma ini diperkenalkan pertama kali oleh seorang ahli sosiologi Amerika 1970 “thomas khun”.
Paradigma didefinisikan sebagai suatu pandangan dunia dan model konseptual yang dimiliki oleh anggota masyarakat ilmiah yang menentukan cara mereka meneliti Bulaeng, 2004 : 2.
Paradigma yang menuntun kerangka berpikir peneliti dalam memilih dan menentukan teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti, teori tersebut yang akan menjadi acuan dan pedoman bagi
peneliti dalam menentukan jawaban dari permasalahan penelitian tersebut. Manusia memiliki berbagai persepsi dalam menginterpretasikan suatu pesan yang
diterimanya. Cara pandang antara dua orang terhadap suatu masalah berbeda, begitu juga dengan cara pandang setiap peneliti dalam memandang masalah juga beragam. Paradigma yang
digunakan peneliti juga beragam, tergantung permasalahan penelitian. Ada 3 paradigma dalam ilmu komunikasi berdasarkan metodologi penelitian menurut Dedy N. Hidayat 1999 yang
terdiri dari positivisme dan postpositivisme, paradigma kritis dan paradigma konstruktivisme Bungin, 2008 : 237.
Penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma kritis yang mendefinisikan ilmu social sebagai suatu proses yang secara kritis berusaha mengungkapkan kenyataan dibalik
ilusi, false need yang dinampakkan dunia materi, dengan tujuan membantu membentuk suatu keadaan sosial agar dapat memperbaiki dan merubah kondisi kehidupan manusia. Paradigm kritis
merupakan suatu cara pandang terhadap realitas sosial yang senantiasa diliputi rasa curiga dan kritis terhadap realitas tersebut. Selain itu dalam melihat realitas, yang dilakukan adalah melihat
dalam konteks kesejarahannya historis. Karena dalam penelitian ini, peneliti ingin mengungkapkan makna gerakan dan syair yang terdapat dalam seni Tari Saman.
Adapun jenis penelitian ini adalah menggunakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya, lebih pada kedalaman depth dari pada
keluasan. Dan data yang digunakan merupakan data kualitatif, yaitu data yang tidak menggunakan angka-angka. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan jenis telaah
Universitas Sumatera Utara
Semiotik Kultural, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalam kebudayaan masyarakat tertentu. Tari Saman merupakan sebuah tarian yang dalam setiap
gerakannya berisi tanda-tanda atau simbol bagi masyarakat Aceh. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah interaksi analisis simbolik berdasarkan atas konsep Herbert Blumer
dengan menafsirkan gerak dan tindakan sesuai dengan arti.
2.2 Kajian Pustaka 2.2.1Komunikasi