59
9. Koefisien regresi SIZE sebesar -0,013 menunjukkan bahwa setiap
penambahan ukuran perusahaan sebesar 1 akan diikuti penurunan manajemen laba sebesar 1,3 dengan asumsi variabel lain tetap.
4.2.3.2 Analisis Koefisien Determinasi Tabel 4.9
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
,512
a
,262 ,153
,1316426857563 70
a. Predictors: Constant, SIZE, KDK, ROA, KI, KM, JKA, LEV, FPKA
Pada tabel 4.9 menunjukkan nilai R square untuk variabel dependen manajemen laba sebesar 0,262 atau 26,2. Jadi dapat dikatakan bahwa 26,2
manajemen laba disebabkan oleh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, jumlah komite audit, frekuensi pertemuan komite audit, komposisi
dewan komisaris, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaaan, sedangkan 0,738 atau 73,8 sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini. Standard Error of the Estimate SEE adalah 0,1316, semakin kecil nilai SEE maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam
memprediksi variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
60
4.2.3.3 Pengujian Secara Simultan Tabel 4.10
Hasil Uji Simultan
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
,333 8
,042 2,402
,027
b
Residual ,936
54 ,017
Total 1,269
62 a. Dependent Variable: DA
b. Predictors: Constant, SIZE, KDK, ROA, KI, KM, JKA, LEV, FPKA
Dari hasil uji F diketahui bahwa secara bersama-sama simultan variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal
ini dapat dibuktikan dari nilai signifikansinya sebesar 0,027 yang lebih kecil dari nilai 0,05 dan nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel 2,402 2,09. Hasil ini
menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memperediksi manajemen laba, atau dapat dikatakan bahwa kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial, jumlah komite audit, frekuensi pertemuan komite audit, komposisi dewan komisaris, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan
secara simultan berpengaruh terhadap manajemen laba.
4.2.3.4 Pengujian Secara Parsial
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Hasil pengolahan dapat dilihat pada tabel 4.11.
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.11 Hasil Uji Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant ,592
,245 2,412
,019 KI
-,090 ,085
-,135 -1,051
,298 KM
,071 ,039
,244 1,794
,078 JKA
-,024 ,020
-,182 -1,186
,241 FPKA
-,002 ,003
-,111 -,708
,482 KDK
,021 ,166
,017 ,129
,898 LEV
-,032 ,016
-,275 -1,985
,052 ROA
,360 ,148
,314 2,436
,018 SIZE
-,013 ,009
-,229 -1,556
,126 a. Dependent Variable: DA
Dari tabel 4.11 maka dapat dilihat bahwa : 1.
Besarnya nilai signifikansi KI adalah 0,298. Hasil uji tersebut menunjukkan nilai signifikansi kepemilikan institusional lebih besar dari
0,05 0,298 0,05. Dari hasil tersebut menunjukkan kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Maka dari itu, hipotesis pertama yang menyatakan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba ditolak.
2. Besarnya nilai signifikansi KM adalah 0,078. Hasil uji tersebut
menunjukkan nilai signifikansi kepemilikan institusional lebih besar dari 0,05 0,078 0,05. Dari hasil tersebut menunjukkan kepemilikan
manajerial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Universitas Sumatera Utara
62
Maka dari itu, hipotesis kedua yang menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba ditolak.
3. Besarnya nilai signifikansi JKA adalah 0,241. Hasil uji tersebut
menunjukkan nilai signifikansi jumlah komite audit lebih besar dari 0,05 0,241 0,05. Dari hasil tersebut menunjukkan jumlah komite audit tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Maka dari itu, hipotesis ketiga yang menyatakan jumlah komite audit berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba ditolak. 4.
Besarnya nilai signifikansi FPKA adalah 0,482. Hasil uji tersebut menunjukkan nilai signifikansi frekuensi pertemuan komite audit lebih
besar dari 0,05 0,482 0,05. Dari hasil tersebut menunjukkan frekuensi pertemuan komite audit tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
manajemen laba. Maka dari itu, hipotesis keempat yang menyatakan frekuensi pertemuan komite audit berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba ditolak. 5.
Besarnya nilai signifikansi KDK adalah 0,898. Hasil uji tersebut menunjukkan nilai signifikansi komposisi dewan komisaris lebih besar
dari 0,05 0,898 0,05. Dari hasil tersebut menunjukkan komposisi dewan komisaris tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen
laba. Maka dari itu, hipotesis kelima yang menyatakan komposisi dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba ditolak.
6. Besarnya nilai signifikansi LEV adalah 0,052. Hasil uji tersebut
menunjukkan nilai signifikansi leverage lebih besar dari 0,05 0,052
Universitas Sumatera Utara
63
0,05. Dari hasil tersebut menunjukkan leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Maka dari itu, hipotesis keenam yang
menyatakan kepemilikan leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba ditolak.
7. Besarnya nilai signifikansi ROA adalah 0,018. Hasil uji tersebut
menunjukkan nilai signifikansi profitabilitas lebih kecil dari 0,05 0,018 0,05. Dari hasil tersebut menunjukkan profitabilitas memiliki pengaruh
signifikan terhadap manajemen laba. Maka dari itu, hipotesis ketujuh yang menyatakan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap manajemen
laba diterima. 8.
Besarnya nilai signifikansi SIZE adalah 0,126. Hasil uji tersebut menunjukkan nilai signifikansi ukuran perusahaan lebih besar dari 0,05
0,126 0,05. Dari hasil tersebut menunjukkan ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Maka dari itu,
hipotesis kedelapan yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba ditolak.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena kecilnya jumlah kepemilikan institusional di beberapa perusahaan 50, sehingga tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk
Universitas Sumatera Utara