Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba Pengaruh Jumlah Komite Audit terhadap Manajemen Laba Pengaruh Frekuensi Pertemuan Komite Audit terhadap Manajemen Laba

64 melakukan fungsi monitoring pada manajemen. Selain itu, diduga kecenderungan investor institusional lebih fokus pada current earning membuat manajer memfokuskan melakukan tindakan meningkatkan laba dalam jangka pendek. Jika investor institustional tidak puas dengan laba jangka pendek yang dihasilkan perusahaan, maka ia dapat melepaskan sahamnya dan membuat manajer terpaksa melakukan manajemen laba. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sabien 2009 yang menyatakan kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Namun, penelitian ini bertentangan dengan Ningsaptiti 2010 yang menyatakan kepemilikan institusional memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

4.3.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba

Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini kemungkinan disebabkan kecilnya jumlah saham yang dimiliki manajemen di kebanyakan perusahaan. Bahkan, beberapa perusahaan tidak memiliki kepemilikan manajerial hingga menyebabkan kepemtingan manajemen tidak sejalan dengan investor. Hal ini menyebabkan kepemilikan manajerial tidak mampu mengurangi manajemen laba. Hasil penelitian ini bertentangan dengan Ningsaptiti 2010 yang menyatakan kepemilikan manajerial memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Namun, penelitian ini mendukung penelitian Lamora P dan Universitas Sumatera Utara 65 Kamallah 2012 yang menyatakan kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

4.3.3 Pengaruh Jumlah Komite Audit terhadap Manajemen Laba

Hasil pengujian menyatakan bahwa jumlah komite audit tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini kemungkinan disebabkan karena beberapa perusahaan memiliki jumlah komite audit kurang dari yang disyaratkan BAPEPAM yaitu minimal 3 tiga orang hingga membuat kurang efektifnya kinerja komite audit dalam mengawasi tindakan manajemen untuk mencegah manajemen laba. Selain itu juga kemungkinan komite audit dimiliki perusahaan untuk melengkapi persyaratan saja. Hasil pengujian ini sejalan dengan dengan penelitian Prastiti dan Meiranto 2013 yang menyatakan jumlah komite audit tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

4.3.4 Pengaruh Frekuensi Pertemuan Komite Audit terhadap Manajemen Laba

Hasil pengujian menunjukkan bahwa frekuensi pertemuan komite audit tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Kemungkinan disebabkan kurangnya frekuensi pertemuan komite audit dari beberapa perusahaan dari yang dipersyaratkan BAPEPAM yaitu sebanyak 4 empat kali dalam setahun. Kemungkinan lain, diduga kurang efektifnya pertemuan- pertemuan yang dilakukan komite audit dan pertemuan itu hanya sebagai sarana memenuhi kuota pertemuan yang harus dilakukan komite audit dalam setahun. Hal ini menyebabkan tidak efektifnya pertemuan-pertemuan komite audit dalam Universitas Sumatera Utara 66 menghasilkan rancangan-rancangan untuk mengurangi aktivitas manajemen dalam melakukan manajemen laba. Hasil penelitian ini ternyata konsisten dengan penelitian Prastiti dan Meiranto 2013, juga Pamudji dan Triharti 2010 yang menyatakan frekuensi pertemuan komite audit tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

4.3.5 Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris terhadap Manajemen Laba

Dokumen yang terkait

Analisa Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

3 39 98

Pengaruh Profitabilitas,Corporate Governance,Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Empiris pada Emiten Indeks Saham Syariah Indonesia Sub Sektor Barang Konsumsi Periode 2011-2014)

2 26 0

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015)

0 4 16

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 6 14

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 4 8

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Pertumbuhan Investasi Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang te

0 1 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 1 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2012-2016

0 1 17

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unika Repository

0 0 7