29
2.3.2 Hubungan Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba
Salah satu cara untuk meminimalkan konflik keagenan menurut Jensen dan Meckling adalah dengan cara meningkatkan kepemilikan manajerial di dalam
perusahaan. Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak manajemen. Dengan meningkatkan kepemilikan
manajerial, maka manajemen akan semakin giat meningkatkan kinerja perusahaan dan mengurangi kemungkinan memanipulasi laba terhadap para investor, karena
manajemen juga berperan sebagai investor dalam hal ini. H
2
: kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
2.3.3 Hubungan Jumlah Komite Audit Terhadap Manajemen Laba
Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris yang bertugas melakukan monitoring terhadap pengelolaan perusahaan. Komite audit
mempunyai tanggung jawab utama untuk membantu dewan komisaris dalam menjalankan tanggung jawabnya pada hal yang berhubungan dengan kebijakan
akuntansi perusahaan, pengawasan internal, dan sistem pelaporan keuangan. Karena itu dengan semakin banyaknya jumlah anggota komite audit akan
meningkatkan fungsi pengawasan pada komite audit terhadap pihak manajemen. Hasil penelitian Raja et al 2013 juga menunjukkan keberadaan komite
audit dapat menurunkan manajemen laba. Keberadaan komite audit dapat mempengaruhi manajemen untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya
karena kinerjanya diawasi oleh komite audit.
Universitas Sumatera Utara
30
H
3
: jumlah pertemuan komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
2.3.4 Hubungan Frekuensi Pertemuan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba
Jumlah pertemuan komite audit merupakan salah satu faktor yang menentukan kinerja komite audit. Semakin banyak jumlah pertemuan yang
diadakan akan meningkatkan efektifitas komite audit dalam mengawasi manajemen
agar tidak
berusaha mengoptimalkan
kepentingannya sendiri.BAPEPAM mensyaratkan bahwa komite audit wajib mengadakan
pertemuan minimal sebanyak 4 empat kali dalam setahun untuk mendiskusikan pelaporan keuangan dengan auditor eksternal.
Penelitian yang dilakukan Xie et al 2001 melaporkan bahwa jumlah pertemuan komite audit berhubungan negatif dengan manajemen laba. Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa komite audit yang melakukan pertemuan secara teratur melakukan pengawasan yang lebih baik terhadap proses pelaporan
keuangan. H
4
: frekuensi pertemuan komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
2.3.5 Hubungan Komposisi Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba