Kepemilikan Institusional Kepemilikan Manajerial

9 Indonesia FCGI,2001 mendefinisikan Corporate Governance sebagai seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan, kreditor, pemerintah, karyawan serta para pemangku internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, sehingga menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan stakeholder. Penerapan corporate governance memberikan empat manfaat FCGI, 2001, yaitu: 1 Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi perusahaan, serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders, 2 Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak rigit karena faktor kepercayaan yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value, 3 Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia 4 Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders’s values dan dividen. Adapun variabel corporate governance yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, jumlah komite audit, komposisi komite audit, dan komposisi dewan komisaris.

2.1.2.1 Kepemilikan Institusional

Menurut Jensen dan Meckling 1976, kepemilikan institusional memiliki peranan yang penting dalam mengurangi konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan para pemegang saham. Adanya investor institusional dianggap mampu menjadi mekanisme pengawasan yang efektif dalam setiap keputusan yang diambil oleh manajer. Hal ini dikarenakan peranan investor institusional Universitas Sumatera Utara 10 yang terlibat dalam pengambilan keputusan yang strategis sehingga tidak mudah ditipu oleh manajer dalam hal manipulasi laba. Kepemilikan institusional adalah sejumlah saham di perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan asuransi, reksa dana, perusahaan investasi, private foundation, dan entitas besar lainnya yang mengelola dana mengatasnamakan orang lain Investopedia.com. Adanya kepemilikan institusional di suatu perusahaan akan mendorong peningkatan pengawasan dan membuat kinerja manajemen jadi lebih optimal. Semakin besar tingkat kepemilikan institusional akan menimbulkan pengawasan yang besar dari investor institusional dan dapat menekan manajer untuk tidak melakukan manajemen laba.

2.1.2.2 Kepemilikan Manajerial

Perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham berdasarkan teori keagenan, akan mengakibatkan timbulnya konflik yang disebut agency conflict. Dengan adanya konflik kepentingan tersebut, maka diperlukannya suatu mekanisme untuk melindungi kepentingan pemegang saham. Menurut Jensen dan Meckling 1976, kepemilikan manajerial merupakan solusi yang tepat dan dapat membantu menyatukan kepentingan anatara manajer dan pemegang saham. Adanya kepemilikan manajerial dalam perusahaan dapat menjadi upaya dalam menanggulangi masalah keagenan dan menyelaraskan kepentingan antara manajer dan pemilik. Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham yang dimiliki manajemen dalam suatu perusahaan. Jensen dan Meckling 1976 menjelaskan bahwa kepemilikan saham oleh manajer akan mempengaruhi kinerja manajer dalam menjalankan operasi Universitas Sumatera Utara 11 perusahaan. Semakin besar proporsi saham yang dimiliki manajemen dalam suatu perusahaan, maka semakin giat juga manejemen dalam berusaha meningkatkan kinerja perusahaan, karena dengan membaiknya kinerja perusahaan maka akan semakin memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan pemegang saham yang salah satunya merupakan manajemen sendiri.

2.1.2.3 Komite Audit

Dokumen yang terkait

Analisa Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

3 39 98

Pengaruh Profitabilitas,Corporate Governance,Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Empiris pada Emiten Indeks Saham Syariah Indonesia Sub Sektor Barang Konsumsi Periode 2011-2014)

2 26 0

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015)

0 4 16

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 6 14

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 4 8

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Pertumbuhan Investasi Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang te

0 1 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 1 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2012-2016

0 1 17

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unika Repository

0 0 7