105
ada di Indonesia tidak berbeda dengan yang di Malaysia dan perubahan direksi yang ada di Malaysia tidak berbeda dengan yang ada di Indonesia.
4. 4 Pembahasan 4.4.1 Pengaruh
Auditor Switching Terhadap Fraudulent Financial Statement di Indonesia dan Malaysia.
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah return on asset berpengaruh negatif terhadap fraudulent financial statement. Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis pada Tabel 4.11 variabel return on asset mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,32 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05.
Hasil ini kembali diperkuat dengan selain itu, �
ℎ�����
dari variabel ini �
�����
. Artinya return on asset tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial
statement . Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Sihombing
2014 yang menyatakan bahwa variabel return on asset tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial statement.
4.4.2 Pengaruh Financial Leverage Terhadap Fraudulent Financial
Statement di Indonesia dan Malaysia.
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah financial leverage berpengaruh positif terhadap fraudulent financial statement. Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis pada Tabel 4.11 untuk variabel financial leverage mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,48 dan lebih besar dari tingkat
signifikansi 0,05. Selain itu, �
ℎ�����
dari variabel ini �
�����
artinya financial
Universitas Sumatera Utara
106
leverage tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial statement. Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sihombing 2014 yang menyebutkan dalam penelitiannya bahwa financial
leverage berpengaruh positif terhadap fraudulent financial statement
perusahaan.
4.4.3 Pengaruh Total Asset Turnover Terhadap Fradulent Financial
Statement di Indonesia dan Malaysia.
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah total asset turnover berpengaruh negatif terhadap fraudulent financial statement di Indonesia
dan Malaysia. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada Tabel 4.11 variabel total asset turnover mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,958
dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, selain itu, �
ℎ��� ��
dari variabel ini
�
�����
. Artinya total asset turnover tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial statement
. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa total asset turnover berpengaruh negatif terhadap
fraudulent financial statement .
4.4.4 Pengaruh Efektifitas Pengawasan Terhadap Fradulent Financial
Statement di Indonesia dan Malaysia.
Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah efektifitas pengawasan yang diproksikan dengan proporsi dewan komisaris independen
berpengaruh negatif terhadap fraudulent financial statement di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
107
dan Malaysia . Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada Tabel 4.11 variabel efektivitas pengawasan dewan komisaris independen mempunyai
tingkat signifikansi sebesar 0,564 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Hasil SPSS juga menunjukkan bahwa,
�
ℎ�����
dari variabel ini �
�����
, hal ini berarti efektivitas pengawasan tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial statement.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Sihombing 2014, sekaligus mematahkan teori yang menyebutkan bahwa
efektivitas pengawasan berpengaruh negatif terhadap fraudulent financial statement
.
4.4.5 Pengaruh Auditor Switching Terhadap Fradulent Financial